Aktivis Solo, Tolak Reklamasi Teluk Benoa

Senin, 06 April 2015 - 10:02 WIB
Aktivis Solo, Tolak...
Aktivis Solo, Tolak Reklamasi Teluk Benoa
A A A
SOLO - Puluhan aktivis lingkungan yang berasal dari berbagai wilayah di Solo dan sekitarnya menggelar aksi damai menolak rencana reklamasi Teluk Benoa, Kabupaten Badung, Bali.

Koordinator acara, Nunung menyebutkan, aksi yang dilakukan itu merupakan sebuah gerakan menolak rencana pengurukan laut yang ada di Teluk Benoa. Jika rencana itu direalisasikan, menurutnya akan sangat merusak lingkungan dan kehidupan biota laut di daerah itu. Selain itu, nelayan-nelayan sekitar akan kehilangan mata pencaharian secara permanen. Dia juga mengatakan, reklamasi itu juga menyebabkan abrasi pantai yang akan merusak struktur tanah di sekitar Teluk Benoa.

Bahkan, menurutnya, selain merusak kondisi pantai, reklamasi dan membuat pulau baru itu juga akan menyebabkan banjir di sekitar wilayah Bali Selatan. “Efeknya itu sangat luar biasa bagi kehidupan sosial masyarakat, maka lebih baik rencana reklamasi dibatalkan,” ucapnya. Dengan berbagai aspek tersebut maka lebih baik pemerintah membatalkan Peraturan Presiden No15/2014 tentang Reklamasi Teluk Benoa. Pihaknya berharap rencana reklamasi itu dialihkan untuk pengembangan Bali di sektor lainnya yang lebih membutuhkan.

Selain itu, pengembangan di wilayah Bali Utara saat ini juga penting agar wilayah Bali Selatan tidak semakin parah dan rusak. “Wilayah Bali Selatan dahulu terkenal asri dan indah. Namun seiring banyaknya pembangunan, semua itu berubah. Saat ini kondisi Bali Selatan cukup memprihatinkan, makajangansampai diperparah dengan proses reklamasi,” katanya. Aktivis pecinta lingkungan lainnya, Rina Fatimah mengatakan, lebih baik Bali dijaga keaslian budaya dan alamnya.

Dengan seperti itu, justru akan semakin menjadi daya tarik untuk wisatawan. Apalagi sejak lama Bali dikenal dengan keindahan alamnya. “Bali itu lebih bagus kalau hijau dan asri, kekayaan alam Bali sudah luar biasa, tidak perlu membangun sampai harus mereklamasi,” katanya.

Arief setiadi
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7956 seconds (0.1#10.140)