Penertiban Pedagang di Medan Ricuh, Aparat Amankan Provokator
A
A
A
MEDAN - Pedagang di kawasan Jalan Sutomo Medan memblokir jalan masuk dengan membakar ban dan melintangkan kayu serta keranjang sayur, Senin (27/4/2015).
Aksi ini dilakukan karena pedagang tidak terima ditertibkan oleh tim penertiban sejak pukul 03.30 WIB dini hari tadi.
Dari pantauan di lapangan, sekira pukul 06.00 WIB pedagang yang tidak terima ditertibkan dan diminta pindah ke pasar induk, Medan Tuntungan oleh tim gabungan mulai membakar ban dan menutup semua persimpangan Jalan akses ke Kawasan Sutomo.
Jalan yang ditutup mulai dari simpang Jalan Sutomo-Jalan HM Yamin, simpang Jalan HM Yamin- Jalan Timor, simpang Jalan Perintis Kemerdekaan hingga ke simpang Jalan Belitung.
Ratusan pedagang terlihat menjaga setiap persimpangan, membakar ban juga memalang jalan dengan kayu dan keranjang.
Pedagang juga terlihat berteriak-teriak dan memaki petugas penertiban. Mereka mengusir wartawan yang akan meliput dan kamera salah seorang wartawan televisi juga dirampas.
"Pergi kalian wartawan, selama ini tak pernah kalian beritakan penderitaan kami. Pergi kalian dari sini," ujar pedagang sambil mengejar salah seorang wartawan televisi di persimpangan Jalan Sutomo-Jalan HM Yamin dan merampas kameranya.
Akibat ditutupnya akses jalan masuk oleh pedagang suasana pun menjadi mencekam, sejumlah ruko-ruko di kawasan Jalan Sutomo yang biasanya sudah buka sejak pukul 08.00 WIB pun terlihat masih tutup dan tanpa ada aktivitas.
Para pemilik ruko hanya melihak aksi pedagang sembari memantau situasi. Aksi ini juga menyebabkan sejumlah pengendara kendaraan seperti roda empat dan roda dua harus memutar arah.
"Balik kalian, putar arah. Tolong kami dimengerti," teriak seorang buruh kuli bongkar muat di persimpangan Jalan Timor kepada pengendara sepeda motor.
Sekira pukul 08.30 WIB, barulah akses jalan yang ditutup oleh pedagang bisa dibuka setelah sejumlah aparat kepolisian turun dan membuka jalan akses yang ditutup.
Para pedagang dengan aparat sebelumny sempat bentrok dan saling lempar batu. Akibatnyam beberapa pedagang yang diduga provokator sempat diamankan petugas.
Aksi ini dilakukan karena pedagang tidak terima ditertibkan oleh tim penertiban sejak pukul 03.30 WIB dini hari tadi.
Dari pantauan di lapangan, sekira pukul 06.00 WIB pedagang yang tidak terima ditertibkan dan diminta pindah ke pasar induk, Medan Tuntungan oleh tim gabungan mulai membakar ban dan menutup semua persimpangan Jalan akses ke Kawasan Sutomo.
Jalan yang ditutup mulai dari simpang Jalan Sutomo-Jalan HM Yamin, simpang Jalan HM Yamin- Jalan Timor, simpang Jalan Perintis Kemerdekaan hingga ke simpang Jalan Belitung.
Ratusan pedagang terlihat menjaga setiap persimpangan, membakar ban juga memalang jalan dengan kayu dan keranjang.
Pedagang juga terlihat berteriak-teriak dan memaki petugas penertiban. Mereka mengusir wartawan yang akan meliput dan kamera salah seorang wartawan televisi juga dirampas.
"Pergi kalian wartawan, selama ini tak pernah kalian beritakan penderitaan kami. Pergi kalian dari sini," ujar pedagang sambil mengejar salah seorang wartawan televisi di persimpangan Jalan Sutomo-Jalan HM Yamin dan merampas kameranya.
Akibat ditutupnya akses jalan masuk oleh pedagang suasana pun menjadi mencekam, sejumlah ruko-ruko di kawasan Jalan Sutomo yang biasanya sudah buka sejak pukul 08.00 WIB pun terlihat masih tutup dan tanpa ada aktivitas.
Para pemilik ruko hanya melihak aksi pedagang sembari memantau situasi. Aksi ini juga menyebabkan sejumlah pengendara kendaraan seperti roda empat dan roda dua harus memutar arah.
"Balik kalian, putar arah. Tolong kami dimengerti," teriak seorang buruh kuli bongkar muat di persimpangan Jalan Timor kepada pengendara sepeda motor.
Sekira pukul 08.30 WIB, barulah akses jalan yang ditutup oleh pedagang bisa dibuka setelah sejumlah aparat kepolisian turun dan membuka jalan akses yang ditutup.
Para pedagang dengan aparat sebelumny sempat bentrok dan saling lempar batu. Akibatnyam beberapa pedagang yang diduga provokator sempat diamankan petugas.
(nag)