Polisi Ancam Tindak Tegas Pendemo

Jum'at, 10 April 2015 - 11:00 WIB
Polisi Ancam Tindak...
Polisi Ancam Tindak Tegas Pendemo
A A A
BANDUNG - Polda Jabar dan jajarannya akan menindak tegas pihak manapun yang menggelar unjuk rasa saat peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) berlangsung diKota Bandung pada Jumat 24 April mendatang.

“Kalo mau mencoba (unjuk rasa) ya berhadapan dengan saya. Ya saya akan melakukan langkah lain demi NKRI, tindakan tegas pasti?” kata Kapolda Jabar Irjen Pol Mochamad Iriawan sebelum acara Deklarasi Penolakan ISIS diJabar diGraha Bhayangkara, Jalan Cicendo, kemarin. Kapolda menyatakan, sejauh ini kondisi menjelang peringatan KAA berlangsung aman.

Namun jika ada gangguan yang dapat mengancam suksesnya event internasional itu, pihaknya akan melakukan langkah antisipasi. “Sebab ini (peringatan KAA) bukan hajat Jawa Barat, tapi negara Indonesia,” ujar Kapolda. Iriawan mengimbau, masyarakat tidak melakukan unjuk rasa selama peringatan ke-60 Konferensi Asia Afrika (KAA) ber langsung diKota Bandung pada Jumat 24 April mendatang.

“Pada hari itu (peringatan KAA 24 April) tak dikeluarkan izin (unjuk rasa). Unjuk rasa itukan harus ada izin. Saya tak akan mengeluarkan (izin),” tutur Iriawan. Dia berharap imbauan tersebut da pat dipatuhi oleh masyarakat, sebab peringatan KAA akan dihadiri para kepala negara dari berbagai negara. Faktor keamanan menjadi perhatian penuh pihak kepolisian.

“Saya imbau, pada hari itu (peringatan KAA) jangan ada demo. Harus di dukung pengamanan ini untuk ke pentingan negara (Indonesia) yang kita cintai. Mari kita jaga, jangan sampai ada unjuk rasa, apalagi mencoba mengacaukan,” ungkap dia. Sejauh ini, pihaknya belum mendapatkan informasi terkait kelompok masyarakat yang meminta izin untuk melakukan aksi unjuk rasa berkaitan KAA tersebut.

“Sementara belum, tapi ka mi akan dalami,” kata Iriawan. Dari 159 kepala negara dan 18 ne gara delegasi peninjau, ungkap Kapolda, telah konfirmasi akan hadir. “Hampir 75%, ini kebanggan kita. Bahkan Presiden Korea (Korea Utara) pun bakalan hadir,” ungkap Kapolda. Rencananya, para kepala negara ini akan menggunakan pesawat dan mendarat diBandara Husein Sastranegara lalu keHotel Savoy Homann untuk transit.

“Setelah kumpul mereka akan melakukan hystorical walk sebagai nostalgia dari Hotel Savoy Homann keGedung Merdeka di Jalan Asia Afrika. Setelah itu salat Jumat di Masjid Raya Bandung. Sementara untuk yang tak melaksanakan salat akan berada di Hotel Homan atau diGedung Mereka. Rombongan kemudian ke Gedung Pakuan. Seusai acara, mereka kembali dengan menggunakan pesawat agar lebih aman,” kata Iria wan.

Kapolda menegaskan, Polda Jabar telah siap melaksanakan pengamanan peringatan ke-60 KAA di Kota Bandung. Jumlah personel yang disiagakan untuk pengamanan KAA sebanyak 4.552. “Penyekatan dilakukan di sekitar gedung dimana konferensi dilakukan, tak ada yang boleh masuk, harus steril. Untuk diluar, semua gate-gate pintu tol di seputar wilayah Kota Bandung dan luar baik by Pasteur atau Cileunyi, kami tutup,” tutur dia.

Cenderamata Batu Pancawarna

Kemarin, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Jawa Barat Oni Suwarman (Oni SOS) bersama tokoh masyarakat Garut Dicky Chandra, menyerahkan bongkahan batu akik pancawarna seberat 60 kilo gram kepada Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.

