223 Ibu Hamil di Jabar Positif HIV
A
A
A
BANDUNG - Penyebaran HIV/AIDS makin mengganas. Sebanyak 223 ibu hamil di Jawa Barat (Jabar) positif HIV.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat Alma Lucyati mengungkapkan, sepanjang tahun 2014 sudah 246.610 orang yang melakukan tes HIV dan ditemukan 3.717 orang yang positif HIV. Demikian juga dengan ibu hamil, di tahun yang sama sebanyak 72.144 dites dan ditemukan 223 orang yang positif HIV.
"Saat ini pemeriksaan dan pengobatan HIV/AIDS bisa dilakukan di 38 rumah sakit di Jabar dan fasilitasnya pun sudah mumpuni untuk pendeteksian dini," terangnya kepada KORAN SINDO, Selasa (7/4/2015).
Ia menuturkan, dalam rangka penanggulangan HIV/AIDS di Jabar, pihaknya juga terus menerapkan program preventif, promotif, dan kuratif. Untuk program preventif dan promotif dalam bentuk penyuluhan, baik pada perorangan maupun pada kelompok.
"Penyuluhan rutin dilakukan terutama pada mereka yang memiliki risiko tinggi seperti penyuka sesama jenis, PSK, pengguna narkoba suntik, dan orang dengan gaya hidup seks bebas," katanya.
Sekretaris Harian I Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Jabar Pantjawidi mengatakan, penderita HIV/AIDS umumnya berasal dari usia produktif. Dari data yang dimilikinya, sepanjang tahun 2014, penderita HIV positif terbagi dalam dua kelompok usia. Untuk usia 20-29 tahun mencapai 49,48 persen, sedangkan untuk usia 30-39 tahun sebanyak 34 persen.
"Kami terus melakukan pencegahan, terutama terkait infeksi penularan HIV/AIDS, mencegah kematian akibat HIV, dan mengurangi stigma negatif masyarakat terhadap penderita HIV," jelasnya.
Tahun 2015, pihaknya melakukan program mitigasi dampak pada anak yang terdampak HIV/AIDS, baik yang kaitannya dengan peningkatan pelayanan kesehatan, akses pendidikan, dan peningkatan taraf ekonomi.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat Alma Lucyati mengungkapkan, sepanjang tahun 2014 sudah 246.610 orang yang melakukan tes HIV dan ditemukan 3.717 orang yang positif HIV. Demikian juga dengan ibu hamil, di tahun yang sama sebanyak 72.144 dites dan ditemukan 223 orang yang positif HIV.
"Saat ini pemeriksaan dan pengobatan HIV/AIDS bisa dilakukan di 38 rumah sakit di Jabar dan fasilitasnya pun sudah mumpuni untuk pendeteksian dini," terangnya kepada KORAN SINDO, Selasa (7/4/2015).
Ia menuturkan, dalam rangka penanggulangan HIV/AIDS di Jabar, pihaknya juga terus menerapkan program preventif, promotif, dan kuratif. Untuk program preventif dan promotif dalam bentuk penyuluhan, baik pada perorangan maupun pada kelompok.
"Penyuluhan rutin dilakukan terutama pada mereka yang memiliki risiko tinggi seperti penyuka sesama jenis, PSK, pengguna narkoba suntik, dan orang dengan gaya hidup seks bebas," katanya.
Sekretaris Harian I Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Jabar Pantjawidi mengatakan, penderita HIV/AIDS umumnya berasal dari usia produktif. Dari data yang dimilikinya, sepanjang tahun 2014, penderita HIV positif terbagi dalam dua kelompok usia. Untuk usia 20-29 tahun mencapai 49,48 persen, sedangkan untuk usia 30-39 tahun sebanyak 34 persen.
"Kami terus melakukan pencegahan, terutama terkait infeksi penularan HIV/AIDS, mencegah kematian akibat HIV, dan mengurangi stigma negatif masyarakat terhadap penderita HIV," jelasnya.
Tahun 2015, pihaknya melakukan program mitigasi dampak pada anak yang terdampak HIV/AIDS, baik yang kaitannya dengan peningkatan pelayanan kesehatan, akses pendidikan, dan peningkatan taraf ekonomi.
(zik)