Soemarmo Siap Bentuk Koalisi Besar
A
A
A
SEMARANG - Soemarmo Hadi Saputro berniat membentuk koalisi besar untuk memuluskan langkahnya maju dalam pemilihan wali kota (pilwakot) Semarang 2015. Mantan Wali Kota Semarang itu bertekad menyatukan semua kekuatan politik yang ada untuk mengusung dirinya.
Menurut Soemarmo, dalam membangun Kota Semarang, eksekutif membutuhkan legislatif untuk mendukung pemerintah. Sebab jika tidak ada dukungan, maka akan sulit bagi pemerintah untuk bekerja maksimal. Karena itu, Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) di Semarang diharapkan bersatu untuk membangun kota.
“Di Semarang sudah ada koalisi Demokrat, PKS, Golkar, maka harapannya PKB dan PPP juga NasDem bisa ikut bergabung,” katanya saat diskusi Semarang Saiki Sesuk di Hotel Pandanaran Semarang yang digelar oleh Koalisi Tugu Muda, sebutan kerja sama politik Partai Demokrat, Partai Golkar, dan PKS, kemarin.
Hadir dalam acara tersebut sejumlah tokoh di antaranya Anggota DPD Bambang Sadono dan Sulistyo, Wakil Ketua DPR Agus Hermanto, Anggota Komisi II DPR Mujib Rohmat, Wakil Ketua DPD Demokrat Jateng Yoyok Sukawi, Wakil Rois Syuriah NU Kota Semarang Muhammad Maksum, dan sejumlah pengusaha seperti Hasan Toha dan pengamat transportasi publik Djoko Setijowarno.
Selain itu, hadir pula mantan Wali Kota Semarang Mahfud Ali, mantan Wakil Wali Kota Semarang Anis Nugroho, Ketua DPC PKB Kota Semarang Teguh Widodo, anggota Fraksi PKB Lina. Sedangkan sejumlah pengurus partai koalisi yang hadir seperti Ketua DPD Partai Golkar Kota Semarang Agung Priyambodo, Ketua DPD PKS Kota Semarang Agung Budi Margono, dan Sekretaris DPC Demokrat Kota Semarang Wahyu Winarto.
Soemarmo yang sudah mendaftar menjadi bakal calon wali kota di koalisi Gerindra-PAN menyatakan bahwa dirinya juga akan menjadi orang pertama mendaftar di Koalisi Tugu Muda. Dia tidak ingin berandai-andai lolos sebagai bakal calon di dua koalisi tersebut. Jika memang dinyatakan lolos, maka dia ingin agar kedua gerbong koalisi itu bisa bergabung ditambah partai lain yang belum berkoalisi.
Dia menilai, Koalisi Tugu Muda ini adalah harapan masyarakat, karena itu dirinya akan langsung mendaftar sebagai calon. “Besok (hari ini) saya yang pertama akan mendaftar di Koalisi Tugu Muda ini,” katanya. Soemarmo juga mengaku dirinya termasuk seorang yang “gila” kalau dalam hal bekerja untuk kemajuan Kota Semarang.
Mantan Wali Kota Semarang Mahfud Ali berharap Pilwalkot Semarang 2015 tidak hanya diikuti oleh dua pasangan calon wali kota dan wakil wali kota. Pengalaman Pemilihan Presiden (Pilpres) yang memunculkan Prabowo Subianto berhadap-hadapan dengan Joko Widodo (Jokowi) terbukti telah memecah belah masyarakat.
Dia berharap akan muncul kandidat calon dari kalangan perguruan tinggi yang bersedia turun gunung. “Dari perguruan jangan hanya bisa mengkritisi, juga harus berani turun ikut mencalonkan diri,” ujarnya. Menurut Mahfud, Semarang butuh pemimpin yang tidak mencari kekayaan pribadi, serta dapat melaksanakan visimisi dan programnya. Setelah terpilih, dia tidak berpikir bagaimana mengembalikan modal tapi bagaimana menjalankan programnya.
“Dan hal yang seperti ini masih ada jika didunia akademisi, karena itu berharap ada dari perguruan tinggi yang mau maju sebagai calon,” katanya. Sementara mantan Wakil Wali Kota Semarang Anis Nugroho mengatakan, Semarang butuh orang yang seperti Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok, Gubernur DKI Jakarta yang berani dan tegas dalam melaksanakan kebijakan-kebijakannya, meskipun berlawanan dengan kelompok atau masyarakat.
Semarang butuh orang yang berani melakukan gebrakan dan tidak takut pada siapa pun. “Dan melihat hal itu, saya sendiri tidak berani untuk menjadi orang yang seperti itu,” katanya menegaskan dirinya tidak akan maju lagi sebagai calon di pilwalkot. Yoyok Sukawi mengatakan, Koalisi Tugu Muda dibangun dengan dana dari partai dan kader tiga partai gabungan.
Siapa pun yang mendaftar calon wali kota dan wakil wali kota di koalisi ini, nantinya akan diberi waktu untuk bersosialisasi ke masyarakat. Setelah itu, koalisi akan melakukan survei untuk mengerucutkan sejumlah nama calon yang kemudian ditanya kesanggupannya sebagai kandidat calon. Harapannya proses seleksi calon yang diusung Koalisi Tugu Muda ini bisa memberi warna berbeda dan lebih baik.
