Pilih Jurusan Sesuai Bakat dan Potensi

Selasa, 28 April 2015 - 10:15 WIB
Pilih Jurusan Sesuai Bakat dan Potensi
Pilih Jurusan Sesuai Bakat dan Potensi
A A A
Namun kampus manapun yang akan dipilih, kualitas kampus dan minat dari pribadi calon mahasiswa harus menjadi pertimbangan utama. Pengamat pendidikan, Eko Purnowo menilai, calon mahasiswa saat ini umumnya lebih mengutamakan memilih perguran tinggi negeri dulu, tanpa banyak mempertimbangkan program studi apa yang nantinya dipilih.

Padahal, menentukan program studi sejak awal, juga tidak kalah penting. Karena dengan program studi yang sesuai minat calon mahasiswa, diyakini pengembangan keilmuan mahasiswa pun akan bisa berkembang dan terus meningkat. "Boleh saja sihpunya fikiran yang penting masuk negeri, yang penting beken.

Namun yang tidak kalah penting adalah soal kenyamanan kampus, dan program studi yang dijalani memang sesuai dengan yang diminati," terangnya. Eko berbagi strategi pemilihan kampus dan dan prodi bagi calon mahasiswa baru. Pertama, sebelum lulus SMA, calon mahasiswa sudah harus tahu PT mana yang akan di sasar.

Karena dengan begitu, calon mahasiswa bisa memperhitungkan berapa banyak pesaingnya yang ingin masuk ke PT tersebut. Selain itu, bisa juga menargetkan nilai Ujian Nasional yang harus diraihnya untuk bisa masuk PT dan kriteria akademik maupun non akademik. “Selain itu, pilihlah program studi yang diminati. Peluang dan informasi mengenai program studi bisa diketahui dengan mendapatkan informasi di internet maupun langsung ke PT.

Jika calon mahasiswa memilih prodi yang sesuai dengan minat, biasanya kesulitan-kesulitan prodi bisa dilewati,” tukasnya. Selain itu, faktor lingkungan prodi juga harus menjadi pertimbangan. Misalnya, memilih kampus yang memiliki sarana prasarana yang memadai untuk pengembangan keilmuan, seperti perpustakaan yang lengkap, keberadaan komunitas-komunitas dan ruang-ruang diskusi yang representative.

Sebab hal ini bisa meningkatkan kemampuan akademik dan non akademik mahasiswanya. "Calon mahasiswa akan lebih berkembang semasa kuliahnya jika kampus dan program studi yang dipilihnya, membuatnya nyaman dan bisa lebih mengembangkan diri,"pungkasnya.

Ciri Khas Kampus

Setiap perguruan tinggi memiliki konsentrasi dan fokus pada bidang keahlian tertentu, yang menjadi ciri khas gaya pendidikan di kampus tersebut. Universitas Pasundan (Unpas) contohnya. salah satu lembaga pendidikan yang bernaung dibawah Peguyuban Pasundan ini memiliki cirri khas kental dengan dunia budaya Jawa Barat. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi mahasiswa di luar Jabar, termasuk mahasiswa asing.

Walaupun begitu, Unpas tetap mengejar standarisasi pendidikan internasional dengan membuka kelas internasional. “Kami sudah membuka kelas internasional untuk program studi teknik informatika. Selanjutnya kami akan membuka kelas internasional untuk Magister di bidang Managemen. Dalam kelas ini mahasiswa menggunakan bahasa pengantar bahasa Inggris dan sistem belajar dengan standar internasional,” ungkap Rektor Unpas, Eddy Jusuf.

Eddy menekankan, meskipun tetap mempertahankan nilai-nilai kearifan local, Unisba juga terus mengembangkan kerjasama dengan berbagai institusi asing, baik dari Malaysia, Filipina, Kamboja, Tanzikistan, Turki, Australia, China, United Kingdom (UK), Kanada, Poland, Jepang, Korea Selatan, dan lainnya. Kerjasama tersebut dalam bidang pertukaran mahasiswa dan dosen, homestay, joint seminar internasional, dan pengembangan penelitian, termasuk double degree.

