KAA Dulu, Baru PON
KAA Dulu, Baru PON
A
A
A
BANDUNG - Kendati bakal jadi pusat penyelenggaraan PON XIX/2016. Namun, gaung yang disuarakan Pemkot Bandung menyambut digelarnya pesta olahraga empat tahunan di Tanah Air itu, seolah datar-datar saja.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil beralasan untuk saat ini ada sejumlah agenda yang lebih penting untuk diperhatikan dan diselesaikan pihaknya sebelum melangkah lebih serius terkait pelaksanaan PON XIX/2016, terutama dari sisi sosialisasi. Salah satu agenda yang saat ini diutamakan Pemkot Bandung adalah peringatan momen bersejarah Konferensi Asia Afrika (KAA) Ke-60 yang diselenggarakan Jumat (24/4) mendatang di Kota Bandung.
Setelah memastikan pelaksanaan peringatan KAA berjalan sesuai harapan, Emil –sapaan Ridwan Kamil- berkomitmen akan kerahkan warga Kota Bandung untuk berpartisipasi secara aktif mensosialisasikan pelaksanaan PON 2016. “Sekarang Pemkot Bandung fokus dulu ke peringatan KAA karena ada beberapa acara besar yang akan digelar di Bandung seperti Asia Afrika Carnival dan Asia Afrika Forum Bisnis. Barulah setelah itu kami akan ikut sosialisasikan PON, kita gebyarkan eventolahraga ini supaya gaungnya di Bandung benarbenar terasa,” ungkapnya.
Dia mengaku sosialisasi akan dikerahkan hingga kesetiap kecamatan di Bandung. Bahkan menurutnya ornamen-ornamen pendukung PON akan terlihat di Kota Kembang ini. Begitu juga sosialisasi dengan memanfaatkan teknologi seperti menggunakan jejaring sosial.
“Nanti kami hias Kota Bandung dengan nuansa PON. Selain itu sosialisasi juga konsepnya digital, karena saat ini kanKota Bandung sedang fokus kembangkan digitalisasi,” katanya. Menurut Emil dari sisi prestasi, Kota Bandung memiliki tradisi menyumbang atlet terbanyak kepada kontingen Jabar. Bahkan, para atlet Kota Bandung juga tidak sedikit yang menyumbang medali.
Terbukti selain untuk Jabar, Kota Kembang juga berkontribusi di level negara, seperti menjelang SEA Games XXVIII/2015 di Singapura, para atlet Kota Bandung turut membela bendera merah putih. “Tidak hanya untuk Jabar, atlet Kota Bandung ada 40 orang dan tujuh pelatih yang akan membela Indonesia diajang SEA Games Singapura,” ujarnya.
Panji qadhafi
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil beralasan untuk saat ini ada sejumlah agenda yang lebih penting untuk diperhatikan dan diselesaikan pihaknya sebelum melangkah lebih serius terkait pelaksanaan PON XIX/2016, terutama dari sisi sosialisasi. Salah satu agenda yang saat ini diutamakan Pemkot Bandung adalah peringatan momen bersejarah Konferensi Asia Afrika (KAA) Ke-60 yang diselenggarakan Jumat (24/4) mendatang di Kota Bandung.
Setelah memastikan pelaksanaan peringatan KAA berjalan sesuai harapan, Emil –sapaan Ridwan Kamil- berkomitmen akan kerahkan warga Kota Bandung untuk berpartisipasi secara aktif mensosialisasikan pelaksanaan PON 2016. “Sekarang Pemkot Bandung fokus dulu ke peringatan KAA karena ada beberapa acara besar yang akan digelar di Bandung seperti Asia Afrika Carnival dan Asia Afrika Forum Bisnis. Barulah setelah itu kami akan ikut sosialisasikan PON, kita gebyarkan eventolahraga ini supaya gaungnya di Bandung benarbenar terasa,” ungkapnya.
Dia mengaku sosialisasi akan dikerahkan hingga kesetiap kecamatan di Bandung. Bahkan menurutnya ornamen-ornamen pendukung PON akan terlihat di Kota Kembang ini. Begitu juga sosialisasi dengan memanfaatkan teknologi seperti menggunakan jejaring sosial.
“Nanti kami hias Kota Bandung dengan nuansa PON. Selain itu sosialisasi juga konsepnya digital, karena saat ini kanKota Bandung sedang fokus kembangkan digitalisasi,” katanya. Menurut Emil dari sisi prestasi, Kota Bandung memiliki tradisi menyumbang atlet terbanyak kepada kontingen Jabar. Bahkan, para atlet Kota Bandung juga tidak sedikit yang menyumbang medali.
Terbukti selain untuk Jabar, Kota Kembang juga berkontribusi di level negara, seperti menjelang SEA Games XXVIII/2015 di Singapura, para atlet Kota Bandung turut membela bendera merah putih. “Tidak hanya untuk Jabar, atlet Kota Bandung ada 40 orang dan tujuh pelatih yang akan membela Indonesia diajang SEA Games Singapura,” ujarnya.
Panji qadhafi
(ars)
Explore More