Polisi Dor Dua Perampok Lintas Daerah
A
A
A
BANDUNG - Jon-Jon alias Perak (32) dan Fadilah (32), perampok lintas daerah ditembak jajaran Polrestabes Bandung karena melawan saat akan ditangkap.
Keduanya merupakan spesialis perampok lintas daerah dengan sasaran toko sembako.
Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Angesta Romano Yoyol, mengatakan kedua pelaku ini ditangkap di Jalan Melong Raya Cijerah, Kelurahan Cijerah, Kecamatan Bandung Kulon.
Saat itu tim khusus tengah melaksanakan perburuan di wilayah hukum Polsek Bandung Kulon.
Saat tim di Jalan Melong Raya Cijerah, tim melihat ada kegiatan yang mencurigakan di depan toko No 168 RT 2/5, Kelurahan Cijerah, Kecamatan Bandung Kulon.
"Petugas kami melihat empat pelaku yang menggunakan kendaraan Xenia Silver tengah mencongkel gembok sebuah toko," kata Yoyol, Jumat (10/4/2015).
Petugas langsung melakukan penyergapan di tempat kejadian perkara (TKP). Namun para pelaku ini melakukan perlawanan, petugas pun sempat meletuskan tembakan peringatan ke udara, namun hal tersebut dihiraukan tersangka. Terpaksa, petugas melumpuhkan Jon Jon dan Fadilah.
"Dua lainnya masuk dalam daftar pencarian orang dan dalam pengejaran kami," katanya.
Dijelaskan, kedua pelaku ini merupakan perampok yang kerap berpindah tempat.
Sebelum melakukan aksinya, mereka mengintai tempat yang menjadi sasarannya selama seminggu, lantas menyewa kendaraan sewaan lalu melakukan aksinya.
"Jadi sebelum melakukan aksinya, mereka menghapalkan situasi dan kondisi agar aksi yang mereka lakukan lancar tanpa ada kendala," kata Yoyol.
Dari tangan pelaku, polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti lima buah mata kunci palsu berikut satu buah pegangannya, dua buah linggis, satu buah gunting, satu buah obeng, satu buah rantai, satu buah kunci gembok, sebilah golok, dan satu unit kendaraan roda empat.
"Kedua tersangka ini kami sangkakan Pasal 365 KUHP yang ancaman penjara di atas lima tahun," timpalnya.
Sementara itu Jon Jon mengakui melakukan perampokan di sejumlah tempat. Tersangka yang merupakan warga Jonggol ini pernah melakukan perampokan di wilayah Cianjur, Purwakarta, Bogor, Sukabumi, dan Jawa Tengah. Sasarannya tak lain toko sembako dan mini market yang beroperasi 24 jam.
"Saya baru keluar dua bulan lalu dari Kebon Waru dengan kasus yang sama. Setelah keluar saya baru beraksi di lima tempat," katanya.
Paha kanan Jon Jon dibalut kain putih yang menutupi luka bekas peluru yang dimuntahkan senjata anggota. Pria bertato ini hanya bisa menahan perih yang menjalar di sekitar lukanya.
Jojon mengaku beraksi dengan tiga rekan lainnya yang masuk dalam komplotan perampok asal Cianjur.
Dia menyebut, dua anggota komplotannya berasal dari Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur. Namun kedua rekannya tersebut berhasil melarikan diri setelah disergap petugas.
"Yang ketangkap saya dan Fadilah, sedangkan Deden sama Yana (warga Ciranjang) melarikan diri. Kalau Fadilah masih di rumah sakit karena ditembak juga," timpalnya.
Dia mengaku terpaksa melakukan perbuatan tersebut lantaran tergiur sejumlah uang. Uang sebesar Rp1 juta mampu dibawa pulang Jon Jon pada setiap aksinya. "Saya kapok lagi kang," tandasnya.
Keduanya merupakan spesialis perampok lintas daerah dengan sasaran toko sembako.
Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Angesta Romano Yoyol, mengatakan kedua pelaku ini ditangkap di Jalan Melong Raya Cijerah, Kelurahan Cijerah, Kecamatan Bandung Kulon.
Saat itu tim khusus tengah melaksanakan perburuan di wilayah hukum Polsek Bandung Kulon.
Saat tim di Jalan Melong Raya Cijerah, tim melihat ada kegiatan yang mencurigakan di depan toko No 168 RT 2/5, Kelurahan Cijerah, Kecamatan Bandung Kulon.
"Petugas kami melihat empat pelaku yang menggunakan kendaraan Xenia Silver tengah mencongkel gembok sebuah toko," kata Yoyol, Jumat (10/4/2015).
Petugas langsung melakukan penyergapan di tempat kejadian perkara (TKP). Namun para pelaku ini melakukan perlawanan, petugas pun sempat meletuskan tembakan peringatan ke udara, namun hal tersebut dihiraukan tersangka. Terpaksa, petugas melumpuhkan Jon Jon dan Fadilah.
"Dua lainnya masuk dalam daftar pencarian orang dan dalam pengejaran kami," katanya.
Dijelaskan, kedua pelaku ini merupakan perampok yang kerap berpindah tempat.
Sebelum melakukan aksinya, mereka mengintai tempat yang menjadi sasarannya selama seminggu, lantas menyewa kendaraan sewaan lalu melakukan aksinya.
"Jadi sebelum melakukan aksinya, mereka menghapalkan situasi dan kondisi agar aksi yang mereka lakukan lancar tanpa ada kendala," kata Yoyol.
Dari tangan pelaku, polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti lima buah mata kunci palsu berikut satu buah pegangannya, dua buah linggis, satu buah gunting, satu buah obeng, satu buah rantai, satu buah kunci gembok, sebilah golok, dan satu unit kendaraan roda empat.
"Kedua tersangka ini kami sangkakan Pasal 365 KUHP yang ancaman penjara di atas lima tahun," timpalnya.
Sementara itu Jon Jon mengakui melakukan perampokan di sejumlah tempat. Tersangka yang merupakan warga Jonggol ini pernah melakukan perampokan di wilayah Cianjur, Purwakarta, Bogor, Sukabumi, dan Jawa Tengah. Sasarannya tak lain toko sembako dan mini market yang beroperasi 24 jam.
"Saya baru keluar dua bulan lalu dari Kebon Waru dengan kasus yang sama. Setelah keluar saya baru beraksi di lima tempat," katanya.
Paha kanan Jon Jon dibalut kain putih yang menutupi luka bekas peluru yang dimuntahkan senjata anggota. Pria bertato ini hanya bisa menahan perih yang menjalar di sekitar lukanya.
Jojon mengaku beraksi dengan tiga rekan lainnya yang masuk dalam komplotan perampok asal Cianjur.
Dia menyebut, dua anggota komplotannya berasal dari Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur. Namun kedua rekannya tersebut berhasil melarikan diri setelah disergap petugas.
"Yang ketangkap saya dan Fadilah, sedangkan Deden sama Yana (warga Ciranjang) melarikan diri. Kalau Fadilah masih di rumah sakit karena ditembak juga," timpalnya.
Dia mengaku terpaksa melakukan perbuatan tersebut lantaran tergiur sejumlah uang. Uang sebesar Rp1 juta mampu dibawa pulang Jon Jon pada setiap aksinya. "Saya kapok lagi kang," tandasnya.
(sms)