Yoyok sendiri mengaku tidak akan ikut mendaftar sebagai kandidat calon karena menghargai konstituen yang telah memilihnya sebagai anggota DPRD Jateng. Namun dirinya tetap realistis mempertimbangkan untuk maju sebagai calon wali kota, jika dalam survei memang memperoleh suara tinggi dan mendapatkan banyak dukungan dari masyarakat.
Ketua Koalisi Tugu Muda Agung Budi Margono mengatakan, kerja sama politik PKS, Golkar, dan Demorat kini telah mempunyai nama, yaitu Koalisi Tugu Muda. Nama tersebut diambil karena di dalamya terdiri dari orang-orang muda, yang mempunyai semangat mewujudkan nilai-nilai perjuangan para leluhur untuk memajukan Kota Semarang. Dengan jumlah kursi 17 di DPRD, pihaknya optimis koalisi ini akan menang. Koalisi ini juga tidak akan hanya menjadi koalisi elit, tapi juga menjadi koalisi rakyat.
Sebagai bukti keseriusan, koalisi ini mulai pada hari ini juga akan membuka pendaftaran bakal calon wali kota dan wakil wali kota. Pendaftaran hanya dilakukan enam hari hingga Sabtu (9/5), sekaligus untuk mengembalikan formulir pendaftaran. Sekretariat pendaftaran ditentukan yaitu di Kantor DPC Golkar di Jalan Veteran, tanpa dipungut biaya alias gratis.
“Sebagai ketua tim penjaringan Ade Wardana (Golkar), Wakil Ketua Suharsono (PKS), dan Sekretaris Wahyu Winarto (Demokrat),” katanya. Dalam kesempatan yang sama Agus Hermanto berharap Koalisi Tugu Muda solid. Sebab biasanya dalam koalisi, masingmasing partai ingin menjagokan calonnya masing-masing.
Untuk menghindari hal itu, maka Koalisi Tugu Muda diharapkan melakukan survei terhadap calon dari semua partai untuk diketahui yang paling layak diusung. Agus mengatakan, koalisi ini harus mengusung calon wali kota dan wakil wali kota sendiri, tidak bergabung dengan partai atau gabungan partai yang sudah mengusung atau akan mengusung calon wali kota.
Sementara itu, Ketua DPC PKB Kota Semarang Teguh Widodo mengatakan, partainya memang belum memutuskan arah koalisi. Namun sudah ada sejumlah partai yang menawari koalisi, tetapi PKB akan menentukannya menunggu siapa calon yang akan diusung oleh koalisi Tugu Muda.
M abduh
Menurut Soemarmo, dalam membangun Kota Semarang, eksekutif membutuhkan legislatif untuk mendukung pemerintah. Sebab jika tidak ada dukungan, maka akan sulit bagi pemerintah untuk bekerja maksimal. Karena itu, Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) di Semarang diharapkan bersatu untuk membangun kota.
“Di Semarang sudah ada koalisi Demokrat, PKS, Golkar, maka harapannya PKB dan PPP juga NasDem bisa ikut bergabung,” katanya saat diskusi Semarang Saiki Sesuk di Hotel Pandanaran Semarang yang digelar oleh Koalisi Tugu Muda, sebutan kerja sama politik Partai Demokrat, Partai Golkar, dan PKS, kemarin.
Hadir dalam acara tersebut sejumlah tokoh di antaranya Anggota DPD Bambang Sadono dan Sulistyo, Wakil Ketua DPR Agus Hermanto, Anggota Komisi II DPR Mujib Rohmat, Wakil Ketua DPD Demokrat Jateng Yoyok Sukawi, Wakil Rois Syuriah NU Kota Semarang Muhammad Maksum, dan sejumlah pengusaha seperti Hasan Toha dan pengamat transportasi publik Djoko Setijowarno.
Selain itu, hadir pula mantan Wali Kota Semarang Mahfud Ali, mantan Wakil Wali Kota Semarang Anis Nugroho, Ketua DPC PKB Kota Semarang Teguh Widodo, anggota Fraksi PKB Lina. Sedangkan sejumlah pengurus partai koalisi yang hadir seperti Ketua DPD Partai Golkar Kota Semarang Agung Priyambodo, Ketua DPD PKS Kota Semarang Agung Budi Margono, dan Sekretaris DPC Demokrat Kota Semarang Wahyu Winarto.
Soemarmo yang sudah mendaftar menjadi bakal calon wali kota di koalisi Gerindra-PAN menyatakan bahwa dirinya juga akan menjadi orang pertama mendaftar di Koalisi Tugu Muda. Dia tidak ingin berandai-andai lolos sebagai bakal calon di dua koalisi tersebut. Jika memang dinyatakan lolos, maka dia ingin agar kedua gerbong koalisi itu bisa bergabung ditambah partai lain yang belum berkoalisi.
