Berbekal Benang dan Kain Produknya Tembus Kota Besar

Minggu, 29 Maret 2015 - 09:12 WIB
Berbekal Benang dan...
Berbekal Benang dan Kain Produknya Tembus Kota Besar
A A A
SLEMAN - Berbekal bahan baku benang jahit dan kain flanel, Tiastana Yoshi Pratama mampu menghasilkan karya yang menarik.

Berkat kreativitas tangannya terciptalah lampu tidur hias yang unik. Mulai bentuk karakter kartun, ucapan selamat, ataupun logo suatu klub sepak bola. Namun, kepiawaian Yoshi Pratama alam memproduksi lampu hias ini masih belum cukup. Persaingan usaha yang semakin ketat membuatnya harus pintar-pintar mengembangkan usahanya agar tetap berani bersaing dengan yang lain.

Usahanya ini dimulai akhir 2011 silam, saat menjadi reseller lampu tidur hias temannya. Awal 2012, pria yang lahir 27 tahun silam di Gunungkidul tersebut kemudian memilih berhenti dan berproduksi sendiri. "Awalnya menjual barang teman. Saat itu hanya satu model lampu hias. Kemudian kami pisah, dan saya memulai membuat lampu tidur hias sendiri," ungkapnya.

Bermodalkan pernah memegang lampu tidur hias tersebut dan sedikit referensi yang didapat dari internet, kemudian dia mencoba membuatnya. "Selama satu bulan, saya coba terus menerus membuatnya. Akhirnya bisa. Bahan yang digunakan paling banyak benang jahit dan ditambah sedikit kain flanel," ujar Yoshi Pratama .

Setelah berhasil membuat satu lampu hias, dia berinovasi membuat berbagai macam model. Kebetulan pertengahan 2012 silam ada sebuah event Festival Kesenian Yogyakarta (FKY). "Saya kembangkan dengan membuat karakter kartun. Saat itu kebetulan juga ada FKY. Saya berpikir itu peluang untuk mengenalkan produk lampu tidur hias ini," ucapnya.

Yoshi Pratama kemudian menyiapkan sebanyak 100 lampu tidur hias produksinya untuk dipasarkan dalam event yang diselenggarakan beberapa pekan tersebut. Hanya dalam tempo waktu tiga hari, lampunya ternyata sudah habis terjual. "Ternyata animonya saat itu tinggi," ujarnya. Saat itu produksi lampu tidur hias masih belum terlalu banyak.

Namun, seiring berjalannya waktu, usaha seperti ini semakin menjamur. Agar tetap bisa bertahan, selain terus berinovasi membuat model lampu tidur hiasnya, dalam hal pemasaran, Yoshi Pratama juga mengandalkan penjualan dengan konsep online. Seperti melalui jejaring sosial Twitter, Instagram, dan lainnya. "Tapi terutama dengan website. Awal usaha dulu memang sudah punya web sendiri, tapi tidak terlalu dipakai. Lebih banyak dari mulut ke mulut. Akhir 2014 kemarin mulai fokus jualan seperti ini (website)," ucapnya.

Dengan konsep jualan itu, lampu hiasnya tersebut sudah dijualnya ke berbagai daerah di Indonesia. "Provinsi-provinsi besar di Indonesia sudah pernah. Tapi paling banyak yang meminta dari Medan dan Jakarta," kata Yoshi Pratama . Setiap hari lampu tidur hias seharga Rp35.000 hingga Rp85.000 tersebut terjual hingga lima unit.

"Paling banyak yang memesan lampu tidur hias dengan model Doraemon, Hello Kitty, Panda, Elmo," kata pria yang tinggal di daerah Jalan Kaliurang km 10, Gentan, Ngaglik, Sleman ini. Selain dalam hal pemasaran, dia mengaku meski harga bahan baku semakin naik, kualitas hasil produksinya tetap.

"Kalau produsen lain biasanya semakin tipis. Namun, kita cari alternatif lain dengan tidak menurunkan kualitasnya. Seperti mencari benang yang harganya lebih miring. Jadi, standar kualitas kita harus dijaga untuk tetap mendapat kepercayaan dari konsumen," tandas Ulfah Riza Lina, partner kerja Yoshi Pratama.

Ridho Hidayat
(bhr)
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2528 seconds (0.1#10.140)