Tiga Remaja Pencuri Keris Museum Dibekuk

Kamis, 16 April 2015 - 01:06 WIB
Tiga Remaja Pencuri Keris Museum Dibekuk
Tiga Remaja Pencuri Keris Museum Dibekuk
A A A
MANADO - Tiga remaja pencuri keris pusaka di Museum Negeri Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Kantor Dinas Pariwisata dan Kebudaan (Disparbud), akhirnya dibekuk polisi.

Mereka adalah warga Kelurahan Lawangirung, Lingkungan V, Kecamatan Wenang, Manado, yakni RM (14); IAP (14) dan SH (15). Ketiganya ditangkap di rumah masing-masing, Selasa malam 14 April 2015.

"Ketiga remaja itu masih dalam proses pemeriksaan penyidik,” kata Kapolresta Manado Kombes Pol Sunarto, Rabu (15/4/2015).

Kasatreskrim Kompol Dewa Made Palguna mengatakan, saat dilakukan penyelidikan, dua dari tiga remaja itu sudah mengaku bahwa benda pusaka keris berusia ratusan tahun itu, mereka yang ambil.

“Mereka (pelaku) saat diperiksa didampingi orangtuanya masing-masing. Karena dibawah umur, kami hanya melakukan pembinaan dan kemudian menyuruhnya pulang. Tapi tidak menutup kemungkinan akan diperiksa lagi jika diperlukan,” tegas Palguna.

Dua dari tiga pelaku RM dan IAP saat dimintai keterangan mengatakan, aksinya itu dilakukan pada pada Sabtu 11 April 2015 sekitar pukul 11.00 Wita.

Di mana saat itu, RM dan IAP serta empat teman lainnya bermain di kompleks museum yang berdekatan dengan rumah tinggal mereka.

Asyik bermain, RM dan IAP kemudian menuju ke salah satu bangunan yang sepi, lalu mengintip ke dalam melalui jendela nako.

"Kami berdua masuk ke dalam dengan membuka kaca nako lalu membongkar besinya. Tapi di ruangan itu hanya ada meriam dan benda peninggalan yang besar-besar," kata RM dihadapan penyidik

Selanjutnya, kata RM, setelah di dalam ruangan. Dirinya dan IAP lalu mengambil balok dan memukul ventilasi hingga terlepas.

Kemudian masuk bergantian dan mengambil dua buah keris dan membawanya pulang ke rumah.

"Tapi esoknya satpam datang ke rumah dan meminta keris dikembalikan. Saya kembalikan dan lari," kata RM.

Sementara IAP sendiri kemudian membawa keris yang dipegangnya kepada SH, dan mengaku mendapatkan dari seorang teman di Kelurahan Paal IV, Kecamatan Tikala, Manado. SH kemudian meminta keris itu untuk disimpannya.

"Keris-keris itu kami ambil hanya untuk jaga-jaga (jaga diri), karena kampung kami selalu terjadi tawuran," tutur IAP.

Diberitakan sebelumnya, pencurian ini pertama kali diketahui oleh satpam museum itu, Sarifudin Abdullah (36) dan kemudian melaporkannya ke polisi.

"Saya memang sudah curiga kepada mereka yang sering bermain. Jadi waktu dicek memang ada kehilangan keris, pikiran saya sudah ke mereka yang mengambilnya hingga saya datangi rumah RM," jelas Abdullah.

Setelah mendapatkan sebilah keris dari tangan RM, keyakinannya bertambah melaporkannya ke Polresta Manado.

“Cuma waktu itu hanya satu keris, padahal ada dua yang hilang. Tapi syukur Alhamdulillah dua keris yang hilang sudah ditemukan,” tukasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3970 seconds (0.1#10.140)