Masyarakat Harus Apresiasi Anak Autis
A
A
A
MEDAN - Autis merupakan kondisi dimana seorang anak kurang mampu membentuk hubungan sosial atau melakukan komunikasi optimal dengan lingkungannya.
Karena itu, seluruh elemen masyarakat diharapkan bisa menerima dan mengapresiasi mereka di tengah masyarakat. Hal itu diungkapkan Wali Kota Medan Dzulmi Eldin yang diwakili Kadis Kesehatan Usma Polita Nasution saat membuka seminar dan lokakarya autis bertema “Autisme dan Potensi Genius pada Anak Autis” di Grand Swiss Bell, Jalan S Parman, Rabu (15/4).
Usma mengatakan, seminar dan lokakarya ini diharapkan dapat mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bisa menerima dan mengapresiasi anak penyandang autis. “Dukunglah mereka, karena bagaimanapun anak merupakan anugerah yang harus disyukuri, apa pun kondisinya. Anak tetap harus mendapatkan kasih sayang dan pendidikan sama seperti anak lainnya,” ujar Usma.
Dia mengungkapkan, pemerintah kota terus melakukan terobosan untuk meningkatkan pelayanan terhadap hak atau kebutuhan dasar setiap anak, tidak terkecuali anak berkebutuhan khusus seperti autis. Pemerintah Kota Medan berencana mendirikan sekolah untuk anak berkebutuhan khusus, seperti penyandangautis.
Tujuannya memberikan pelayanan seimbang dan merata serta menggali segala potensi istimewa yang dimiliki anak-anak di Kota Medan, tidak terkecuali anak-anak berkebutuhan khusus. “Pemerintah Kota Medan memberikan apresiasi setinggitingginya kepada Yayasan Aryo Projo Suroyo beserta Aulia Autis Centre atas kerja samanya menggelar seminar ini,” kata Usma. Sementara itu, Ketua Yayasan Aryo Projo Suroyo Yusuf Pramono mengatakan, seminar ini merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka menyambut Hari Anak Autis Sedunia yang jatuh pada 2 April lalu.
Dia menjelaskan, seluruh negara saat ini telah memberikan perhatian khusus kepada anak autis dan permasalahannya. Selama ini masyarakat awam jarang memahami anak autis. Padahal, setiap tahunnya anak penyandang autis ini terus meningkat jumlahnya.
“Autis bukan penyakit dan tidak menular. Namun, memang memiliki anak autis, keluarga tersebut harus ekstra memberikan perhatian. Untuk itu, diharapkan ada peran dan perhatian pemerintah juga kepada anak autis,” ujarnya.
Lia anggia nasution
Karena itu, seluruh elemen masyarakat diharapkan bisa menerima dan mengapresiasi mereka di tengah masyarakat. Hal itu diungkapkan Wali Kota Medan Dzulmi Eldin yang diwakili Kadis Kesehatan Usma Polita Nasution saat membuka seminar dan lokakarya autis bertema “Autisme dan Potensi Genius pada Anak Autis” di Grand Swiss Bell, Jalan S Parman, Rabu (15/4).
Usma mengatakan, seminar dan lokakarya ini diharapkan dapat mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bisa menerima dan mengapresiasi anak penyandang autis. “Dukunglah mereka, karena bagaimanapun anak merupakan anugerah yang harus disyukuri, apa pun kondisinya. Anak tetap harus mendapatkan kasih sayang dan pendidikan sama seperti anak lainnya,” ujar Usma.
Dia mengungkapkan, pemerintah kota terus melakukan terobosan untuk meningkatkan pelayanan terhadap hak atau kebutuhan dasar setiap anak, tidak terkecuali anak berkebutuhan khusus seperti autis. Pemerintah Kota Medan berencana mendirikan sekolah untuk anak berkebutuhan khusus, seperti penyandangautis.
Tujuannya memberikan pelayanan seimbang dan merata serta menggali segala potensi istimewa yang dimiliki anak-anak di Kota Medan, tidak terkecuali anak-anak berkebutuhan khusus. “Pemerintah Kota Medan memberikan apresiasi setinggitingginya kepada Yayasan Aryo Projo Suroyo beserta Aulia Autis Centre atas kerja samanya menggelar seminar ini,” kata Usma. Sementara itu, Ketua Yayasan Aryo Projo Suroyo Yusuf Pramono mengatakan, seminar ini merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka menyambut Hari Anak Autis Sedunia yang jatuh pada 2 April lalu.
Dia menjelaskan, seluruh negara saat ini telah memberikan perhatian khusus kepada anak autis dan permasalahannya. Selama ini masyarakat awam jarang memahami anak autis. Padahal, setiap tahunnya anak penyandang autis ini terus meningkat jumlahnya.
“Autis bukan penyakit dan tidak menular. Namun, memang memiliki anak autis, keluarga tersebut harus ekstra memberikan perhatian. Untuk itu, diharapkan ada peran dan perhatian pemerintah juga kepada anak autis,” ujarnya.
Lia anggia nasution
(ars)