Hanya Mempertandingkan 10 Cabor
A
A
A
MEDAN - Sumatera Utara harus memendam asa menjadi yang terbaik di Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) Sumatera IX/2015 di Kepulauan Bangka Belitung, November mendatang.
Pasalnya, cabang olahraga andalan Sumut, seperti tinju, karate, angkat berat, angkat besi tidak dipertandingkan. Cabor lain yang juga tidak dipertandingkan di Porwil adalah taekwondo, voli putri, dan judo. Porwil Sumatera 2015 hanya mempertandingkan 10 cabor. Dari kesepakatan bersama rapat koordinasi teknis Porwil IX/2015 yang diikuti KONI se-Sumatera disepakati 10 cabor yang dipertandingkan adalah atletik, pencak silat, bola basket, bulu tangkis, sepak takraw, catur, renang, sepak bola, panjat tebing, dan biliar.
”Memang cabor tinju berpotensi juara umum di Porwil, tapi sudah disepakati dan ditetapkan 10 cabor yang dipertandingkan,” ungkap Ketua Harian KONI Sumut John Ismadi Lubis. Namun, pihaknya tidak terlalu mengkhawatirkan. Sebab, cabor yang dipertandingkan diyakini mampu dikuasai atlet Sumut. Apalagi, caborcabor tersebut banyak nomor yang dipertandingkan. Jelas peluang bagi semua kontingen menaruh perhatian besar di cabor tersebut, termasuk Sumut sendiri.
”Atletik dan renang banyak nomor yang dipertandingkan. Atletik 32 nomor dan renang 46 nomor. Banyak medali yang diperebutkan di cabor itu. Kita harus mampu meraih banyak medali di cabor yang banyak mempertandingkan nomor-nomor,” ucapnya. Namun, persoalan serius pula pada kedua cabor tersebut.
Di mana cabor renang mendapat sanksi dari Pengurus Besar (PB) Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) terkait kepengurusan yang sudah kedaluwarsa. Tak berbeda jauh dengan atletik, di mana Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Sumut yang kepengurusan juga sudah berakhir. John yang juga menjabat Ketua Harian pengprov IMI Sumut itu menegaskan, pihaknya akan melakukan pembinaan cabor atletik dan renang tersebut.
”Olahraga yang tidak aktif, kami ambil alih. Untuk renang, kami telah jalin kerja sama dengan pelatih, untuk menyiapkan atlet. Ini sudah kami sampaikan kepada caretakerPRSI Sumut. Atlet renang ini kami persiapkan hingga PON 2016. Atletik begitu juga karena tidak ada induknya. Kami akan melakukan tes ulang. Dua cabor ini berpotensi besar meraih medali. Dua cabor inilah akan kami lakukan pelatda khusus,” ujarnya.
Total 486 medali yang diperebutkan, dengan rincian emas dan perak masing-masing 156 medali serta 174 perunggu. Kesepakatan tersebut juga menetapkan seluruh kontingen maksimal berkekuatan 265, yang terdiri atas atlet 207 atlet putra-putri, 33 pelatih, 10 ofisial, dan 15 ofisial kontingen. ”Minimal, Sumut berkekuatan 200 orang,” pungkas John.
Haris dasril
Pasalnya, cabang olahraga andalan Sumut, seperti tinju, karate, angkat berat, angkat besi tidak dipertandingkan. Cabor lain yang juga tidak dipertandingkan di Porwil adalah taekwondo, voli putri, dan judo. Porwil Sumatera 2015 hanya mempertandingkan 10 cabor. Dari kesepakatan bersama rapat koordinasi teknis Porwil IX/2015 yang diikuti KONI se-Sumatera disepakati 10 cabor yang dipertandingkan adalah atletik, pencak silat, bola basket, bulu tangkis, sepak takraw, catur, renang, sepak bola, panjat tebing, dan biliar.
”Memang cabor tinju berpotensi juara umum di Porwil, tapi sudah disepakati dan ditetapkan 10 cabor yang dipertandingkan,” ungkap Ketua Harian KONI Sumut John Ismadi Lubis. Namun, pihaknya tidak terlalu mengkhawatirkan. Sebab, cabor yang dipertandingkan diyakini mampu dikuasai atlet Sumut. Apalagi, caborcabor tersebut banyak nomor yang dipertandingkan. Jelas peluang bagi semua kontingen menaruh perhatian besar di cabor tersebut, termasuk Sumut sendiri.
”Atletik dan renang banyak nomor yang dipertandingkan. Atletik 32 nomor dan renang 46 nomor. Banyak medali yang diperebutkan di cabor itu. Kita harus mampu meraih banyak medali di cabor yang banyak mempertandingkan nomor-nomor,” ucapnya. Namun, persoalan serius pula pada kedua cabor tersebut.
Di mana cabor renang mendapat sanksi dari Pengurus Besar (PB) Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) terkait kepengurusan yang sudah kedaluwarsa. Tak berbeda jauh dengan atletik, di mana Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Sumut yang kepengurusan juga sudah berakhir. John yang juga menjabat Ketua Harian pengprov IMI Sumut itu menegaskan, pihaknya akan melakukan pembinaan cabor atletik dan renang tersebut.
”Olahraga yang tidak aktif, kami ambil alih. Untuk renang, kami telah jalin kerja sama dengan pelatih, untuk menyiapkan atlet. Ini sudah kami sampaikan kepada caretakerPRSI Sumut. Atlet renang ini kami persiapkan hingga PON 2016. Atletik begitu juga karena tidak ada induknya. Kami akan melakukan tes ulang. Dua cabor ini berpotensi besar meraih medali. Dua cabor inilah akan kami lakukan pelatda khusus,” ujarnya.
Total 486 medali yang diperebutkan, dengan rincian emas dan perak masing-masing 156 medali serta 174 perunggu. Kesepakatan tersebut juga menetapkan seluruh kontingen maksimal berkekuatan 265, yang terdiri atas atlet 207 atlet putra-putri, 33 pelatih, 10 ofisial, dan 15 ofisial kontingen. ”Minimal, Sumut berkekuatan 200 orang,” pungkas John.
Haris dasril
(ars)