TKI Asal Purwakarta Ini Ditangkap Polisi di Yaman

Senin, 27 April 2015 - 02:02 WIB
TKI Asal Purwakarta...
TKI Asal Purwakarta Ini Ditangkap Polisi di Yaman
A A A
PURWAKARTA - Kabar duka menyelimuti keluarga tenaga kerja Indonesia (TKI) Nunung bin Masri di Kp Cisalak, Rt10/04 Desa Karoya, Kecamatan Tegalwaru, Purwakarta. Karena, Nunung bin Masri tidak bisa pulang akibat ditangkap Polisi di Yaman.

Ibu dua anak yang berangkat pada 2013 lalu melalui PJTKI PT Bagus Sodara itu, seharusnya pulang bersama temannya Enoy (40), Senin 20 April 2015. Enoy dan Nunung sama-sama bekerja di Yaman.

Kabar Nunung yang tidak bisa pulang diterima keluarganya dari pesan singkat yang dikirim oleh sesorang yang mengaku bernama Kombes Pol Untung Widyatmoko Atase Polri dari KBRI Riyadh, Kamis 23 April 2015 lalu.

"Dalam SMS yang dikirim itu katanya Nunung tidak ada di KBRI. Dia ada di Lapas Jizaan atau 1.600 km dari tempat Kombes Pol Untung Widyatmoko berada," ujar Toha (55) kakak kandung Nunung saat ditemui di rumahnya, Minggu (26/4/2015).

Menurut Toha, adik kandungnya Nunung ditangkap Polisi di perbatasan Kota Jizaan, Yaman, dalam perjalanan pulang ke tanah air.

Nunung yang sudah empat kali berangkat menjadi TKI ke negara timur tengah itu ditangkap karena terlibat kasus yang terjadi 2007 lalu.

Dia saat itu pernah ditangkap oleh Kepolisian Saudi Arabia dan ditahan oleh kehakiman selama sembilan bulan. Bahkan, Nunung masuk ke daftar pencarian orang (DPO).

"Kata Kombes Pol Untung dalam SMS yang dikirimkan kepada keluarga, Atase Polri KBRI Riyadh belum mengetahui pasti Nunung terlibat kasus apa. Karena Nunung tidak mau cerita. Pihaknya di sana sedang berusaha membantu agar adik saya mau menceritakannya dan tidak mempersulit diri," papar Toha.

Bahkan, atas keterlibatannya dalam kasus yang saat ini masih misteri itu Nunung terancam dihukum pancung.
Mendengar kabar buruk itu keluarga langsung cemas, terutama kedua putri kandung Nunung yang masing-masing duduk di kelas VI dan kelas II SD.

"Kami tidak tau harus berbuat apa. Kami bingung," timpal Toha, sambil menatap wajah kedua putri Nunung dengan menyucurkan air mata.

Toha mengaku sudah melaporkan persoalan tersebut kepada pemerintah di desanya dan kepolisian setempat.
Keluarga, kata Toha, berharap Pemerintah Indonesia membatu dan membawa Nunung pulang dengan selamat.

"Kasihan kedua anak Nunung, mereka berharap sekali ibunya pulang selamat. Apalagi ayahnya sudah meninggal dunia. Mereka anak yatim sehingga memaksa ibunya Nunung memilih bekerja di luar negri," tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7957 seconds (0.1#10.140)