Bongkahan batu asal Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut ini disumbangkan oleh koperasi batu akik Lasminingrat untuk dijadikan sebagai pelengkap cenderamata yang akan diberikan kepada istri para ke pala negara dan delegasi yang hadir pada peringatan KAA. “Alhamdulillah Kabupaten Garut akhirnya dapat juga kesempatan dan ruang untuk berbagi di KAA.

Kami juga bersyukur mau batu dari Maluku, Aceh, dari mana saja telah diberi ruang oleh Pak Wali Kota untuk di perkenalkan di KAA,” kata Dicky Chandra di Balai Kota Ban dung, kemarin. Bongkahan batu seberat 60 kilogram itu kata Dicky, harganya mencapai ratusan juta rupiah. Nanti, bongkahan batu tersebut akan diolah menjadi 109 mata liontin sebagai cender mata KAA.

“Batu ini diproses jadi liontin agar kekuatan lima warnanya bisa keluar,” kata Dicky. Sementara Oni menambahkan, setelah diperkenalkan saat KAA, batu pancawarna asal Kabupaten Garut ini dapat meningkatkan geliat ekonomi masyarakat. “Batu dari Lasminingrat ini bisa jadi kebanggaan warga Jawa Barat,” ungkap Oni.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, sangat berterima kasih kepada donatur terutama warga Jawa Barat yang telah menyumbangkan batu pancawarna. “Ini satu kilonya aja bisa Rp5 juta. Sekarang 60 kilo, bisa Rp300 juta. Ini luar biasa. Berarti warga Garut sudah nyumbang ratusan juta. Saya sebagai panitia lokal menghaturkan terima kasih,” kata Wali Kota.

Dana Belum Cair

Dua minggu jelang peringatan ke-60 KAA, dana bantuan dari pemerintah pusat kePemkot Bandung tak kunjung cair. Kondisi ini cukup menghambat persiapan penyelenggaraan event tersebut. “Menghambat, tapi kami ada plan (rencana) A dan plan B jika dana itu cair atau tidak sebelum peringatan KAA berlangsung,” kata Wali Kota Bandung Ridwan Kamil diBalai Kota Bandung, kemarin.

Seperti diketahui, Pemkot Ban dung meminta bantuan dana kepemerintah pusat sebesar Rp10 miliar untuk mendanai per baikan infrastruktur dan rang kaian kegiatan peringatan KAA di Kota Bandung. “Yang turun baru buat pemindahan patungnya Pak Sunaryo (Monumen Dasasila Bandung di Simpang Lima ke Jalan Cikapundung Timur). Besarnya kurang tahu tapi ratusan juta rupiah,” kata Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.

Menurut Wali Kota, anggaran tersebut belum cair karena banyak prosedur administrasi yang harus ditempuh. Ini wajar harus dilakukan agar tidak terjadi penyalahgunaan anggaran yang dapat menimbulkan masalah seusai pelaksanaan acara nanti. “Prosedur harus diperiksa oleh internal departemen. Harus dicek persuratan ini itu,” ungkap Emil.

Dari raut wajah orang nomor satu di Kota Bandung ini terpancar rasa khawatir. Bahkan Emil mengaku sampai bermimpi memikirkan masalah tersebut. “Sampai kebawamimpi. Seharian kerja, pulang pengen istirahat eh mimpinya soal KAA,” ujar Wali Kota. Emilpun saat ini hanya bisa berdoa, dana bantuan pemerintah pusat dapat segera cair. Jika tidak cair pun Emil mengaku akan tetap berupaya menyeleng garakan kegiatan dengan keterbatasan dana ada.

“Harapannya, Allah memberi kesabaran kepada kami. Optimistisnya (dana cair atau tidak) 50:50. Artinya kalaupun sampe enggak cair kami kerjakan dengan minimalis. Kalau cair pasti akan luar biasa,” tutur Emil. Sementar itu, progres perbaikan gedung Museum Konferensi Asia-Afrika (MKAA) yang menjadi tempat acara pun cak peringatan KAA pada 24 April tersebut, saat ini telah mencapai 90%. “Jadi kami sekarang sudah masuk pada tahap akhir persiapan. Hitungan kami ya sudahlebih dari 90%,” kata Kepala MKAA Thomas Siregar.

Agie permadi/ mochamad solehudin/dian rosadi
(bhr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1069 seconds (0.1#10.140)