Tujuh Pekerja Tertimbun
A
A
A
CIREBON - Dua orang ditemukan tewas dan diperkirakan lima orang lainnya masih tertimbun longsor Galian C di Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Duku puntang, Kabupaten Cirebon, kemarin.
Berdasarkan informasi, korban yang ditemukan tewas ter timbun dan berhasil dievakuasi pas ca-longsor bernama Tabroni, 48, warga Kabupaten Indra mayu, pengemudi dumptruck, dan Maani, 30, warga Palimanan, Kabupaten Cirebon, operator backhoe.
Sementara dari lima orang yang masih tertimbun, seorang di antaranya diduga anggota Pol sek Klangenan, Kabupaten Cirebon, Brigadir Polisi Samsul Anwar (Acil),40, warga Dukupuntang, Kabupaten Cirebon. Selain Samsul, dari lima yang masih tertimbun, baru dua orang yang diketahui namanya yakni Edo, kenek operator, dan Raihan, pembuat nota. Sedang kan dua lainnya yang masih ter tim bun belum diketahui iden ti tas nya, dan baru diduga meru pa kan kuli panggul.
Selain manusia, longsor batu gunung itu juga diperkirakan menimbun dua unit backhoe maupun empat unit dump truck. Kepala Urusan Umum Desa Cipanas Andi Sujana,47, memperkirakan longsor terjadi pukul 11.30 WIB. “Diperkirakan tujuh orang tertimbun, satu orang atas nama Tabroni sudah ditemukan tewas sekitar pukul 12.29 WIB dan langsung dibawa ke kamar mayat RSUD Gunung Jati, Kota Cirebon,” kata dia di sela meninjau lokasi bencana. Pencarian para korban dan evakuasi dilakukan dengan me - ngerahkan tujuh backhoe kelokasi kejadian.
Sejumlah ambu - lan ce juga disiapkan untuk mengevakuasi para korban yang ditemukan. Proses pencarian dan evakuasi dilaksanakan petu gas Polres Cirebon bersama Basarnas maupun warga. Sayang, standar sterilisasi lokasi kejadian dipertanyakan. Meski telah dipasangi garis polisi, ratusan warga nekat menerobos demi melihat lokasi lebih dekat. Namun, tak ada tindakan dari kepolisian yang diduga kewalahan mengamankan lokasi.
Menurut Andi, para korban saat kejadian diduga tengah meng gali Gunung Kuda untuk pesanan. Gunung Kuda selama ini menjadi salah satu lokasi Galian C di mana hasilnya sebagian di gunakan untuk bahan baku semen, batu alam, maupun kera mik. Padahal, lanjut dia, Ming gu biasanya tak ada ke giatan menggali di Gunung Kuda. Andi menyebutkan, area yang menjadi lokasi longsor selama ini dikelola Koperasi Unit Desa (KUD) Bumi Karya.
Penam bangan sendiri diperkirakan telah berlangsung sejak 2004. Dia meyakini, operasional penambangan di lokasi tersebut telah berizin. “Pada 8 Februari 2015, saya sempat memperingatkan karena izin operasinya sudah habis. Saat ini sepertinya izin sudah diperpanjang sampai 2020,” kata dia. Tohir, 68, warga Blok Cicebak, Desa Cipanas, selaku petugas pencatat nomor truk di lo - kasi mengaku, sebelum kejadian sudah melarang Tabroni untuk tidak masuk. Namun, Tabroni memaksa masuk.
Raihan, salah satu korban yang belum ditemukan yang juga rekan Tohir, menyusul untuk mencatat nomor kendara - an. Tohir pun kemudian sempat menyusul untuk meminta retribusi kepada rombongan yang masuk. Namun, belum sampai lokasi, dia mengira ada suara yang melarangnya ke tujuan sehingga mengurungkan niat nya. “Baru saja balik ke pos, tibatiba terdengar suara gemuruh dan ternyata longsor. Raihan saat itu masih belum kembali ke pos bersama saya dan masih di lokasi, sehingga tertimbun,” kata dia.
Camat Dukupuntang, Nawita, mengungkapkan, berdasar kunjungan tim Dinas Penge lolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan (PSDAP) Kabu paten Cirebon, beberapa waktu lalu, pihak pengelola telah diminta mengubah pola penamb ngan. Seharusnya, lanjut dia, pola penambangan serupa tera sering atau secara berundakundak. “Bukan dengan pengerukan gunung secara acak semacam ini. Tapi rupanya tak digubris dan mungkin inilah yang menye babkan longsor,” ungkap dia.
