Pameran Belum Usai, Lukisan Karya M Yatim Diturunkan

Selasa, 31 Maret 2015 - 10:08 WIB
Pameran Belum Usai,...
Pameran Belum Usai, Lukisan Karya M Yatim Diturunkan
A A A
MEDAN - Sebanyak tiga lukisan karya M Yatim Mustafa, seniman seni rupa ternama Kota Medan, yang dipamerkan di Grand Aston City Hall, ditarik tiba-tiba padahal agenda pameran masih tersisa enam hari lagi.

Sejumlah pihak, termasuk pengelola hotel, menganggap lukisan tersebut tidak layak dipajang. Sejak 22 Maret lalu, tiga karya M Yatim Mustafa dipamerkan bersama 17 lukisan karya S Handono Hadi dan Anang To2 di ajang pameran lukisan bertajuk Tiga Karakter Tiga Warna itu. Ketiga lukisan karya M Yatim Mustafa masing-masing menggambarkan tentang sampah berukuran 145x285 cm, kuburan Muslim berukuran 145x285 cm, dan kuburan etnis Tionghoa berukuran 200x150 cm, yang dilukis di atas kanvas.

M Yatim Mustafa terpaksa merelakan hasil karyanya ditarik dari pameran. Padahal,, tujuannya membuat lukisan tumpukan sampah tersebut untuk mengingatkan masyarakat agar menjaga kebersihan. Begitu juga dengan lukisan tentang kuburan. Melalui lukisan tersebut M Yatim Mustafa ingin mengingatkan manusia akan kematian.

“Siapa pun orangnya pasti akan mati. Itulah makna dari lukisan tentang kuburan tersebut. Sementara lukisan tentang sampah untuk mengingatkan kita agar menjaga kebersihan. Tapi ya sudahlah, itu sudah menjadi keputusan bersama. Saya harus merelakan lukisan itu ditarik untuk mementingkan hal-hal yang lebih besar lagi. Memang, secara etika seni, itu tidak etis. Di tengah pameran, hasil karya lukisan itu harus dicopot,” ujarnya, kemarin.

M Yatim Mustafa menyadari, untuk menjadi seniman besar, pasti mengalami banyak tantangan. Misalnya hasil karya Sampek Engtay dan Pramoedya Ananta Toer, juga pernah dic-ekal. “Begitu juga dengan karya saya, mereka menganggapnya itu beda, padahal tujuannya baik. Tapi tidak apa-apa, itu menunjukkan kebesaran seniman,” ucapnya.

Assistant Public Manager Gran Aston City Hall Medan, Cindy Lailani, mengungkapkan, lukisan M Yatim Mustafa terpaksa dilarang dipajang karena dinilai kurang pantas dipamerkan di hotel.

“Kebetulan Sabtu (28/3) lalu, owner hotel ini melihat pameran tersebut. Dia berpendapat bahwa lukisan kuburan itu kurang sesuai dipamerkan di hotel. Namun, ada info bahwa lukisan tentang sampah akan dipajang lagi di pameran,” katanya.

Dicky irawan
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1013 seconds (0.1#10.140)