Soal UN Dijaga Ketat 24 Jam
A
A
A
SEMARANG - Menjelang pelaksanaan ujian nasional (UN), ribuan boks naskah UN sudah siap didistribusikan ke berbagai daerah di Jawa Tengah. Di Kota Semarang, misalnya, sekitar 1.497 boks berkas naskah UN ini siap dikirim ke Sembilan rayon sekolah menengah atas (SMA), madrasah aliyah (MA), sekolah menengah kejuruan (SMK), dan sekolah menengah atas luar biasa (SMALB).
Di Pekalongan, lebih dari 9.000 soal UN sudah tiba di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Kota Pekalongan kemarin subuh. Ribuan soal itu langsung diamankan di salah satu ruang Dindikpora dan dijaga ketat petugas kepolisian setempat, dan rencananya akan langsung didistribusikan ke berbagai sekolah di Kota Pekalongan.
Ketua pelaksana ujian nasional (UN) Kota Semarang Sutarto mengatakan berkas-berkas soal UN tersebut sudah sampai di Kota Semarang, Sabtu dini hari kemarin. Setelah dicek, jumlah berkas sesuai dengan kebutuhan Kota Semarang yakni sejumlah 1.497 boks. “Datang tadi pagi (kemarinred) pukul 01.30 WIB. Ini sedang diperiksa dan dipisah-pisahkan sesuai sekolah dan mata pelajarannya.
Rencananya besok (hari ini) baru akan didistribusikan ke masing-masing sekolah,” kata dia saat ditemui di Kantor Dinas Pendidikan Kota Semarang Jalan Dr Wahidin 118 Kecamatan Candisari Semarang kemarin. Dari jumlah total berkas UN tersebut terdiri atas enam mata pelajaran untuk SMA/MA/SMALB, sedangkan untuk SMK terdiri atas empat mata pelajaran.
“Untuk mata pelajaran umum wajib semua ada, yakni matematika, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Sementara tambahannya sesuai jurusan masing-masing, misalnya untuk SMK ditambah mata pelajaran kejuruan, SMA jurusan IPA ditambah mata pelajaran fisika, kimia, dan seterusnya,” papar Sutarto.
Sutarto menambahkan, meski nilai UN tahun ini tidak menjadi syarat kelulusan siswa seperti tahun lalu, pihaknya serius mengawal berkas UN. Pengamanan tetap dilaksanakan sesuai prosedur standar operasional dengan meminta bantuan dari jajaran kepolisian. “Kami tetap serius dalam melakukan pengamanan soal UN ini. Baik saat ini di tempat penampungan sementara sampai proses distribusi nantinya.
Untuk pengamanan di gudang ini kami jaga 24 jam dari petugas kami dibantu kepolisian,” katanya. Disinggung mengenai persiapan UN tingkat SMA sederajat pada Senin (13/4), pihaknya mengaku jika sudah 90%. Meskipun pelaksanaan UN tahun ini hanya satu sekolah, yakni SMK Texmaco yang mewakili Kota Semarang dalam pelaksanaan ujian nasional berbasis computer based test(CBT).
Sementara itu, Kapolsek Gajahmungkur Semarang melalui Babinkamtibmas Gajahmungkur Aiptu Suwiyono mengatakan pihak Polsek Gajahmungkur menerjunkan enam orang untuk membantuDinasPendidikanKota Semarang dalam mengamankan gudang dan proses pendistribusian. “Untuk jaga kami siaga 24 jam dengan dua personel di tiap shift-nya.
Kalau untuk distribusi soal, kami menyiapkan enam anggota untuk melakukan pengawalan,” ucapnya. Di Pekalongan ribuan soal UN ini dijaga ketat pihak kepolisian. "Soal UN tersebut tiba di sini (Dindikpora) sekitar pukul 03.30 WIB, dikirim oleh PT Pos. Soal diambil dari gudang Dinas Pendidikan propinsi di Kudus. Percetakan juga di Kudus.
Jumlah soalnya sesuai peserta UN yakni 9.078 ditambah cadangannya," kata Kabid Pendidikan Menengah (Dikmen), Dindikpora, Kota Pekalongan, Suroso. Ruang berisi soal UN tersebut dijaga oleh dua orang polisi dengan sistem tiga shift. Penjagaan dilakukan hingga selesai pelaksanaan UN. "Jadi penjagaan soal sampai Rabu dilakukan 24 jam," ujarnya.
