Laskar Mataram Menang Tipis
A
A
A
YOGYAKARTA - Skuad PSIM Yogyakarta menang tipis 1-0 dalam laga persahabatan melawan Persik Kendal di Stadion Mandalakrida, Yogyakarta, kemarin. Sejak menit awal babak pertama, Laskar Mataram tak mampu menampilkan permainan terbaiknya melawan Laskar Bahurekso yang hanya bermain di level Liga Nusantara.
Satu-satunya gol diciptakan oleh Juni Riyadi di menit 69 dari titik putih. Wasit Wendi Umar Senoaji langsung memberikan hadiah tendangan penalti lantaran tendangan Krisna Adi menyentuh tangan pemain belakang Persik. Upaya pelatih PSIM Seto Nurdiyanto mengganti sejumlah pemain tak mampu menghasilkan gol tambahan. Hingga akhirnya pertandingan berakhir 1-0 untuk kemenangan tuan rumah. “Saya sudah instruksikan kepada pemain agar bisa memberikan yang terbaik karena kemungkinan ini adalah pertandingan terakhir di musim ini.
Tapi kayaknya situasinya (penghentian kompetisi) berpengaruh cukup banyak pada pemain,” kata Seto. Mantan pemain Timnas Indonesia era 2000-an tersebut berharap segera ada solusi dari kedua belah yang berseteru, yakni Menteri Pemuda Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi dengan pengurus PSSI yang baru saja terbentuk. Secara pribadi Seto menilai kedua belah pihak memiliki niat yang baik yakni memperbaiki iklim sepak bola di Indonesia.
“Menpora ada niatnya yang baik. Misalnya yang selama ini ada masalah mengenai gaji pemain ke depan seharusnya tidak boleh ada lagi. Hal itu seharusnya bisa dijelaskan dengan baik," ucap Seto. Manajer PSIM Agung Damar Kusumandaru mengatakan, dalam beberapa hari ke depan akan menggelar rapat pleno tim untuk mengambil keputusan terkait pembatalan kompetisi Divisi Utama oleh PSSI.
“Kami rapat pleno untuk mengumpulkan semua dan bisa memberikan masukan untuk tim ini,” kata Agung. Secara teknis Agung menyebut PSIM merupakan anggota dari PSSI. Dengan kondisi tersebut Laskar Mataram akan mengikuti apapun keputusan yang diberikan oleh PSSI sebagai induk organisasi.
Sementara itu keputusan PSSI untuk tidak menggulirkan kompetisi mendapatkan respons kekecewaan dari masyarakat pencinta bola di Kota Gudek. Warga yang menonton laga PSIM melawan Persik Kendal menggelar setidaknya tiga spanduk yang bernada kecewa dengan batalnya kompetisi.
Dua spanduk di pasang di sisi selatan bertuliskan Selamatkan Sepak Bola Indonesia dan Menpora Situ Sehat To? kemudian di sisi barat tribune penonton terpasang spanduk dengan tulisan Kami Butuh Liga, Menpora ki piye tho? Usai laga spanduk tersebut justru menjadi rebutan masyarakat termasuk para pemain bola untuk dipakai berfoto.
Maha deva
Satu-satunya gol diciptakan oleh Juni Riyadi di menit 69 dari titik putih. Wasit Wendi Umar Senoaji langsung memberikan hadiah tendangan penalti lantaran tendangan Krisna Adi menyentuh tangan pemain belakang Persik. Upaya pelatih PSIM Seto Nurdiyanto mengganti sejumlah pemain tak mampu menghasilkan gol tambahan. Hingga akhirnya pertandingan berakhir 1-0 untuk kemenangan tuan rumah. “Saya sudah instruksikan kepada pemain agar bisa memberikan yang terbaik karena kemungkinan ini adalah pertandingan terakhir di musim ini.
Tapi kayaknya situasinya (penghentian kompetisi) berpengaruh cukup banyak pada pemain,” kata Seto. Mantan pemain Timnas Indonesia era 2000-an tersebut berharap segera ada solusi dari kedua belah yang berseteru, yakni Menteri Pemuda Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi dengan pengurus PSSI yang baru saja terbentuk. Secara pribadi Seto menilai kedua belah pihak memiliki niat yang baik yakni memperbaiki iklim sepak bola di Indonesia.
“Menpora ada niatnya yang baik. Misalnya yang selama ini ada masalah mengenai gaji pemain ke depan seharusnya tidak boleh ada lagi. Hal itu seharusnya bisa dijelaskan dengan baik," ucap Seto. Manajer PSIM Agung Damar Kusumandaru mengatakan, dalam beberapa hari ke depan akan menggelar rapat pleno tim untuk mengambil keputusan terkait pembatalan kompetisi Divisi Utama oleh PSSI.
“Kami rapat pleno untuk mengumpulkan semua dan bisa memberikan masukan untuk tim ini,” kata Agung. Secara teknis Agung menyebut PSIM merupakan anggota dari PSSI. Dengan kondisi tersebut Laskar Mataram akan mengikuti apapun keputusan yang diberikan oleh PSSI sebagai induk organisasi.
Sementara itu keputusan PSSI untuk tidak menggulirkan kompetisi mendapatkan respons kekecewaan dari masyarakat pencinta bola di Kota Gudek. Warga yang menonton laga PSIM melawan Persik Kendal menggelar setidaknya tiga spanduk yang bernada kecewa dengan batalnya kompetisi.
Dua spanduk di pasang di sisi selatan bertuliskan Selamatkan Sepak Bola Indonesia dan Menpora Situ Sehat To? kemudian di sisi barat tribune penonton terpasang spanduk dengan tulisan Kami Butuh Liga, Menpora ki piye tho? Usai laga spanduk tersebut justru menjadi rebutan masyarakat termasuk para pemain bola untuk dipakai berfoto.
Maha deva
(bbg)