Ali Bocah Pahlawan Keluarga mulai Mendapat Bantuan
A
A
A
POLEWALI MANDAR - Pascapemberitaan di media, Muhammad Ali (6), bocah pahlawan bagi keluarganya mulai menuai simpati dari masyarakat.
Mereka yang merasa prihatin ramai-ramai mengulurkan tangan memberikan bantuan pada Ali di Dusun Toreang Batu, Desa Batetangga, Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
Selain warga, para komunitas jejaring sosial, juga turut memberikan bantuan pada bocah yang harus rela mengorbankan masa kecilnya, demi membantu keluarga.
Bahkan ada seorang bapak yang sengaja mendatangi Ali, dengan membawa satu botol air mineral ukuran satu liter, berisi penuh uang recehan untuk diberikan kepada Ali.
”Saya sedih melihat berita Ali di media. Saya sengaja datang kesini, namun tidak membawa apa-apa selain uang koin hasil tabungan anak saya yang mengaku simpati pada Ali . Semua ikhlas saya serahkan untuk Ali,” kata warga tersebut dengan mata berkaca-kaca.
Sementara Bupati Polewali Mandar Andi Ibrahim Masdar mengaku akan segera mengunjungi Ali. Tidak hanya itu, bupati juga berjanji bakal memberikan bantuan pendidikan bagi Ali.
Dinas kesehatan Polewali Mandar juga langsung membawa ibu Ali, yaitu Ammi (55), untuk mendapatkan perawatan medis.
Muhammad Ali sempat menjadi sorotan media karena kegigihanya membantu keluarga. Diusianya yang masih belia, Ali harus menjadi tulang punggung keluarga.
Sejak ayahnya meninggal dan ibunya mengalami kebutaan, praktis Ali mengambil Alih peran sebagai kepala keluarga, karena kakaknya Jamariah (12), mengalami keterbelakangan mental. Ali juga memiliki seorang adik yang masih berusia tiga tahun.
Untuk bertahan hidup, sepulang sekolah Ali harus bekerja membantu warga memetik buah langsat dengan upah Rp10 ribu – Rp20 ribu. Uang tersebutlah yang digunakanya menutupi kebutuhan sehari-hari.
Meski selalu terlambat datang ke sekolah, karena harus membantu ibunya memasak dan memandikan adiknya, Ali yang juga tak memiliki seragam sekolah itu pantang untuk menyerah.
Mereka yang merasa prihatin ramai-ramai mengulurkan tangan memberikan bantuan pada Ali di Dusun Toreang Batu, Desa Batetangga, Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
Selain warga, para komunitas jejaring sosial, juga turut memberikan bantuan pada bocah yang harus rela mengorbankan masa kecilnya, demi membantu keluarga.
Bahkan ada seorang bapak yang sengaja mendatangi Ali, dengan membawa satu botol air mineral ukuran satu liter, berisi penuh uang recehan untuk diberikan kepada Ali.
”Saya sedih melihat berita Ali di media. Saya sengaja datang kesini, namun tidak membawa apa-apa selain uang koin hasil tabungan anak saya yang mengaku simpati pada Ali . Semua ikhlas saya serahkan untuk Ali,” kata warga tersebut dengan mata berkaca-kaca.
Sementara Bupati Polewali Mandar Andi Ibrahim Masdar mengaku akan segera mengunjungi Ali. Tidak hanya itu, bupati juga berjanji bakal memberikan bantuan pendidikan bagi Ali.
Dinas kesehatan Polewali Mandar juga langsung membawa ibu Ali, yaitu Ammi (55), untuk mendapatkan perawatan medis.
Muhammad Ali sempat menjadi sorotan media karena kegigihanya membantu keluarga. Diusianya yang masih belia, Ali harus menjadi tulang punggung keluarga.
Sejak ayahnya meninggal dan ibunya mengalami kebutaan, praktis Ali mengambil Alih peran sebagai kepala keluarga, karena kakaknya Jamariah (12), mengalami keterbelakangan mental. Ali juga memiliki seorang adik yang masih berusia tiga tahun.
Untuk bertahan hidup, sepulang sekolah Ali harus bekerja membantu warga memetik buah langsat dengan upah Rp10 ribu – Rp20 ribu. Uang tersebutlah yang digunakanya menutupi kebutuhan sehari-hari.
Meski selalu terlambat datang ke sekolah, karena harus membantu ibunya memasak dan memandikan adiknya, Ali yang juga tak memiliki seragam sekolah itu pantang untuk menyerah.
(nag)