Karimun Jawa Lebih Awal
Sementara itu, distribusi naskah soal UN untuk Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara dilakukan lebih awal dibandingkandenganwilayahlainnya. "Naskah soal UN untuk Kecamatan Karimunjawa sudah kami distribusikan hari ini (11/4) pukul 08.00 WIB untuk dibawa ke Pelabuhan Jepara untuk diberangkatkan menggunakan kapal menuju Karimunjawa," ujar ketua panitia UN Kabupaten Jepara Aliu Maftuh.
Berdasarkan jadwal, keberangkatan kapal Bahari Ekspres menuju Pulau Karimunjawa dari Pelabuhan Jepara sekitar pukul 09.00 WIB. Di Kecamatan Karimunjawa ada dua sekolah, yakni SMA Nahdlatul Ulama dan SMK Karimunjawa dengan jumlah siswa 59 orang. Sementara siswa SMA NU terdapat 31 siswa dan SMK 28 siswa. Naskah soal UN untuk kedua sekolah tersebut disesuaikan dengan jumlah siswa ditambah soal cadangan lima eksemplar untuk masing-masing mata pelajaran.
Distribusi naskah soal UN ke sekolah lain melalui subrayon mulai pukul 10.00 WIB. Aliu menyebutkan, naskah soal UN untuk Kabupaten Jepara diterima dari perusahaan percetakan di Kudus pada Sabtu pukul 02.30 WIB, setelah didistribusikan secara bersamaan untuk 35 kabupaten/kota di Jateng dari PT Pura Kudus pada hari yang sama.
"Selama berada di Kantor Disdikpora Jepara mendapatkan pengawalan dari aparat kepolisian, sedangkan pagi harinya dilakukan pembongkaran, kemudian dilakukan pengecekan untuk memastikan kesesuaian data naskah soal yang diterima dengan jumlah peserta UN," papar Aliu.
Kepala SMA NU Karimunjawa Muh Hisyam mengatakan 31 siswa di sekolahnya siap mengikuti UN karena dipersiapkan sejak lama. Informasinya, kapal Bahari Ekspres yang akan berangkat dari Jepara menuju Karimunjawa, Sabtu sekitar pukul 09.00 WIB. Jumlah peserta UN di Kabupaten Jepara untuk tingkat SMA dan sederajat tercatat 11.160 siswa.
Andika prabowo/ prahayuda febrianto/ antara
Di Pekalongan, lebih dari 9.000 soal UN sudah tiba di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Kota Pekalongan kemarin subuh. Ribuan soal itu langsung diamankan di salah satu ruang Dindikpora dan dijaga ketat petugas kepolisian setempat, dan rencananya akan langsung didistribusikan ke berbagai sekolah di Kota Pekalongan.
Ketua pelaksana ujian nasional (UN) Kota Semarang Sutarto mengatakan berkas-berkas soal UN tersebut sudah sampai di Kota Semarang, Sabtu dini hari kemarin. Setelah dicek, jumlah berkas sesuai dengan kebutuhan Kota Semarang yakni sejumlah 1.497 boks. “Datang tadi pagi (kemarinred) pukul 01.30 WIB. Ini sedang diperiksa dan dipisah-pisahkan sesuai sekolah dan mata pelajarannya.
Rencananya besok (hari ini) baru akan didistribusikan ke masing-masing sekolah,” kata dia saat ditemui di Kantor Dinas Pendidikan Kota Semarang Jalan Dr Wahidin 118 Kecamatan Candisari Semarang kemarin. Dari jumlah total berkas UN tersebut terdiri atas enam mata pelajaran untuk SMA/MA/SMALB, sedangkan untuk SMK terdiri atas empat mata pelajaran.
“Untuk mata pelajaran umum wajib semua ada, yakni matematika, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Sementara tambahannya sesuai jurusan masing-masing, misalnya untuk SMK ditambah mata pelajaran kejuruan, SMA jurusan IPA ditambah mata pelajaran fisika, kimia, dan seterusnya,” papar Sutarto.
Sutarto menambahkan, meski nilai UN tahun ini tidak menjadi syarat kelulusan siswa seperti tahun lalu, pihaknya serius mengawal berkas UN. Pengamanan tetap dilaksanakan sesuai prosedur standar operasional dengan meminta bantuan dari jajaran kepolisian. “Kami tetap serius dalam melakukan pengamanan soal UN ini. Baik saat ini di tempat penampungan sementara sampai proses distribusi nantinya.
