Juli, Latihan AAU Dipindah ke Bandara Gading

Jum'at, 17 April 2015 - 10:15 WIB
Juli, Latihan AAU Dipindah...
Juli, Latihan AAU Dipindah ke Bandara Gading
A A A
YOGYAKARTA - Kesemrawutan di Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta terpecahkan.

Kunjungan Komisi I DPR menghasilkan sejumlah poin penting seputar penerbangan di Yogyakarta meliputi Ban dara Internasional Adisutjipto, Bandara Gading Gunung kidul, dan calon bandara baru di Kulonprogo.

Wakil Ketua Komisi I DPR Ahmad Hanafi Rais mengatakan, kunjungan kerja kali ini dalam menyelesaikan permasalahan kesemrawutan pelayanan di Bandara Adisutjipto akibat padatnya jadwal penerbangan komersial dan militer. “Sekaligus percepatan pembangunan ban dara baru di Kulonprogo,” katanya dalam rapat kerja Lanud Adisutjipto Yogyakarta, kemarin.

Rapat tersebut dihadiri Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Danlanud Adisutjipto Marsekal Pertama Yadi Indrayadi, Gene ral Manajer PT Angkasa Pura (AP) I Bandara Adisutjipto, Andi G Wirson, Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasio nal (BPN) DIY Arie Yuriwin, Bu pati Kulonprogo Hasto Wardoyo, serta jajaran Pemda DIY.

Menurut Hanafi, Komisi I DPR yang membidangi hubungan luar negeri dan pertahanan keamanan berkomitmen kuat menyelesaikan persoalan penerbangan di DIY. Bandara Adisu tjipto sebagai bandara militer, juga digunakan untuk penerbangan sipil sehingga harus di selesaikan secara komprehensif. “Jangan sampai salah satu pihak dirugikan,” katanya.

Pertemuan yang menghasilkan beberapa komitmen penting itu diharapkan menjadi solusi konkret atas permasalahan di Bandara Internasional Adi sutjito. Pertama, DPR akan mendorong dan memaksimalkan penggunaan Bandara Gading di Gunungkidul. Hanafi mengungkapkan, Ban dara Gading sebagai bandara penyangga Adisutjipto khusus untuk latihan dan kepentingan pendidikan TNI AU.

“Salah satunya dengan meleng kapi infrastruktur Bandara Gading, terutama sistem navigasi dan akan dikelola penuh oleh AU,” katanya. Bandara Gading sebagian aset diakuinya dimiliki Pemda DIY. Karena itu, DPR mencari solusi agar mekanisme pengalihan aset tersebut sehingga TNI AU secara penuh menggunakan bandara itu.

Putra Sulung Amien Rais ini menuturkan, poin kedua adalah Komisi I segera berkoordinasi dengan Panglima TNI, Angkasa Pura I, dan Kementerian Perhubungan. Koordinasi ini di maksudkan agar Bandara Gading bisa hidup dan beroperasi sempurna pada tahun anggaran perubahan 2015. Poin ketiga ialah mendorong secepatnya merealisasikan percepatan pembangunan Bandara Kulonprogo.

Sesuai jadwal ban dara baru di Kecamatan Temon diselesaikan pada 2019. “Kami dorong sebaiknya sebelum 2019 sudah beroperasi,” katanya. Sementara poin keempat adalah mendukung proposal TNI AU dan Angkasa Pura I yang akan mendirikan Aviation University di Adisutjipto. General Manajer PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto, Andi G Wirson mengakui, Adisutjipto sudah tidak layak lagi karena kelebihan kapasitas.

Seharusnya melayani 1 juta penumpang, tapi saat ini melayani 6,2 juta penumpang per tahun. “Sehingga kepadatannya tidak bisa dibayangkan,” ujarnya. Menurut dia, dalam waktu 14 jam sehari, Bandara Adi sutjipto menampung mobilitas pe numpang 30.000 orang. Sementara di bandara baru ditargetkan mampu menampung 20 juta penumpang.

Marsekal Pertama TNI Yadi Indrayadi Sutanadika mengungkapkan, Lanud Gading saat ini masih dalam perbaikan. Kemungkinan pada Juli mendatang, Lanud Gading bisa digunakan untuk penerbangan latih meski belum sempurna.

Namun, Yadi tidak bisa memas tikan menindaklanjuti usulan Komisi I DPR seputar penyesuaian jadwal penerbangan AAU dengan penerbangan komersial. “Pada dasarnya untuk ke pentingan nasional, kami terserah kebijakan kepada pimpinan. Kami tidak bisa bergerak tanpa ada kebijakan pimpinan,” katanya.

Se la ma ini jadwal latihan penerbangan dari siswa AAU Yogyakarta setiap hari rata-rata 70–90 flight. Setiap penerbangan pesawat latih, rata-rata membutuhkan durasi sekitar satu jam. “Sekitar satu jam sekali terbang,” ungkapnya.

Ridwan anshori
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1003 seconds (0.1#10.140)