Puluhan Diler Mobkas Kolaps
A
A
A
PALEMBANG - Asosiasi Pengusaha Mobil Bekas (APMB) Sumsel mencatat sepanjang triwulan I/2015 puluhan usaha mobil bekas kolaps akibat memburuknya perekonomian.
Hal itu ditandai dengan rendahnya daya beli kendaraan oleh ma - syarakat lantaran harga se jumlah komoditas yang ikut anjlok. “Saat ini tercatat ada 255 anggota diler yang tergabung dalam APMB. Jumlah itu pun di luarusahamobkasyangberada di pinggiran kota sehinggato tal nya bisa capai 600 diler. Sekarang ini saja jumlah anggota tercatat tidak sampai 200 diler,”ujar Sekretaris Jenderal APMB Sumsel H Hermansyah Ishak, kemarin.
Menurut dia, lesunya penjua lan kendaraan bekas ini sebenarnya sudah terjadi sejak tahun 2013 lalu hingga saat ini. Ini menjadi beberapa tahun terberat bagi pelaku usaha automotif, terutama diler mobkas. Dia merincikan, biasanya rata-rata satu diler mampu membukukan sales hingga20unit. Namun,kini diler terseok-seok untuk bisa menjual2 unit per bulan.
“Perlahan satu per satu diler tergeser dengan kondisi ekonomi saat ini. Kami perkirakan jumlah diler yang kolaps akan terus berlanjut. Ya, dalam sejarah baru kali inilah terjadi penurunan sales mobkas secara signifikan,”tuturnya. B
ukan saja ekonomi yang tidak stabil, kata dia, kebijakan OJK mengenai pengaturan minimum down payment(DP) kendaraan 30%, kebijakan pemerintah provinsi menyetop angkut an batu bara ikut menjadi pemicu turunnya sales mobkas. Padahal,para leasing saat itu tengah fokus menitikberatkan penyaluran kreditnya pada kendaraan truk.
“Kebijakan yang dibuat jus tru semakin memberatkan in dustri penjualan mobkas. Saat ini pengusaha mobkas hanya bisa bertahan dengan kondisi ini,”ucapnya. Untuk itu, pihaknya hanya berharap pemerintah Jokowi mengeluarkan kebijakan menye rap komoditas karet untuk pembangunan sejumlah pro yek infrastruktur nasional.
Misal nya, untuk pembangunan dock fender dalam program pembangunan fasilitas pelabuhan, bahan campuran aspal jalan, rubber pads rel kereta api dan bantalan jembatan, bendungan karet dan komponen water stopdalam pembangunan bendungan, serta komponen pintu irigasi dan pengembangan rawa.
Melalui program peningkatan pemanfaatan karet alam domestik diharap dapat meningkatkan pendapatan petani karet Sumsel sehingga berimplikasi pada peningkatan salesberbagai sektor, termasuk mobkas. “Kami tinggal menunggu komitmen pemerintah untuk me nyerap karet melalui hili risasi industri karet. Jika terlak sana, kami pastikan sales mobkas akan kembali bergairah,”jelasnya.
Sementara itu, Mulyadi, owner showroom mobkas menambahkan, sejak tahun 2014 pihaknya mengalami masa sulit da lam menjual mobkas. Itu lantaran minimnya daya beli masyarakat terhadap kendaraan.
“Biasanya dalam sebulan kami bisa menjual 6 unit kendaraan, kini untuk menjual 2 unit saja sudah bagus. Bahkan, dalam sebulan satu unit pun tidak laku terjual,”kata Mulyadi seraya meminta pemerintah segera mengambil sikap menyikapi melemahnya ekonomi Sumsel ini.
Darfian jaya suprana
Hal itu ditandai dengan rendahnya daya beli kendaraan oleh ma - syarakat lantaran harga se jumlah komoditas yang ikut anjlok. “Saat ini tercatat ada 255 anggota diler yang tergabung dalam APMB. Jumlah itu pun di luarusahamobkasyangberada di pinggiran kota sehinggato tal nya bisa capai 600 diler. Sekarang ini saja jumlah anggota tercatat tidak sampai 200 diler,”ujar Sekretaris Jenderal APMB Sumsel H Hermansyah Ishak, kemarin.
Menurut dia, lesunya penjua lan kendaraan bekas ini sebenarnya sudah terjadi sejak tahun 2013 lalu hingga saat ini. Ini menjadi beberapa tahun terberat bagi pelaku usaha automotif, terutama diler mobkas. Dia merincikan, biasanya rata-rata satu diler mampu membukukan sales hingga20unit. Namun,kini diler terseok-seok untuk bisa menjual2 unit per bulan.
“Perlahan satu per satu diler tergeser dengan kondisi ekonomi saat ini. Kami perkirakan jumlah diler yang kolaps akan terus berlanjut. Ya, dalam sejarah baru kali inilah terjadi penurunan sales mobkas secara signifikan,”tuturnya. B
ukan saja ekonomi yang tidak stabil, kata dia, kebijakan OJK mengenai pengaturan minimum down payment(DP) kendaraan 30%, kebijakan pemerintah provinsi menyetop angkut an batu bara ikut menjadi pemicu turunnya sales mobkas. Padahal,para leasing saat itu tengah fokus menitikberatkan penyaluran kreditnya pada kendaraan truk.
“Kebijakan yang dibuat jus tru semakin memberatkan in dustri penjualan mobkas. Saat ini pengusaha mobkas hanya bisa bertahan dengan kondisi ini,”ucapnya. Untuk itu, pihaknya hanya berharap pemerintah Jokowi mengeluarkan kebijakan menye rap komoditas karet untuk pembangunan sejumlah pro yek infrastruktur nasional.
Misal nya, untuk pembangunan dock fender dalam program pembangunan fasilitas pelabuhan, bahan campuran aspal jalan, rubber pads rel kereta api dan bantalan jembatan, bendungan karet dan komponen water stopdalam pembangunan bendungan, serta komponen pintu irigasi dan pengembangan rawa.
Melalui program peningkatan pemanfaatan karet alam domestik diharap dapat meningkatkan pendapatan petani karet Sumsel sehingga berimplikasi pada peningkatan salesberbagai sektor, termasuk mobkas. “Kami tinggal menunggu komitmen pemerintah untuk me nyerap karet melalui hili risasi industri karet. Jika terlak sana, kami pastikan sales mobkas akan kembali bergairah,”jelasnya.
Sementara itu, Mulyadi, owner showroom mobkas menambahkan, sejak tahun 2014 pihaknya mengalami masa sulit da lam menjual mobkas. Itu lantaran minimnya daya beli masyarakat terhadap kendaraan.
“Biasanya dalam sebulan kami bisa menjual 6 unit kendaraan, kini untuk menjual 2 unit saja sudah bagus. Bahkan, dalam sebulan satu unit pun tidak laku terjual,”kata Mulyadi seraya meminta pemerintah segera mengambil sikap menyikapi melemahnya ekonomi Sumsel ini.
Darfian jaya suprana
(ftr)