PKL Pattimura Tetap Membandel
PKL Pattimura Tetap Membandel
A
A
A
SEMARANG - Upaya Pemkot Semarang merelokasi pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Pattimura ke shelter PKL Citarum hingga kini belum membuahkan hasil maksimal.
Meski telah sering ditertibkan, para pedagang masih nekat kembali ke lokasi itu untuk menjajakan dagangannya. Pantauan KORAN SINDO di lapangan, beberapa pedagang sepatu kembali nekat membuka lapak di pinggir Jalan Pattimura. Meski tidak sebanyak sebelumnya, aktivitas jual beli di lokasi itu masih ramai hingga saat ini.
Hal itu membuat para pedagang yang saat ini menempati shelter PKL Citarum merasa dirugikan. Sebab, pembeli enggan ke shelter Citarum dan memilih membeli barang di pinggir Jalan Pattimura yang hanya berjarak beberapa meter. Mereka berharap Pemkot Semarang tegas kepada para PKL Pattimura dan memindahkan semua PKL ke shelter Citarum.
“Setelah ditertibkan beberapa waktu lalu, mereka pindah ke sini (shelter Citarum). Tapi karena sepi, mereka kembali nekat berjualan di Jalan Pattimura. Ini tentu merugikan kami yang sehari-hari berjualan di shelter ini,” kata salah satu pedagang sepatu yang enggan disebutkan namanya.
Kepala Dinas Pasar Kota Semarang Tridjoto Sarjoko menyayangkan kembalinya PKL Citarum di Jalan Pattimura. Padahal mereka sudah sering ditertibkan dan diminta menempati shelter Citarum yang sudah disiapkan. “Itu memang para pedagangnya yang ndablek, kami sudah berikan tempat representatif tapi tidak mau menempati. Sudah sering ditertibkan, tapi kembali nekat berjualan kembali di lokasi itu,” ucapnya.
Tridjoto menambahkan, untuk penertiban itu pihaknya sudah berkoordinasi dengan Satpol PP Kota Semarang untuk menegakkan perda. Sesuai tugas pokok dan fungsinya, permasalahan PKL Jalan Pattimura saat ini berada di tangan Satpol PP.
“Itu sudah wewenang pihak Satpol PP. Karena kami sudah menyiapkan tempat yang representatif berupa shelter Ci-tarum. Itu lokasinya sudah sangat bagus, kami juga heran kenapa pedagang enggan menempatinya,” tandasnya.
Andika prabowo
Meski telah sering ditertibkan, para pedagang masih nekat kembali ke lokasi itu untuk menjajakan dagangannya. Pantauan KORAN SINDO di lapangan, beberapa pedagang sepatu kembali nekat membuka lapak di pinggir Jalan Pattimura. Meski tidak sebanyak sebelumnya, aktivitas jual beli di lokasi itu masih ramai hingga saat ini.
Hal itu membuat para pedagang yang saat ini menempati shelter PKL Citarum merasa dirugikan. Sebab, pembeli enggan ke shelter Citarum dan memilih membeli barang di pinggir Jalan Pattimura yang hanya berjarak beberapa meter. Mereka berharap Pemkot Semarang tegas kepada para PKL Pattimura dan memindahkan semua PKL ke shelter Citarum.
“Setelah ditertibkan beberapa waktu lalu, mereka pindah ke sini (shelter Citarum). Tapi karena sepi, mereka kembali nekat berjualan di Jalan Pattimura. Ini tentu merugikan kami yang sehari-hari berjualan di shelter ini,” kata salah satu pedagang sepatu yang enggan disebutkan namanya.
Kepala Dinas Pasar Kota Semarang Tridjoto Sarjoko menyayangkan kembalinya PKL Citarum di Jalan Pattimura. Padahal mereka sudah sering ditertibkan dan diminta menempati shelter Citarum yang sudah disiapkan. “Itu memang para pedagangnya yang ndablek, kami sudah berikan tempat representatif tapi tidak mau menempati. Sudah sering ditertibkan, tapi kembali nekat berjualan kembali di lokasi itu,” ucapnya.
Tridjoto menambahkan, untuk penertiban itu pihaknya sudah berkoordinasi dengan Satpol PP Kota Semarang untuk menegakkan perda. Sesuai tugas pokok dan fungsinya, permasalahan PKL Jalan Pattimura saat ini berada di tangan Satpol PP.
“Itu sudah wewenang pihak Satpol PP. Karena kami sudah menyiapkan tempat yang representatif berupa shelter Ci-tarum. Itu lokasinya sudah sangat bagus, kami juga heran kenapa pedagang enggan menempatinya,” tandasnya.
Andika prabowo
(ftr)
Explore More