Babi Hutan Mengamuk, 6 Petani di Majalengka Diseruduk
A
A
A
MAJALENGKA - Enam warga Kabupaten Majalengka yang tinggal di Kecamatan Sindangwangi, dan Kecamatan Rajagaluh, diserang babi hutan, hingga menderita luka serius dan harus mendapatkan perawatan intensif di puskesamas.
Sebelum menyerang para petani, babi hutan terlebih dulu menyerang pemukiman warga, di Kecamatan Sindangwangi. Kemudian, menyerang warga yang tengah memanen padi, di sawahnya di Kecamatan Rajagaluh.
Para petani di Kecamatan Rajagaluh yang menjadi korban adalah Sanur (65), Ormat (52), Erman (48), dan seorang anak Erik (5). Sedangkan warga Kecamatan Sindangwangi yang diserang adalah babi adalah Wahyudin (45), dan Japar (27).
"Saat itu mereka tak sempat menyelamatkan diri karena babi sudah mengamuk dan taringnya menghantam tubuh mereka," kata aparat Desa Babakan Kareo, Wiharta (48), kepada wartawan, Jumat (17/4/2015).
Ditambahkan dia, akibat insiden itu, salah seorang warga, Sanur mengalami luka robek di bagian kepala, dan tangan kanan karena diseruduk babi. Sedangkan Ornat, mengalami luka di bagian lengan tangannya.
Sedangkan Erman, mengalami luka di bagian tangan kanan, dan kakinya. Sementara Erik, luka lecet di bagian hidung, dan beberapa bagian tubuh. Kini, beberapa korban sudah diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.
Erman, salah seorang korban menuturkan, kejadian ini tidak diduga sebelumnya. Babi hutan dengan tiba-tiba keluar dari hutan, dan langsung menyerang dirinya yang saat itu sedang bersama teman-temanya.
"Saat itu, saya berupaya menyelamatkan Erik dari serangan, namun tak sempat. Sehingga Erik terkena di bagian hidungnya dan tubuhnya. Beruntung, babi tersebut langsung lari karena mendengar teriakan kami minta tolong yang keras," ungkap Erman.
Namun, satu jam kemudian babi tersebut masuk ke pemukiman penduduk di Desa Sindangwangi. Bahkan, hampir masuk ke rumah warga dan merusak semuanya. Warga kemudian memburu babi terebut ke areal pesawahan, tetapi gagal menangkapnya.
"Saat mau diringkus, babi itu menyerang balik hingga melukai Wahyudin dan Japar. Setelah itu, babi lari kembali ke dalam hutan," jelasnya.
Terpisah, Kapolsek Sindangwangi Ajun Komisasri Polisi Sutarjo mengatakan, babi tersebut keluar hutan akibat kekurangan bahan makanan. Masyarakat diminta waspada, karena khawatir babi itu kembali keluar dan menyerang.
"Wajar bila ada babi liar di sebagian Kecamatan Sindangwangi, dan Kecamatan Rajagaluh, karena memang daerah ini berada di pegunungan," pungkasnya.
Sebelum menyerang para petani, babi hutan terlebih dulu menyerang pemukiman warga, di Kecamatan Sindangwangi. Kemudian, menyerang warga yang tengah memanen padi, di sawahnya di Kecamatan Rajagaluh.
Para petani di Kecamatan Rajagaluh yang menjadi korban adalah Sanur (65), Ormat (52), Erman (48), dan seorang anak Erik (5). Sedangkan warga Kecamatan Sindangwangi yang diserang adalah babi adalah Wahyudin (45), dan Japar (27).
"Saat itu mereka tak sempat menyelamatkan diri karena babi sudah mengamuk dan taringnya menghantam tubuh mereka," kata aparat Desa Babakan Kareo, Wiharta (48), kepada wartawan, Jumat (17/4/2015).
Ditambahkan dia, akibat insiden itu, salah seorang warga, Sanur mengalami luka robek di bagian kepala, dan tangan kanan karena diseruduk babi. Sedangkan Ornat, mengalami luka di bagian lengan tangannya.
Sedangkan Erman, mengalami luka di bagian tangan kanan, dan kakinya. Sementara Erik, luka lecet di bagian hidung, dan beberapa bagian tubuh. Kini, beberapa korban sudah diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.
Erman, salah seorang korban menuturkan, kejadian ini tidak diduga sebelumnya. Babi hutan dengan tiba-tiba keluar dari hutan, dan langsung menyerang dirinya yang saat itu sedang bersama teman-temanya.
"Saat itu, saya berupaya menyelamatkan Erik dari serangan, namun tak sempat. Sehingga Erik terkena di bagian hidungnya dan tubuhnya. Beruntung, babi tersebut langsung lari karena mendengar teriakan kami minta tolong yang keras," ungkap Erman.
Namun, satu jam kemudian babi tersebut masuk ke pemukiman penduduk di Desa Sindangwangi. Bahkan, hampir masuk ke rumah warga dan merusak semuanya. Warga kemudian memburu babi terebut ke areal pesawahan, tetapi gagal menangkapnya.
"Saat mau diringkus, babi itu menyerang balik hingga melukai Wahyudin dan Japar. Setelah itu, babi lari kembali ke dalam hutan," jelasnya.
Terpisah, Kapolsek Sindangwangi Ajun Komisasri Polisi Sutarjo mengatakan, babi tersebut keluar hutan akibat kekurangan bahan makanan. Masyarakat diminta waspada, karena khawatir babi itu kembali keluar dan menyerang.
"Wajar bila ada babi liar di sebagian Kecamatan Sindangwangi, dan Kecamatan Rajagaluh, karena memang daerah ini berada di pegunungan," pungkasnya.
(san)