Dia menyebutkan, di Kecamatan Dukupuntang setidaknya ada dua gunung yang di tambang selama puluhan tahun terakhir. Selain Gunung Kuda, gunung lainnya yakni Gunung Petot. Aktivitas penambangan di ke lola sejumlah KUD, salah satu nya Bumi Karya. Berbeda dengan Andi, Nawita justru tak mengetahui pasti kepemilikan izin KUD Bumi Karya saat ini. Mengingat, tegas dia, untuk perpanjangan izin operasional penambangan tak ada tembusan ke kecamatan.
Dia tak menampik, penambang an semacam itu banyak di - la kukan warga Dukupuntang sebagai mata pencarian. Bukan hanya dari Dukupuntang, para pekerja pun datang dari daerah lain. Sementara itu, fakta yang menyebut para korban tengah menggali untuk pesanan diakui Direktur CV Putra Marbun, Susan, 35, yang ditemui di lokasi. Menurut dia, mereka dipe kerjakan untuk memenuhi pesanan dari pihaknya selaku suplier ke ramik yang beralamat di Kanci, Kabupaten Cirebon.
“Sudah dua tahun kami pesan bahan baku dari Gunung Kuda dan sekitarnya,” kata dia. Dia menjamin, para korban telah diasuransikan pihak KUD. Mengenai aktivitas yang dilaku kan para korban saat itu, dia meyakinkan, tak ada libur untuk penambangan apapun, termasuk pada Minggu. Sekitar pukul 16.00 WIB, upaya pencarian korban dihentikan dengan alasan cuaca tak mendukung yang disusul hujan tak berapa lama.
Kapolsek Duku puntang AKP Sudarman mem perkira kan, jika malam ini hujan besar longsor susulan dimungkinkan terjadi. Sudarman sendiri tak berani memastikan jumlah korban yang tertimbun longsor. Begitu juga dengan penyebab dan kemungkinan operasional penam bangan yang menyalahi aturan.
“Jumlah korban belum bisa kami prediksi, ini kanMinggu, aktivitas seharusnya tak ada dan tak ada yang melihat. Penyebab juga belum diketahui pasti. Soal menyalahi aturan, nanti dululah, tunggu penyelidikan saja,” tegas dia.
Erika lia
Berdasarkan informasi, korban yang ditemukan tewas ter timbun dan berhasil dievakuasi pas ca-longsor bernama Tabroni, 48, warga Kabupaten Indra mayu, pengemudi dumptruck, dan Maani, 30, warga Palimanan, Kabupaten Cirebon, operator backhoe.
Sementara dari lima orang yang masih tertimbun, seorang di antaranya diduga anggota Pol sek Klangenan, Kabupaten Cirebon, Brigadir Polisi Samsul Anwar (Acil),40, warga Dukupuntang, Kabupaten Cirebon. Selain Samsul, dari lima yang masih tertimbun, baru dua orang yang diketahui namanya yakni Edo, kenek operator, dan Raihan, pembuat nota. Sedang kan dua lainnya yang masih ter tim bun belum diketahui iden ti tas nya, dan baru diduga meru pa kan kuli panggul.
Selain manusia, longsor batu gunung itu juga diperkirakan menimbun dua unit backhoe maupun empat unit dump truck. Kepala Urusan Umum Desa Cipanas Andi Sujana,47, memperkirakan longsor terjadi pukul 11.30 WIB. “Diperkirakan tujuh orang tertimbun, satu orang atas nama Tabroni sudah ditemukan tewas sekitar pukul 12.29 WIB dan langsung dibawa ke kamar mayat RSUD Gunung Jati, Kota Cirebon,” kata dia di sela meninjau lokasi bencana. Pencarian para korban dan evakuasi dilakukan dengan me - ngerahkan tujuh backhoe kelokasi kejadian.
Sejumlah ambu - lan ce juga disiapkan untuk mengevakuasi para korban yang ditemukan. Proses pencarian dan evakuasi dilaksanakan petu gas Polres Cirebon bersama Basarnas maupun warga. Sayang, standar sterilisasi lokasi kejadian dipertanyakan. Meski telah dipasangi garis polisi, ratusan warga nekat menerobos demi melihat lokasi lebih dekat. Namun, tak ada tindakan dari kepolisian yang diduga kewalahan mengamankan lokasi.
