Tabrakan Maut di Pekalongan, Sopir Truk Diduga Mengantuk
A
A
A
KAJEN - Tabrakan maut antara truk dengan angkot di Desa Wangandowo, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, diduga disebabkan sopir truk yang mengantuk. Hal itu diungkapkan Kasatlantas Polres Pekalongan AKP Kemas Indra Natanegara.
"Dugaan sementara penyebab kecelakaan itu karena sopir truk yang mengantuk," katanya, Sabtu (18/4/2015).
Akibat mengantuk, lanjut dia, sopir truk tidak bisa mengendalikan laju kendaraannya. Sehingga truk tanpa muatan dengan nopol R 1872 CM oleng ke kanan dan menghantam angkot sarat penumpang bernopol G 1095 AB.
"Angkot melaju dari arah selatan dengan kecepatan sedang. Sementara truk melaju dengan kecepatan sekitar 80 km/jam dari arah utara. Sopir truk diduga mengantuk, sehingga tidak menguasai laju kendaraannya, hingga masuk ke jalur berlawanan dan menabrak angkot tersebut," terangnya.
Sehingga, lanjut dia, sopir angkot dan satu penumpang meninggal di lokasi kejadian. Sedangkan para penumpang angkot lainnya mengalami luka ringan.
"Angkot berisi sembilan penumpang dan satu sopir. Satu penumpang Kalipiah dan sopir Dasmuri meninggal di lokasi. Sementara penumpang lainnya yang terluka langsung dilarikan ke rumah sakit, termasuk sopir truk dan keneknya," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, dua orang tewas dan 10 lainnya terluka akibat tabrakan maut yang terjadi di jalur utama Kabupaten Pekalongan-Banjarnegara, tepatnya di Desa Wangandowo, Kecamatan Bojong, Sabtu (18/4/2015). Kecelakaan itu melibatkan angkot dan truk. (Baca: Tabrakan Maut di Pekalongan, Dua Tewas).
"Dugaan sementara penyebab kecelakaan itu karena sopir truk yang mengantuk," katanya, Sabtu (18/4/2015).
Akibat mengantuk, lanjut dia, sopir truk tidak bisa mengendalikan laju kendaraannya. Sehingga truk tanpa muatan dengan nopol R 1872 CM oleng ke kanan dan menghantam angkot sarat penumpang bernopol G 1095 AB.
"Angkot melaju dari arah selatan dengan kecepatan sedang. Sementara truk melaju dengan kecepatan sekitar 80 km/jam dari arah utara. Sopir truk diduga mengantuk, sehingga tidak menguasai laju kendaraannya, hingga masuk ke jalur berlawanan dan menabrak angkot tersebut," terangnya.
Sehingga, lanjut dia, sopir angkot dan satu penumpang meninggal di lokasi kejadian. Sedangkan para penumpang angkot lainnya mengalami luka ringan.
"Angkot berisi sembilan penumpang dan satu sopir. Satu penumpang Kalipiah dan sopir Dasmuri meninggal di lokasi. Sementara penumpang lainnya yang terluka langsung dilarikan ke rumah sakit, termasuk sopir truk dan keneknya," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, dua orang tewas dan 10 lainnya terluka akibat tabrakan maut yang terjadi di jalur utama Kabupaten Pekalongan-Banjarnegara, tepatnya di Desa Wangandowo, Kecamatan Bojong, Sabtu (18/4/2015). Kecelakaan itu melibatkan angkot dan truk. (Baca: Tabrakan Maut di Pekalongan, Dua Tewas).
(zik)