Untuk pengamanan di gudang ini kami jaga 24 jam dari petugas kami dibantu kepolisian,” katanya. Disinggung mengenai persiapan UN tingkat SMA sederajat pada Senin (13/4), pihaknya mengaku jika sudah 90%. Meskipun pelaksanaan UN tahun ini hanya satu sekolah, yakni SMK Texmaco yang mewakili Kota Semarang dalam pelaksanaan ujian nasional berbasis computer based test(CBT).
Sementara itu, Kapolsek Gajahmungkur Semarang melalui Babinkamtibmas Gajahmungkur Aiptu Suwiyono mengatakan pihak Polsek Gajahmungkur menerjunkan enam orang untuk membantuDinasPendidikanKota Semarang dalam mengamankan gudang dan proses pendistribusian. “Untuk jaga kami siaga 24 jam dengan dua personel di tiap shift-nya.
Kalau untuk distribusi soal, kami menyiapkan enam anggota untuk melakukan pengawalan,” ucapnya. Di Pekalongan ribuan soal UN ini dijaga ketat pihak kepolisian. "Soal UN tersebut tiba di sini (Dindikpora) sekitar pukul 03.30 WIB, dikirim oleh PT Pos. Soal diambil dari gudang Dinas Pendidikan propinsi di Kudus. Percetakan juga di Kudus.
Jumlah soalnya sesuai peserta UN yakni 9.078 ditambah cadangannya," kata Kabid Pendidikan Menengah (Dikmen), Dindikpora, Kota Pekalongan, Suroso. Ruang berisi soal UN tersebut dijaga oleh dua orang polisi dengan sistem tiga shift. Penjagaan dilakukan hingga selesai pelaksanaan UN. "Jadi penjagaan soal sampai Rabu dilakukan 24 jam," ujarnya.
Karimun Jawa Lebih Awal
Sementara itu, distribusi naskah soal UN untuk Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara dilakukan lebih awal dibandingkandenganwilayahlainnya. "Naskah soal UN untuk Kecamatan Karimunjawa sudah kami distribusikan hari ini (11/4) pukul 08.00 WIB untuk dibawa ke Pelabuhan Jepara untuk diberangkatkan menggunakan kapal menuju Karimunjawa," ujar ketua panitia UN Kabupaten Jepara Aliu Maftuh.
Berdasarkan jadwal, keberangkatan kapal Bahari Ekspres menuju Pulau Karimunjawa dari Pelabuhan Jepara sekitar pukul 09.00 WIB. Di Kecamatan Karimunjawa ada dua sekolah, yakni SMA Nahdlatul Ulama dan SMK Karimunjawa dengan jumlah siswa 59 orang. Sementara siswa SMA NU terdapat 31 siswa dan SMK 28 siswa. Naskah soal UN untuk kedua sekolah tersebut disesuaikan dengan jumlah siswa ditambah soal cadangan lima eksemplar untuk masing-masing mata pelajaran.
Distribusi naskah soal UN ke sekolah lain melalui subrayon mulai pukul 10.00 WIB. Aliu menyebutkan, naskah soal UN untuk Kabupaten Jepara diterima dari perusahaan percetakan di Kudus pada Sabtu pukul 02.30 WIB, setelah didistribusikan secara bersamaan untuk 35 kabupaten/kota di Jateng dari PT Pura Kudus pada hari yang sama.
"Selama berada di Kantor Disdikpora Jepara mendapatkan pengawalan dari aparat kepolisian, sedangkan pagi harinya dilakukan pembongkaran, kemudian dilakukan pengecekan untuk memastikan kesesuaian data naskah soal yang diterima dengan jumlah peserta UN," papar Aliu.
Kepala SMA NU Karimunjawa Muh Hisyam mengatakan 31 siswa di sekolahnya siap mengikuti UN karena dipersiapkan sejak lama. Informasinya, kapal Bahari Ekspres yang akan berangkat dari Jepara menuju Karimunjawa, Sabtu sekitar pukul 09.00 WIB. Jumlah peserta UN di Kabupaten Jepara untuk tingkat SMA dan sederajat tercatat 11.160 siswa.
Andika prabowo/ prahayuda febrianto/ antara
(bbg)