Menurut Andi, para korban saat kejadian diduga tengah meng gali Gunung Kuda untuk pesanan. Gunung Kuda selama ini menjadi salah satu lokasi Galian C di mana hasilnya sebagian di gunakan untuk bahan baku semen, batu alam, maupun kera mik. Padahal, lanjut dia, Ming gu biasanya tak ada ke giatan menggali di Gunung Kuda. Andi menyebutkan, area yang menjadi lokasi longsor selama ini dikelola Koperasi Unit Desa (KUD) Bumi Karya.
Penam bangan sendiri diperkirakan telah berlangsung sejak 2004. Dia meyakini, operasional penambangan di lokasi tersebut telah berizin. “Pada 8 Februari 2015, saya sempat memperingatkan karena izin operasinya sudah habis. Saat ini sepertinya izin sudah diperpanjang sampai 2020,” kata dia. Tohir, 68, warga Blok Cicebak, Desa Cipanas, selaku petugas pencatat nomor truk di lo - kasi mengaku, sebelum kejadian sudah melarang Tabroni untuk tidak masuk. Namun, Tabroni memaksa masuk.
Raihan, salah satu korban yang belum ditemukan yang juga rekan Tohir, menyusul untuk mencatat nomor kendara - an. Tohir pun kemudian sempat menyusul untuk meminta retribusi kepada rombongan yang masuk. Namun, belum sampai lokasi, dia mengira ada suara yang melarangnya ke tujuan sehingga mengurungkan niat nya. “Baru saja balik ke pos, tibatiba terdengar suara gemuruh dan ternyata longsor. Raihan saat itu masih belum kembali ke pos bersama saya dan masih di lokasi, sehingga tertimbun,” kata dia.
Camat Dukupuntang, Nawita, mengungkapkan, berdasar kunjungan tim Dinas Penge lolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan (PSDAP) Kabu paten Cirebon, beberapa waktu lalu, pihak pengelola telah diminta mengubah pola penamb ngan. Seharusnya, lanjut dia, pola penambangan serupa tera sering atau secara berundakundak. “Bukan dengan pengerukan gunung secara acak semacam ini. Tapi rupanya tak digubris dan mungkin inilah yang menye babkan longsor,” ungkap dia.
Dia menyebutkan, di Kecamatan Dukupuntang setidaknya ada dua gunung yang di tambang selama puluhan tahun terakhir. Selain Gunung Kuda, gunung lainnya yakni Gunung Petot. Aktivitas penambangan di ke lola sejumlah KUD, salah satu nya Bumi Karya. Berbeda dengan Andi, Nawita justru tak mengetahui pasti kepemilikan izin KUD Bumi Karya saat ini. Mengingat, tegas dia, untuk perpanjangan izin operasional penambangan tak ada tembusan ke kecamatan.
Dia tak menampik, penambang an semacam itu banyak di - la kukan warga Dukupuntang sebagai mata pencarian. Bukan hanya dari Dukupuntang, para pekerja pun datang dari daerah lain. Sementara itu, fakta yang menyebut para korban tengah menggali untuk pesanan diakui Direktur CV Putra Marbun, Susan, 35, yang ditemui di lokasi. Menurut dia, mereka dipe kerjakan untuk memenuhi pesanan dari pihaknya selaku suplier ke ramik yang beralamat di Kanci, Kabupaten Cirebon.
“Sudah dua tahun kami pesan bahan baku dari Gunung Kuda dan sekitarnya,” kata dia. Dia menjamin, para korban telah diasuransikan pihak KUD. Mengenai aktivitas yang dilaku kan para korban saat itu, dia meyakinkan, tak ada libur untuk penambangan apapun, termasuk pada Minggu. Sekitar pukul 16.00 WIB, upaya pencarian korban dihentikan dengan alasan cuaca tak mendukung yang disusul hujan tak berapa lama.
Kapolsek Duku puntang AKP Sudarman mem perkira kan, jika malam ini hujan besar longsor susulan dimungkinkan terjadi. Sudarman sendiri tak berani memastikan jumlah korban yang tertimbun longsor. Begitu juga dengan penyebab dan kemungkinan operasional penam bangan yang menyalahi aturan.
“Jumlah korban belum bisa kami prediksi, ini kanMinggu, aktivitas seharusnya tak ada dan tak ada yang melihat. Penyebab juga belum diketahui pasti. Soal menyalahi aturan, nanti dululah, tunggu penyelidikan saja,” tegas dia.
Erika lia
(ars)