40.609 Siswa SMA di Kaltim Siap Ikuti UN
A
A
A
SAMARINDA - Dinas Pendidikan Kalimantan Timur (Kaltim) mencatat sebanyak 40.609 siswa SMA atau sederajat akan mengikuti Ujian Nasional (UN). Pelaksanaan UN sendiri akan dilaksanakan serentak pada 13-16 April 2015.
Kepala Dinas Pendidikan Kaltim Musyahrim menyebutkan, jumlah tersebut terdiri dari 20.279 peserta SMA dan MA , serta 20.330 peserta SMK.
Seluruh naskah ujian sudah dikirimkan ke sekolah dengan mendahulukan sekolah-sekola yang berada di pedalaman dan perbatasan.
“Untuk naskah soal sudah siap semua. Distribusi soal sudah kami sampaikan sejak 1-9 April ini. Distribusi kami sampaikan terlebih dulu ke daerah yang jauh atau di wilayah perbatasan. Terakhir distribusi kami lakukan di Samarinda dan Balikpapan. Jadi, UN sudah siap dilaksanakan,” kata Musyahrim di Samarinda, Sabtu (11/4/2015).
Dia mengklaim jika Kaltim telah siap sepenuhnya melaksanakan UN nanti. Meski demikian, untuk evaluasi pelaksanaan UN, Disdik Kaltim juga melibatkan tim monitoring dari berbagai pihak, termasuk wartawan.
“Monitoring ini perlu untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan UN ini berjalan di berbagai daerah. Dari sana, kita bisa mengetahui secara menyeluruh, apa saja kekurangan dan kelebihan dari pelaksanaan UN tahun ini,” kata Musyahrim.
Kepala Dinas Pendidikan Kaltim Musyahrim menyebutkan, jumlah tersebut terdiri dari 20.279 peserta SMA dan MA , serta 20.330 peserta SMK.
Seluruh naskah ujian sudah dikirimkan ke sekolah dengan mendahulukan sekolah-sekola yang berada di pedalaman dan perbatasan.
“Untuk naskah soal sudah siap semua. Distribusi soal sudah kami sampaikan sejak 1-9 April ini. Distribusi kami sampaikan terlebih dulu ke daerah yang jauh atau di wilayah perbatasan. Terakhir distribusi kami lakukan di Samarinda dan Balikpapan. Jadi, UN sudah siap dilaksanakan,” kata Musyahrim di Samarinda, Sabtu (11/4/2015).
Dia mengklaim jika Kaltim telah siap sepenuhnya melaksanakan UN nanti. Meski demikian, untuk evaluasi pelaksanaan UN, Disdik Kaltim juga melibatkan tim monitoring dari berbagai pihak, termasuk wartawan.
“Monitoring ini perlu untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan UN ini berjalan di berbagai daerah. Dari sana, kita bisa mengetahui secara menyeluruh, apa saja kekurangan dan kelebihan dari pelaksanaan UN tahun ini,” kata Musyahrim.
(sms)