Sekolah Mahal, 1,8 Juta Anak Putus Sekolah Setiap Tahun
A
A
A
MALANG - Hari Pendidikan Nasional yang jatuh hari ini diperingati berbagai elemen mahasiswa dengan menggelar aksi turun jalan. Salah satunya di sekitar Jalan Veteran, kantor Dinas Pendidikan Kota Malang.
Kelompok mahasiswa yang menggelar aksi adalah Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ITN Malang. Dalam aksinya, para mahasiswa ini menyuarakan kondisi pendidikan di Indonesia yang masih dinikmati orang kaya saja.
"Data UNESCO, setiap menit ada empat anak yang putus sekolah. Setiap tahun ada 1,8 juta remaja yang putus sekolah karena biaya pendidikan yang mahal," kata Koordinator Aksi Mahasiswa Hamzah, Sabtu (2/5/2015).
Menurutnya, amanat UUD 1945 belum sepenuhnya dilakukan pemerintah, meski sudah hampir 70 tahun negara ini merdeka. Dalam UUD 1945 dengan tegas disebutkan, bahwa negara berkewajiban mencerdaskan kehidupan bangsa.
Selain HMI, mahasiswa yang tergabung di dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Malang juga menggelar aksi di gerbang Dinas Pendidikan Kota Malang.
Koordinator Aksi GMNI Onesh mengkritik janji-janji Presiden Joko Widodo yang hanya tinggal janji. "Masih banyak anak putus sekolah yang tak kuat membiayai pendidikan," pungkasnya.
Kelompok mahasiswa yang menggelar aksi adalah Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ITN Malang. Dalam aksinya, para mahasiswa ini menyuarakan kondisi pendidikan di Indonesia yang masih dinikmati orang kaya saja.
"Data UNESCO, setiap menit ada empat anak yang putus sekolah. Setiap tahun ada 1,8 juta remaja yang putus sekolah karena biaya pendidikan yang mahal," kata Koordinator Aksi Mahasiswa Hamzah, Sabtu (2/5/2015).
Menurutnya, amanat UUD 1945 belum sepenuhnya dilakukan pemerintah, meski sudah hampir 70 tahun negara ini merdeka. Dalam UUD 1945 dengan tegas disebutkan, bahwa negara berkewajiban mencerdaskan kehidupan bangsa.
Selain HMI, mahasiswa yang tergabung di dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Malang juga menggelar aksi di gerbang Dinas Pendidikan Kota Malang.
Koordinator Aksi GMNI Onesh mengkritik janji-janji Presiden Joko Widodo yang hanya tinggal janji. "Masih banyak anak putus sekolah yang tak kuat membiayai pendidikan," pungkasnya.
(san)