Kapal LCT Mogok, Simpatisan PDIP Terancam Absen di Kongres

Rabu, 08 April 2015 - 17:10 WIB
Kapal LCT Mogok, Simpatisan PDIP Terancam Absen di Kongres
Kapal LCT Mogok, Simpatisan PDIP Terancam Absen di Kongres
A A A
NEGARA - Sebanyak 14 armada kapal landing craft tank (LCT) di Pelabuhan Gilimanuk dan Pelabuhan Ketapang Banyuwangi mogok. Ribuan simpatisan PDIP yang datang dari Jawa menggunakan jalur darat dengan sarana angkutan bus, terancam batal memeriahkan Kongres IV PDIP di Sanur, Bali.

Aksi mogok ini dilakukan sejumlah perusahaan kapal di Gilimanuk dan Ketapang menyusul adanya larangan penggunaan kapal LCT sebagai angkutan penyeberangan.

Aksi mogok tersebut dilakukan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Rabu (8/4/2015) sejak pukul 09.00.

Sebanyak 14 armada kapal LCT itu milik sembilan perusahan yang tergabung dalam Gabungan Perusahan Nasional Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (Gapasdap). Salah satunya kapal LCT Sri Tanjung milik Pemkab Banyuwangi, Jawa Timur.

Direktur Operasional ASDP Gilimanuk Wahyudi Susianto membenarkan ada 14 armada kapal LCT mogok beroperasi. Menurutnya, kapal-kapal itu mogok sebagai ungkapan protes atas keputusan Dirjen Perhubungan Darat tersebut di atas.

"Sebenarnya mulai bulan Mei mendatang semua kapal LCT tidak boleh melayani penyeberangan. Tapi LCT mulai hari ini sudah tidak beroperasi sebagai ungkapan protes, sampai batas waktu yang tidak ditentukan sesuai surat yang mereka ajukan," paparnya.

Dalam surat aksi protes tersebut mereka meminta pihak pemerintah untuk memberikan kesempatan bagi kapal LCT agar bisa beroperasi melayani penyeberangan hingga tahun 2017.

"Karena LCT mogok, kita operasikan tiga KMP untuk melayani penyeberangan di LCM. KMP di dermaga MB juga bisa membantu memuat truk-truk dengan berat muatan di bawah 20 ton. Kalau di atas 20 ton dilayani tiga KMP yang beroperasi di dermaga LCM," jelasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9149 seconds (0.1#10.140)
pixels