Dukung Revitalisasi Teluk Benoa, Massa Kepung DPRD Bali

DENPASAR - Ribuan massa dari berbagai element masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Periwisata dan Budaya Bali mengepung gedung DPRD Bali untuk mendukung revitalisasi Teluk Benoa, Senin (20/04/2015).

Ribuan massa itu datang dari lapangan Niti Mandala, Renon, menuju DPRD Bali diiringi musik khas Bali. Berbagai atraksi ditunjukan oleh warga Bali yang pro dengan reklamasi.

Ketua Aliansi Masyarakat Bali Peduli Pariwisata dan Budaya, Dewa Ayu Sri Wigunawati mengatakan, bahwa pariwisata di Bali perlu adanya pembaharauan. Bila Teluk Benoa di revitalisasi maka akan bisa mendatangkan 1 juta hingga 3 juta wisatawan asing.

Dalam aksi itu para ketua LSM bertemu dengan Wakil Ketua DPRD Bali beserta Ketua Komisi-komisi DPRD Bali.

Dalam aksi itu Aliansi Masyarakat Peduli Pariwisata dan Budaya Bali menyampaikan pernyataan sikap yang akan disampaikan kepada Presiden Joko Widodo dan pengambilan kebijakan terkait dengan dukungan revitalisasi Teluk Benoa.

Salah satu sikap tersebut yaitu mendesak Jokowi agar konsisten melaksanakan Perpres 51 untuk revitalisasi Teluk Benoa di Kabupaten Badung.

Dikatakan, bahwa kondisi Teluk Benoa saat ini cukup memprihatinkan, pasalnya Teluk Benoa menjadi tempat pembuangan sampah.

Upaya untuk pemanfaatan dan pengolaan Teluk Benoa lewat revitalisasi yang sekitar 400 hektar dengan memperhatikan aspek lingkungan, ekonomi, sosial dan budaya harus didukung.

"Kami siap mengawal Perpres 51 tahun 2014. Reklamasi Teluk Benoa ini demi kesejahteraan masyarakat Bali," pungkasnya.

Aksi tersebut diikuti oleh Aliansi Masyarakat Bali Peduli Pariwisata dan Budaya yang terdiri dari berbagai elemen seperti Forum Bersama Kita Satu Bali (FBKSB), Forum Komunikasi Mahasiswa, Bali Harmoni, Forbalis, Forum Perempuan Bali Karya, Garuda Sakti, Gasos, dan Semeton Segara Giri.