Kambing Seharga Mobil Ikuti Kontes di Bantul

Minggu, 05 April 2015 - 21:59 WIB
Kambing Seharga Mobil Ikuti Kontes di Bantul
Kambing Seharga Mobil Ikuti Kontes di Bantul
A A A
BANTUL - Ratusan kambing etawa dibawa pemiliknya mengikuti kontes di Pasar Seni Gabusan (PSG) Bantul memperebutkan piala dari GBPH Prabu Kusumo (adik raja Yogyakarta).

Kambing yang ikut kontes pada Minggu siang ini (5/4/2015) rata-rata seharga motor, bahkan ada yang setara dengan harga mobil.

Para pemilik dan pecinta kambing etawa beradu kontes kambing-kambing yang mereka miliki. Tetapi bukan diadu, kambing-kambing tersebut berkompetisi dalam empat kategori.

“Kontes ini sudah ke enam kalinya. Dan ini diikuti oleh pecinta kambing etawa dari seluruh Indonesia,” ujar Sekretaris Penyelenggara Kontes Kambing PE Yogya Istimewa, Eko Wantoro, Minggu (5/4/2015).

Eko mengatakan, hajatan ini juga pernah digelar di Purworejo, Wonosobo bahkan hingga ke Madura.

Beberapa kategori yang dilombakan mulai dari muka hingga janggut, telinga, kelebatan bulu, serta postur tubuh.

Kambing high class ini dilombakan bukan berdasarkan kemampuan untuk melakukan sesuatu.

Tak ada yang baku dalam penilaian tersebut, hanya saja untuk kambing yang memiliki kategori baik, semua sudah sepakat.

Kambing-kambing tersebut mukanya berbentuk setengah lingkaran, telinga panjang, bulu lebat serta berrwarna putih dan kepala hitam.

Dan yang paling utama adalah postur besar layaknya seekor sapi. “Saat ini ada 400 kambing yang ikut,” tuturnya.

Eko menyebutkan, kontes terbagi 4 kelas sesuai dengan kategori masing-masing. Kelas A untuk gigi yang rampas atau giginya sudah lepas.

Kelas B yakni lepas gigi 2 pasang, Kelas C belum lepas gigi serta kelas D adalah kambing yang memiliki postur tubuh minimal di atas 70 cm. Melalui kontes ini diharapkan bisa mengangkat citra kambing.

Berdasarkan pantauan kambing-kambing dari seluruh Indonesia yang ikut kontes tersebut harganya mulai dari Rp3 juta hingga Rp 60 juta.

Dengan kontes ini diharapkan kesejahteraan para peternak semakin meningkat seiring dengan terangkatnya pamor kambing-kambing etawa di mata dunia.

“Nilai jual kambing etawa ini memang di atas rata-rata kambing jenis lain. Dengan kontes ini tujuannya memang mengangkat prestis dari kambing itu sendiri,” timpalnya.

Karena nilai jual kambing ini menggiurkan, jumlah peternak etawa di DIY terus meningkat dari tahun ke tahun.

Tahun 2014 silam, dia mencatat setidaknya ada 500 peternak yang tertarik membudidayakan kambing etawa. Mereka ada yang merupakan peternak peralihan, dari kambing biasa ke kambing etawa, namun juga ada yang langsung.

Lurah Desa Dlingo, Bahrun Wardoyo yang kebetulan ada warganya yang membudidayakan kambing etawa mengatakan, nilai jual kambing etawa yang jauh di atas kambing biasa memang menjadi daya tarik tersendiri kambing ini.

Kini dia tengah memberdayakan warganya untuk memelihara kambing etawa agar kesejahteraan mereka meningkat.

“Selama ini, warga kami hanya memelihara kambing jenis Gembel atau Jawa. Dan hasilnya itu-itu saja, tidak ada peningkatan yang berarti,” tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4350 seconds (0.1#10.140)
pixels