Pola Hidup Anak Investasi Jangka Panjang

Rabu, 15 April 2015 - 09:41 WIB
Pola Hidup Anak Investasi...
Pola Hidup Anak Investasi Jangka Panjang
A A A
YOGYAKARTA - Penyakit tidak menular seperti penyakit kardiovaskular, yakni penyakit jantung dan pembuluh darah dan diabetes melitus atau kencing manis mengalami peningkatan di negara-negara berkembang beberapa tahun belakangan.

Karenanya, pencegahan sejak dini menjadi salah satu solusi efektif guna menghindari penyakit- penyakit berbahaya tersebut di usia dewasa atau lansia. Hal ini dikemukakan oleh Dosen Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran UGM Prof dr Madarina Julia MPH PhD SpAK dalam pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar FK UGM kemarin di Balai Senat UGM.

Menurut Madarina, pada laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 2012, 65% dari 58juta kematian atau hampir 38 juta kematian terjadi akibat penyakit tidak menular. "Penyakit penyebab kematian utamanya ialah penyakit kardiovaskular, kanker, penyakit paru-paru kronis, dan diabetes melitus. Dan dari 38juta kematian itu, hampir tiga perempatnya atau sekitar 28 juta kasus terjadi di negara berkembang. Di Indonesia sendiri, di tahun yang sama, ada 580.000 kematian pada pria dan 530.000 kematian wanita," paparnya.

Menurut Madarina, pencegahan sejak dini penting dilakukan karena masa anak dan remaja menjadi masa pembentukan karakter dan pola hidup yang sangat mungkin akan dipertahankan selama masa hidupnya. Selain obesitas, pola hidup yang sangat berisiko mengakibatkan penyakit degeneratif di kemudian hari adalah aktivitas fisik yang kurang, merokok dan konsumsi alkohol.

"Anak-anak dan remaja yang terbiasa melakukan aktivitas fisik sedang dan berat secara rutin setidaknya 60 menit sehari, lebih jarang menjadi obes. Selain itu, kebugaran kardiovaskularnya juga lebih baik, mempunyai profil lipid atau kadar kolesterol dan trigliserid serta kadar gula darah yang lebih baik pula," katanya.

Kebutuhan akan pola hidup dan lingkungan yang lebih sehat, menurut Madarina perlu mendapat dukungan orang tua, sekolah, dan lingkungan masyarakat sekitar. Anak perlu belajar pola makan dan pola aktivitas yang sehat. Dalam hal ini, lingkungan rumah dan sekolah harus sedapat mungkin mampu memfasilitasi mereka untuk memperoleh kesempatan tersebut.

“Salah satu ajaran yang bisa dilakukan pada anak untuk menjaga agar tidak terjadi obesitas ialah anak dan remaja harus dibiasakan mengetahui berapa banyak makanan yang ia harus makan. Makanlah hanya bila lapar dan berhenti makan sebelum kenyang,” ucapnya.

Dalam pidato pengukuhannya, Madarina menuturkan menjaga pola hidup sehat sejak masa anak dan masa remaja merupakan investasi jangka panjang dan berkelanjutan dalam peningkatan kualitas SDM.

Pasalnya, risiko yang ditimbul dari penyakit tidak menular tidak hanya akan mengakibatkan kehilangan SDM yang sedang berada di puncak produktivitasnya. "Masalah ini juga bisa mengakibatkan peningkatan signifikan biaya pelayanan kesehatan di masa mendatang," tandasnya.

Ratih keswara
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8549 seconds (0.1#10.140)