Selain itu, setiap beberapa tahun pihaknya juga membuka program studi baru, sesuai dengan kecenderungan kebutuhan dunia kerja. Ia menilai, kurikulum yang baik adalah kurikulum yang dekat dengan pengguna dunia kerjanya itu sendiri. Dengan adanya Klasifikasi Kerangka Nasional Indonesia (KKNI), program studi yang ada diharuskan bisa memenuhi kebutuhan dunia kerja saat ini.

“Kami terus mengarahkan pendidikan yang menyiapkan lulusan siap kerja. Setiap mahasiswa yang lulus juga direferensikan lembaga-lembaga sertifikasi profesi, baik yang berstandar nasional maupun internasional. Sehingga lulusan yang dihasilkan adalah yang memiliki kesetaraan kualitas, pada tingkat sarjana di dalam negeri dengan sarjana dari luar negeri,” ujarnya.

Sementara, Telkom University (Tel-U) memilih untuk mengambil bidang Information, Communication, and Technology (ICT) sebagai ciri khasnya. Saat ini, Tel-U memiliki beragam program studi, mulai dari teknik, manajemen, vokasi, hingga desain, yang semuanya berbasis ICT. “Perkembang ICT sangat pesat. Untuk itu kami memfokuskan diri pada pengembangan ICT untuk berbagai profesi dan bidang keahlian.

Hal ini yang kami jadikan daya tarik, baik untuk mahasiswa nusantara maupun asing,” tutur Rektor Tel- U, Mochamad Ashari. Dalam pengembangan kurikulum pun, Tel-U memilih kurikulum yang mampu memicu mahasiswa menjadi seorang entrepreneur. Hal ini dibuktikan dari diberlakukannya mata kuliah entrepreneurship di semua program studi dan akan diberlakukan secara tepat pada tahun 2016.

“Untuk mendukung pengembangan ICT dan kewirausahaan, kami disokong dengan pengembangan Bandung Techno Park (BTP) sebagai salah satu lini keberlanjutan dari hasil penelitian-penelitian mahasiswa dan dosen, baik itu berupa tugas akhir, tesis, penelitian mandiri, proyek dan lainnya.

Hasil karya tersebut, jika memang bisa diinkubasi dan memiliki potensi besar pengembangan secara massal,” tegasnya Pihaknya menargetkan, tahun 2023 Tel-U berkembang menjadi entrepreneurial university, dimana hasilhasil penelitian mahasiswa maupun dosen memiliki nilai komersil dan berdaya guna secara luas.

Tak hanya menghasilkan ide penelitian, Ashari juga berharap ke depannya target tersebut bisa membangun karakter untuk memiliki perusahaan secara mandiri yang basis ide produknya dari universitas. Di pihak lain, Universitas Islam Bandung (Unisba) lebih memilih karakteristik pendidikan yang khas dengan mengangkat nilai-nilai islami dalam setiap proses pendidikannya.

Rektor Unisba, Thaufiq S. Boesoirie mengungkapkan salah satu kelebihan dari lulusan Unisba yakni mereka memahami konsep-konsep islam dengan baik. Dari mulai masuk pendidikan, mahasiswa akan dibida dan diberikan pendidikan islam secara internsif melalui pesantren mahasiswa. “Kami juga memasukkan pendidikan agama islam ke semua program studi selama 7 semester,” ujarnya.

Pihaknya berharap, mahasiswa lulusan Unisba memiliki karakteristik Mujahid, Mujtahid, dan Mujaddid. Yang artinya, Mujahid diharapkan lulusannya menjadi seorang pejuang yang bekerja keras menghadapi tantangan masa depan dan dunia kerja. Hal ini dimaksudkan agar semua pekerjaan merupakan bagian dari ibadah. Mujtahid, menjadikan mereka menjadi peneliti yang mampu menganalisa dengan sudut pandang islami dan menyelesaikannya dengan baik.

Sedangkan Mujaddid, mahasiswa diharapkan menjadi pembaharu yang bisa menciptakan inovasi yang sejalan dengan koridor nilai-nilai keislaman. “Untuk itu kami melakukan akreditasi institusi baik secara nasional maupun internasional.

Hal ini penting karena kami ingin tahu kualitas pendidikan kami berada di level mana. Targetnya, kami ingin menjadi salah satu universitas islam terbaik di Asia, dengan kekhasan bobot pendidikan agama islamnya,” terangnya.

Anne rufaidah
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8825 seconds (0.1#10.140)