Banjir Lumpuhkan Jalur Pantura di Pasuruan 10 Jam

Jum'at, 01 Mei 2015 - 11:57 WIB
Banjir Lumpuhkan Jalur...
Banjir Lumpuhkan Jalur Pantura di Pasuruan 10 Jam
A A A
PASURUAN - Banjir di bagian hilir Daerah Aliran Sungai (DAS) Welang dan Kedung Larangan Pasuruan mengakibatkan jalur pantura Probolinggo-Surabaya lumpuh selama 10 jam hingga Jumat siang ini.

Selain itu banjir akibat curah hujan yang tinggi di kawasan selatan Pasuruan sejak Kamis malam ini juga mengakibatkan lima kecamatan di Kabupaten Pasuruan dan satu kecamatan di Kota Pasuruan terendam air dengan ketinggian mencapai 1,5 meter.

Akibatnya 4.890 rumah warga di Kota dan Kabupaten Pasuruan terendam banjir. Lima kecamatan di Kabupaten Pasuruan tersebut yakni Kraton, Pohjentrek, Bangil, Beji dan Grati.

Sementara di Kota Pasuruan air menggenangi di Kecamatan Gadingrejo. Banjir ini mengulang kejadian serupa pada Februari lalu.

Untuk menghindari kemacetan, petugas kepolisian mengalihkan jalur Pantura memutar melalui jalur Pohjentrek-Purwosari-Pandaan dan Gempol.

Sementara pengemudi truk yang terlanjur terjebak banjir memilih memarkir kendaraannya di ujung genangan banjir dan mengular sejauh 3 kilometer di sekitar kawasan pangkalan TNI Angkatan Udara, Raci, Kabupaten Pasuruan.

Menurut Anam, warga Gadingrejo, banjir kiriman ini mulai mengalir dan merendam pemukiman warga pada Kamis tengah malam.

Beberapa jam kemudian, genangan banjir mulai merambat dan merendam jalur Pantura. Untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan, petugas menutup jalur Pantura dan mengalihkan arus lalu lintas melalui jalur selatan Pasuruan.

"Genangan banjir bergerak cepat merendam perkampungan. Warga segera mengungsi mencari tempat yang lebih aman. Sementara sebagian warga lainnya bertahan dirumah untuk mengamankan harta bendanya," kata Anam, Jumat (1/5/2015).

Meski jalur Pantura tergenang mencapai ketinggian mencapai 100 centimeter, sejumlah pengendara masih nekad melintasi genangan banjir.

Pengendara sepeda motor memanfaatkan jasa becak dan gerobak untuk mengangkut kendaraannya melintasi genangan banjir. Mereka rela membayar ongkos angkut sebesar Rp10.000 demi menghindari resiko kendaraan mogok terkena air.

Setelah sepuluh jam tergenang, jalur Pantura ini bisa dilalui kendaraan besar sekitar pukul 11.15 WIB. Namun karena masih terjadi genangan, petugas kepolisian memberlakukan contra flow untuk mengurai kemacetan panjang.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, Bakti Jati Permana menyatakan telah menurunkan perahu karet untuk mengevakuasi warga korban banjir menuju posko penampungan.

Pihaknya juga telah membuka dapur umum dan memberikan bantuan logistik berupa nasi bungkus kepada korban banjir.

Dia mengingatkan kepada warga yang berada di kawasan rawan bencana agar tetap waspada mengingat curah hujan yang tinggi meski musim hujan segera berakhir.

Pihaknya mengimbau agar warga segera melapor pada petugas jika mengetahui tanda-tanda terjadinya bencana alam.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1188 seconds (0.1#10.140)