Sergap Kelompok Bersenjata, Polisi Dilempari Bom Rakitan
A
A
A
PALU - Penyergapan terhadap kelompok bersenjata pimpinan Santoso yang dilakukan oleh Densus 88 dan Brimob Polda Sulawesi Tengah tak berjalan mulus. Baku tembak pun terjadi.
Baku tembak itu terjadi di Pegunungan Salumpangi, Desa Sakina Jaya, Kecamatan Parigi Utara, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Jumat (3/4/2015) sore.
Kontak senjata terjadi ketika aparat Densus 88 serta Brimobda Sulteng dan aparat Polres Parigi Moutong akan menyergap sekelompok orang bersenjata yang diketahui berada di perkebunan warga di Desa Sakina Jaya.
Saat itu, beberapa pria bersenjata meminta makanan pada seorang ibu di rumah yang ada di kebun. Para pria bersenjata ini meminta agar dibuatkan makanan dengan jaminan ibu tersebut tidak akan diganggu. Aksi pria bersenjata yang belakangan diketahui kelompok Santoso diketahui oleh suami sang ibu yang melaporkannya ke Polres Parigi Moutong.
Dari informasi ini, aparat Densus 88 dan Brimobda Polda Sulteng lalu melakukan pengejaran. Namun, aparat kepolisian justru ditembaki dari arah kebun warga. Aksi baku tembak pun terjadi. Para pria bersenjata berjumlah sekitar 10 orang itu bahkan melempar bom rakitan ke arah aparat. Beruntung tidak ada aparat yang terluka. Sebaliknya, satu anggota kelompok bersenjata itu tewas ditembus timah panas polisi. (Baca: Baku Tembak di Pegunungan Sakina Jaya, Satu Tewas).
Sekitar dua jam kontak senjata, kawanan pria bersenjata itu akhirnya melarikan diri sekitar pukul 18.00 waktu setempat.
Menurut Kapolda Sulteng Brigjen Pol Idham Azis, jenazah korban baku tembak langsung dievakuasi ke Mapolres Parigi Moutong. Dari penyisiran polisi, ditemukan dua pucuk senjata api laras panjang organik jenis M16, sebuah senjata api rakitan, serta dua buah magasin.
Baku tembak itu terjadi di Pegunungan Salumpangi, Desa Sakina Jaya, Kecamatan Parigi Utara, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Jumat (3/4/2015) sore.
Kontak senjata terjadi ketika aparat Densus 88 serta Brimobda Sulteng dan aparat Polres Parigi Moutong akan menyergap sekelompok orang bersenjata yang diketahui berada di perkebunan warga di Desa Sakina Jaya.
Saat itu, beberapa pria bersenjata meminta makanan pada seorang ibu di rumah yang ada di kebun. Para pria bersenjata ini meminta agar dibuatkan makanan dengan jaminan ibu tersebut tidak akan diganggu. Aksi pria bersenjata yang belakangan diketahui kelompok Santoso diketahui oleh suami sang ibu yang melaporkannya ke Polres Parigi Moutong.
Dari informasi ini, aparat Densus 88 dan Brimobda Polda Sulteng lalu melakukan pengejaran. Namun, aparat kepolisian justru ditembaki dari arah kebun warga. Aksi baku tembak pun terjadi. Para pria bersenjata berjumlah sekitar 10 orang itu bahkan melempar bom rakitan ke arah aparat. Beruntung tidak ada aparat yang terluka. Sebaliknya, satu anggota kelompok bersenjata itu tewas ditembus timah panas polisi. (Baca: Baku Tembak di Pegunungan Sakina Jaya, Satu Tewas).
Sekitar dua jam kontak senjata, kawanan pria bersenjata itu akhirnya melarikan diri sekitar pukul 18.00 waktu setempat.
Menurut Kapolda Sulteng Brigjen Pol Idham Azis, jenazah korban baku tembak langsung dievakuasi ke Mapolres Parigi Moutong. Dari penyisiran polisi, ditemukan dua pucuk senjata api laras panjang organik jenis M16, sebuah senjata api rakitan, serta dua buah magasin.
(zik)