Jembatan Putus Dua Perdukuhan Terisolasi

Sabtu, 25 April 2015 - 10:35 WIB
Jembatan Putus Dua Perdukuhan Terisolasi
Jembatan Putus Dua Perdukuhan Terisolasi
A A A
KULONPROGO - Jembatan Sarigono yang menghubungkan Geparang-Sarigono di wilayah Pagerharjo, Samigaluh, putus pada Rabu (22/4) malam akibat banjir.

Putusnya jembatan ini membuat dua Perdukuhan Sarigono dan Dusun Jogolawang, Samigaluh, terisolasi. Warga terpaksa menyeberangi sungai ketika hendak menuju pusat pemerintahan. Jika tidak, warga harus memutar sejauh lima kilometer melewati wilayah Purworejo, Jawa Tengah. Jembatan Sarigono yang ambrol pada Rabu (22/4) malam merupakan jalur vital bagi warga.

Jembatan di atas Sungai Besole II ini menjadi jalur alternatif menghubungkan Kulonprogo, Purworejo, dan Magelang, Jawa Tengah. Banjir telah membuat air meluap dan memutus jembatan sepanjang 25 meter ini. “Sudah dua hari aktivitas warga terganggu karena jembatan itu ambrol,” kata Kapolsek Samigaluh, AKP Lucia Sri Hartati, kemarin.

Untuk menghindari kecelakaan, petugas membuat garis polisi di sekitar jembatan. Bahkan, 100 meter dari jembatan juga diberikan rambu peringatan jalan ditutup. Kepala Desa Pagerharjo, Widayat mengatakan, putusnya jembatan ini membuat warga di Kulonprogo maupun di Purworejo dan Magelang kesulitan. Jalur itu menjadi akses transportasi penting untuk mengangkut hasil bumi.

Sebelum runtuh, jembatan itu kerap dilalui kendaraan berat yang membawa hasil bumi. Kini dengan putusnya jembatan membuat akses warga ke pemerintah desa dan kecamatan terganggu. Warga harus menyeberang sungai atau memutar sejauh lima kilometer. “Sudah kami laporkan ke BPBD dan harapannya segera diperbaiki,” katanya.

Pemerintah desa akan mengupayakan pembangunan jalan setapak di kawasan itu. Jalan ini akan menjadi solusi alternatif bagi ratusan KK dari dua perdukuhan yang terisolasi. Salah seorang warga, Arifin mengaku, terpaksa menyeberang sungai untuk mengantarkan anaknya berangkat sekolah. Hampir semua warga Sarigono bersekolah di SD Perdukuhan Geparang, sehingga orang tua terpaksa mengantar menyeberangi sungai saat berangkat dan pulang. “Jembatannya ambruk, terpaksa menyeberang,” ujar Arifin.

Dia masih ingat saat kejadian ambruknya jembatan. Malam itu wilayahnya diguyur hujan deras hingga mengakibatkan Sungai Besole II meluap. Ketinggian air mencapai empat meter dan menerjang tiang penyangga sehingga fondasi jembatan terkikis dan tidak mampu menahan sampai ambrol.

Kuntadi
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5134 seconds (0.1#10.140)