Kades Korban Keracunan Massal Masih Lemas
A
A
A
BLITAR - Para kepala desa di Kabupaten Blitar, korban keracunan saat pendidikan dan latihan kepemimpinan kades se Jawa Timur, di Kota Malang, hingga kini masih belum normal.
Sejumlah kades masih mengeluhkan pusing, mual, lemas, dan diare. Bahkan, sesampai di rumah, pada Sabtu 25 April 2015, beberapa di antaranya kembali menjalani rawat inap (opname) di rumah sakit Blitar.
"Sampai hari ini kepala saya masih pusing, perut mulas, dan diare. Bahkan, ada kades yang menjalani opname lagi," ujar Kades Karanggayam Nurkhamim, kepada wartawan, Senin (27/4/2015).
Seperti diketahui, insiden keracunan massal terjadi pada Rabu 22 April 2015 malam. Usai menyantap hidangan yang disuguhkan panitia diklat, para kades langsung terserang gejala keracunan.
Bahkan, Kades Kendalrejo, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, sampai jatuh pingsan. Sebagian besar pasien dirawat di RS Syaiful Anwar. Kendati demikian, ada juga yang dilarikan ke RS Hermina Kota Malang.
Jumlah peserta diklat kepemimpinan kades se Jawa Timur sekitar 320 orang. Panitia membagi delapan kelas dalam diklat itu. Setiap kelas berisi 40 peserta, dari Kabupaten Blitar sebanyak 12 orang, yang semuanya dari Kecamatan Srengat.
Diklat kepemimpinan yang rutin digelar setiap tahun ini merupakan angkatan ke-10. Keracunan diduga akibat menu ikan tongkol, sambal, dan urap. Nurkhamim sendiri awalnya hanya mengeluhkan rasa gatal di sekujur tubuh dan muka.
Dia termasuk yang dirujuk ke RSU Syaiful Anwar. "Saya disuntik, diinfus, direkam jantung, dan diberi obat telan yang hanya untuk dua hari. Diklat tidak berhenti. Terus berlanjut sesuai jadwal sampai Sabtu 25 April 2015," katanya.
Menurut Nurkhamim, Kades Purwokerto Ashar hingga kini masih menjalani opname di RSU Syuhada Haji Blitar. Begitu juga dengan Kades Kendalrejo.
"Kondisi yang sama dialami Kades Dermojayan, dan Kades Selokajang. Keluhannya termasuk suhu badan tinggi. Saat ini masih menjalani rawat jalan. Yang pasti, kami belum bisa bekerja seperti biasa," terang Nurkhamim.
Sementara kades yang selamat dari musibah keracunan rata-rata tidak menyantap suguhan prasmanan panitia. Mereka memilih makan di luar. "Karena memang menurut kami makanan yang disuguhkan tidak layak," pungkasnya.
Seperti diberitakan, para kades se Jawa Timur mengikuti diklat kepemimpinan di Kota Malang. Sebagian besar kades yang mengikuti pelatihan mengalami keracunan massal Rabu 22 April 2015.
Baca juga:
Diklat Kepemimpinan, Ratusan Kades se-Jatim Keracunan
Sejumlah kades masih mengeluhkan pusing, mual, lemas, dan diare. Bahkan, sesampai di rumah, pada Sabtu 25 April 2015, beberapa di antaranya kembali menjalani rawat inap (opname) di rumah sakit Blitar.
"Sampai hari ini kepala saya masih pusing, perut mulas, dan diare. Bahkan, ada kades yang menjalani opname lagi," ujar Kades Karanggayam Nurkhamim, kepada wartawan, Senin (27/4/2015).
Seperti diketahui, insiden keracunan massal terjadi pada Rabu 22 April 2015 malam. Usai menyantap hidangan yang disuguhkan panitia diklat, para kades langsung terserang gejala keracunan.
Bahkan, Kades Kendalrejo, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, sampai jatuh pingsan. Sebagian besar pasien dirawat di RS Syaiful Anwar. Kendati demikian, ada juga yang dilarikan ke RS Hermina Kota Malang.
Jumlah peserta diklat kepemimpinan kades se Jawa Timur sekitar 320 orang. Panitia membagi delapan kelas dalam diklat itu. Setiap kelas berisi 40 peserta, dari Kabupaten Blitar sebanyak 12 orang, yang semuanya dari Kecamatan Srengat.
Diklat kepemimpinan yang rutin digelar setiap tahun ini merupakan angkatan ke-10. Keracunan diduga akibat menu ikan tongkol, sambal, dan urap. Nurkhamim sendiri awalnya hanya mengeluhkan rasa gatal di sekujur tubuh dan muka.
Dia termasuk yang dirujuk ke RSU Syaiful Anwar. "Saya disuntik, diinfus, direkam jantung, dan diberi obat telan yang hanya untuk dua hari. Diklat tidak berhenti. Terus berlanjut sesuai jadwal sampai Sabtu 25 April 2015," katanya.
Menurut Nurkhamim, Kades Purwokerto Ashar hingga kini masih menjalani opname di RSU Syuhada Haji Blitar. Begitu juga dengan Kades Kendalrejo.
"Kondisi yang sama dialami Kades Dermojayan, dan Kades Selokajang. Keluhannya termasuk suhu badan tinggi. Saat ini masih menjalani rawat jalan. Yang pasti, kami belum bisa bekerja seperti biasa," terang Nurkhamim.
Sementara kades yang selamat dari musibah keracunan rata-rata tidak menyantap suguhan prasmanan panitia. Mereka memilih makan di luar. "Karena memang menurut kami makanan yang disuguhkan tidak layak," pungkasnya.
Seperti diberitakan, para kades se Jawa Timur mengikuti diklat kepemimpinan di Kota Malang. Sebagian besar kades yang mengikuti pelatihan mengalami keracunan massal Rabu 22 April 2015.
Baca juga:
Diklat Kepemimpinan, Ratusan Kades se-Jatim Keracunan
(san)