Dia menilai, Koalisi Tugu Muda ini adalah harapan masyarakat, karena itu dirinya akan langsung mendaftar sebagai calon. “Besok (hari ini) saya yang pertama akan mendaftar di Koalisi Tugu Muda ini,” katanya. Soemarmo juga mengaku dirinya termasuk seorang yang “gila” kalau dalam hal bekerja untuk kemajuan Kota Semarang.
Mantan Wali Kota Semarang Mahfud Ali berharap Pilwalkot Semarang 2015 tidak hanya diikuti oleh dua pasangan calon wali kota dan wakil wali kota. Pengalaman Pemilihan Presiden (Pilpres) yang memunculkan Prabowo Subianto berhadap-hadapan dengan Joko Widodo (Jokowi) terbukti telah memecah belah masyarakat.
Dia berharap akan muncul kandidat calon dari kalangan perguruan tinggi yang bersedia turun gunung. “Dari perguruan jangan hanya bisa mengkritisi, juga harus berani turun ikut mencalonkan diri,” ujarnya. Menurut Mahfud, Semarang butuh pemimpin yang tidak mencari kekayaan pribadi, serta dapat melaksanakan visimisi dan programnya. Setelah terpilih, dia tidak berpikir bagaimana mengembalikan modal tapi bagaimana menjalankan programnya.
“Dan hal yang seperti ini masih ada jika didunia akademisi, karena itu berharap ada dari perguruan tinggi yang mau maju sebagai calon,” katanya. Sementara mantan Wakil Wali Kota Semarang Anis Nugroho mengatakan, Semarang butuh orang yang seperti Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok, Gubernur DKI Jakarta yang berani dan tegas dalam melaksanakan kebijakan-kebijakannya, meskipun berlawanan dengan kelompok atau masyarakat.
Semarang butuh orang yang berani melakukan gebrakan dan tidak takut pada siapa pun. “Dan melihat hal itu, saya sendiri tidak berani untuk menjadi orang yang seperti itu,” katanya menegaskan dirinya tidak akan maju lagi sebagai calon di pilwalkot. Yoyok Sukawi mengatakan, Koalisi Tugu Muda dibangun dengan dana dari partai dan kader tiga partai gabungan.
Siapa pun yang mendaftar calon wali kota dan wakil wali kota di koalisi ini, nantinya akan diberi waktu untuk bersosialisasi ke masyarakat. Setelah itu, koalisi akan melakukan survei untuk mengerucutkan sejumlah nama calon yang kemudian ditanya kesanggupannya sebagai kandidat calon. Harapannya proses seleksi calon yang diusung Koalisi Tugu Muda ini bisa memberi warna berbeda dan lebih baik.
Yoyok sendiri mengaku tidak akan ikut mendaftar sebagai kandidat calon karena menghargai konstituen yang telah memilihnya sebagai anggota DPRD Jateng. Namun dirinya tetap realistis mempertimbangkan untuk maju sebagai calon wali kota, jika dalam survei memang memperoleh suara tinggi dan mendapatkan banyak dukungan dari masyarakat.
Ketua Koalisi Tugu Muda Agung Budi Margono mengatakan, kerja sama politik PKS, Golkar, dan Demorat kini telah mempunyai nama, yaitu Koalisi Tugu Muda. Nama tersebut diambil karena di dalamya terdiri dari orang-orang muda, yang mempunyai semangat mewujudkan nilai-nilai perjuangan para leluhur untuk memajukan Kota Semarang. Dengan jumlah kursi 17 di DPRD, pihaknya optimis koalisi ini akan menang. Koalisi ini juga tidak akan hanya menjadi koalisi elit, tapi juga menjadi koalisi rakyat.
Sebagai bukti keseriusan, koalisi ini mulai pada hari ini juga akan membuka pendaftaran bakal calon wali kota dan wakil wali kota. Pendaftaran hanya dilakukan enam hari hingga Sabtu (9/5), sekaligus untuk mengembalikan formulir pendaftaran. Sekretariat pendaftaran ditentukan yaitu di Kantor DPC Golkar di Jalan Veteran, tanpa dipungut biaya alias gratis.
“Sebagai ketua tim penjaringan Ade Wardana (Golkar), Wakil Ketua Suharsono (PKS), dan Sekretaris Wahyu Winarto (Demokrat),” katanya. Dalam kesempatan yang sama Agus Hermanto berharap Koalisi Tugu Muda solid. Sebab biasanya dalam koalisi, masingmasing partai ingin menjagokan calonnya masing-masing.
Untuk menghindari hal itu, maka Koalisi Tugu Muda diharapkan melakukan survei terhadap calon dari semua partai untuk diketahui yang paling layak diusung. Agus mengatakan, koalisi ini harus mengusung calon wali kota dan wakil wali kota sendiri, tidak bergabung dengan partai atau gabungan partai yang sudah mengusung atau akan mengusung calon wali kota.
Sementara itu, Ketua DPC PKB Kota Semarang Teguh Widodo mengatakan, partainya memang belum memutuskan arah koalisi. Namun sudah ada sejumlah partai yang menawari koalisi, tetapi PKB akan menentukannya menunggu siapa calon yang akan diusung oleh koalisi Tugu Muda.
M abduh
(bbg)