Lapor Jalan Rusak, Warga Malah Diumpat Bupati
A
A
A
SIDOARJO - Bupati Sidoarjo Saiful Illah menjadi bahan ejekan sejumlah warga di laman media sosial twitter.
Bupati dua priode ini dibully oleh pengguna Sosial Media (Sosmed) karena umpatannya kepada warga Desa Jabon. Umpatan tersebut diduga dilakukan saat Saiful tengah menghadiri acara di wilayahnya.
Di laman berlambang biru itu, salah satu akun @smile_cavalera memposting tulisan terkait kejadiaan umpatan Bupati Sidorjo kepada warganya.
Selain memposting capture foto, akun tersebut mention ke akun @pakdekarwo1950 dengan menggunakan hastag #nyocot.
Dalam postingan tersebut, Bupati Sidoarjo Saiful Illah mengumpat dua warga yang sedang melaporkan terkait jalan rusak di Desa Jabon.
Saat menerim laporan itu, bupati dari PKB ini berkata 'Wes kon ojo kakeyan cocot (Sudah kamu jangan banyak omong)'.
Berulang kali Saiful mengatakan hal yang sama. Sehingga dua warga yakni Sarju dan Dirun yang melaporkan kejadian jalan rusak ini, hanya terdiam membisu.
Bahkan Saiful berkata 'Tulung, wis ojo nyocot ae (Tolong, jangan ngomong saja). Ojo Ngisin-ngisini (jangan memalukan saya)'. Usai mengumpat dua warganya itu, rombongan pejabat langsung meninggalkan lokasi.
Setelah diposting di laman twitter, pro kontra pun datang. Ada salah satu akun yang mendukung ulah Bupati Sidoarjo, yakni @navikindi yang mentwit #nyocot gpp..yg ptg gak korup.
Muhammad Sholeh, salah satu pengacara asal Sidoarjo menyayangkan sikap bupati tersebut. menurutnya hal itu merupakan contoh yang tidak baik bagi rakyat.
padahal saat itu ada rakyatnya yang melaporkan terkait jalan rusak di kawasan tersebut.
"Jalan rusak ini kan program pemerintah. Tapi kok malah ditanggapi dengan umpatan. Ini yang salah, rakyat melapor malah dapat umpatan," kata Sholeh, Selasa (14/4/2015).
Sikap emosional lanjut Sholeh memang tidak salah bagi seorang pemimpin. Namun, kemarahan itu tentunya harus memiliki alasan yang jelas.
"Kasus Saiful Illah ini, tidak benar karena sasaran kemarahan dan umpatan sang bupati adalah rakyat yang notabene melaporkan terkait jalan rusak," sebutnya.
Soleh menganggap, sikap bupati ini bisa dikategorikan melanggar hukum."Saya siap mendampingi untuk melaporkan ke polisi, jika warga yang diumpat oleh Bupati mau melaporkan," ujar Pengacara muda ini.
Sholeh juga menyebut, kemungkinan Bupati Sidoarjo ini mengikuti trend marah-marah sejumlah pemimpin daerah lain.
"Kalau kepala daerah lain marah-marahnya sangat beralasan. Nah ini, Bupati Sidoarjo marah-marah dengan warga yang notabene melaporkan terkait jalan rusak," pungkasnya.
Bupati dua priode ini dibully oleh pengguna Sosial Media (Sosmed) karena umpatannya kepada warga Desa Jabon. Umpatan tersebut diduga dilakukan saat Saiful tengah menghadiri acara di wilayahnya.
Di laman berlambang biru itu, salah satu akun @smile_cavalera memposting tulisan terkait kejadiaan umpatan Bupati Sidorjo kepada warganya.
Selain memposting capture foto, akun tersebut mention ke akun @pakdekarwo1950 dengan menggunakan hastag #nyocot.
Dalam postingan tersebut, Bupati Sidoarjo Saiful Illah mengumpat dua warga yang sedang melaporkan terkait jalan rusak di Desa Jabon.
Saat menerim laporan itu, bupati dari PKB ini berkata 'Wes kon ojo kakeyan cocot (Sudah kamu jangan banyak omong)'.
Berulang kali Saiful mengatakan hal yang sama. Sehingga dua warga yakni Sarju dan Dirun yang melaporkan kejadian jalan rusak ini, hanya terdiam membisu.
Bahkan Saiful berkata 'Tulung, wis ojo nyocot ae (Tolong, jangan ngomong saja). Ojo Ngisin-ngisini (jangan memalukan saya)'. Usai mengumpat dua warganya itu, rombongan pejabat langsung meninggalkan lokasi.
Setelah diposting di laman twitter, pro kontra pun datang. Ada salah satu akun yang mendukung ulah Bupati Sidoarjo, yakni @navikindi yang mentwit #nyocot gpp..yg ptg gak korup.
Muhammad Sholeh, salah satu pengacara asal Sidoarjo menyayangkan sikap bupati tersebut. menurutnya hal itu merupakan contoh yang tidak baik bagi rakyat.
padahal saat itu ada rakyatnya yang melaporkan terkait jalan rusak di kawasan tersebut.
"Jalan rusak ini kan program pemerintah. Tapi kok malah ditanggapi dengan umpatan. Ini yang salah, rakyat melapor malah dapat umpatan," kata Sholeh, Selasa (14/4/2015).
Sikap emosional lanjut Sholeh memang tidak salah bagi seorang pemimpin. Namun, kemarahan itu tentunya harus memiliki alasan yang jelas.
"Kasus Saiful Illah ini, tidak benar karena sasaran kemarahan dan umpatan sang bupati adalah rakyat yang notabene melaporkan terkait jalan rusak," sebutnya.
Soleh menganggap, sikap bupati ini bisa dikategorikan melanggar hukum."Saya siap mendampingi untuk melaporkan ke polisi, jika warga yang diumpat oleh Bupati mau melaporkan," ujar Pengacara muda ini.
Sholeh juga menyebut, kemungkinan Bupati Sidoarjo ini mengikuti trend marah-marah sejumlah pemimpin daerah lain.
"Kalau kepala daerah lain marah-marahnya sangat beralasan. Nah ini, Bupati Sidoarjo marah-marah dengan warga yang notabene melaporkan terkait jalan rusak," pungkasnya.
(nag)