Warga Jalan Kenari Terbebas Banjir
A
A
A
MEDAN - Wajah warga Jalan Kenari, Kelurahan Sekip, Kecamatan Medan Petisah, tampak sumringah ketika Wali Kota Medan Dzulmi Eldin memimpin langsung pengerukan draianse di Jalan H Adam Malik, persisnya persimpangan Jalan Kenari, Rabu (25/3).
Pengerukan ini dilakukan karena selama ini drainase tersumbat akibat sampah. Setiap kali hujan deras turun, drainase tidak mampu mengalirkan debit air hujan sehingga meluap dan menggenangi rumah warga. Begitu melihat wali kota datang, sejumlah warga, terutama kaum ibu langsung menyambut orang nomor satu di Kota Medan itu dengan riang gembira.
Mereka berharap persoalan banjir yang selama ini mengganggu mereka bisa diatasi. Selain mengganggu aktivitas, genangan air juga merusak peralatan rumah tangga. Selain melakukan pengerukan drainase secara manual, Eldin juga memerintahkan Kadis Bina Marga Khairul Syahnan Syahan membuka penutup lubang drainase yang ada di tengah jalan.
Untuk kelancaran membuka penutup lubang drainase, Eldin melibatkan Kadis Perhubungan Kota Medan Renward Parapat yang ikut mendampingi wali kota. Meski separuh ruas jalan tertutup menyusul pembukaan penutup lubang drainase, kemacetan arus lalu lintas tidak terjadi berkat kesigapan petugas Dinas Perhubungan.
Setelah dikeruk, penutup lubang drainase akhrinya berhasil dibuka. Kemudian dua pekerja Dinas Bina Marga langsung masuk ke lubang drainase yang berdiameter 0,5 meter tersebut. Untuk pengamanan dan keselamatan, mereka pun dilengkapi dengan tali. Kedua pekerja itu membersihkan sampah yang mengendap di dasar drainase dengan menggunakan cangkul, sementara wali kota dan kadis binas marga mengawasi dari atas.
Sedangkan 1 unit alat berat jenis backhoe kecil yang di bawa tidak dipergunakan karena tak mampu menjangkau dasar drainase yang berjarak sekitar 5 meter dari aspal. Selain pembersihan drainase, Camat Medan Petisah, Rahmat Harahap beserta aparat kecamatan, kelurahan dan kepala lingkungan membongkar bangunan kios yang didirikan di atas permukaan parit.
Pembongkaran ini dilakukan karena kehadiran kios-kios yang terbuat dari papan itu menutup permukaan parit sehingga menghalangi air masuk dalam parit. Seluruh material kayu bekas kios langsung diangkut menggunakan truk dan becak sampah bermotor.
Warga Diminta Jaga Kebersihan
Tak lama berselang air parit yang semula tergenang dan tak mengalir kini mengalir deras menuju drainase yang baru dikeruk. Melihat itu warga pun sangat senang, mereka optimistis jika hujan deras turun tidak akan menyebabkan banjir lagi.
“Terima kasih, Pak Wali. Semoga dengan pengorekan yang dilakukan ini, tempat tinggal kami tidak digenangi air lagi. Kami semua sudah bosan, sebab setiap rumah masuk air, kami pun harus mengurasnya,” kata Suryani, 52.
Wali Kota tak lupa berpesan setelah dilakukan pengerukan, seluruh warga diminta menjaga kebersihan parit maupun drainase dengan tidak membuang sampah sembarangan. Pasalnya, tumpukan sampah yang menyumbat drainase menyebabkan air tidak dapat mengalir.
“Jika drainase ini tidak tersumbat, insya Allah banjir tidak akan terjadi lagi. Untuk itu saya minta kepada seluruh warga untuk rutin membersihkan parit, minimal yang ada di depan rumahnya masing-masing. Apapun yang kita lakukan jika dilaksanakan dengan bersamasama tentu hasilnya lebih baik lagi,” jelas Wali Kota.
Selain parit dan drainase, Eldin meminta Kadis Perhubungan menertibkan showroom mobil yang memajang mobil di atas badan jalan. Kehadiran mobil itu menyebabkan ruas jalan berkurang sehingga dapat mengganggu kelancaran arus lalu lintas.
Karena itu mobil yang dipajang di atas badan jalan agar dipindahkan di halaman showroom. Permintaan Wali Kota itu langsung diamini Kadis Perhubungan. “Selesai peninjauan ini, kita langsung tertibkan,” kata Kadishub.
Lia anggia nasution
Pengerukan ini dilakukan karena selama ini drainase tersumbat akibat sampah. Setiap kali hujan deras turun, drainase tidak mampu mengalirkan debit air hujan sehingga meluap dan menggenangi rumah warga. Begitu melihat wali kota datang, sejumlah warga, terutama kaum ibu langsung menyambut orang nomor satu di Kota Medan itu dengan riang gembira.
Mereka berharap persoalan banjir yang selama ini mengganggu mereka bisa diatasi. Selain mengganggu aktivitas, genangan air juga merusak peralatan rumah tangga. Selain melakukan pengerukan drainase secara manual, Eldin juga memerintahkan Kadis Bina Marga Khairul Syahnan Syahan membuka penutup lubang drainase yang ada di tengah jalan.
Untuk kelancaran membuka penutup lubang drainase, Eldin melibatkan Kadis Perhubungan Kota Medan Renward Parapat yang ikut mendampingi wali kota. Meski separuh ruas jalan tertutup menyusul pembukaan penutup lubang drainase, kemacetan arus lalu lintas tidak terjadi berkat kesigapan petugas Dinas Perhubungan.
Setelah dikeruk, penutup lubang drainase akhrinya berhasil dibuka. Kemudian dua pekerja Dinas Bina Marga langsung masuk ke lubang drainase yang berdiameter 0,5 meter tersebut. Untuk pengamanan dan keselamatan, mereka pun dilengkapi dengan tali. Kedua pekerja itu membersihkan sampah yang mengendap di dasar drainase dengan menggunakan cangkul, sementara wali kota dan kadis binas marga mengawasi dari atas.
Sedangkan 1 unit alat berat jenis backhoe kecil yang di bawa tidak dipergunakan karena tak mampu menjangkau dasar drainase yang berjarak sekitar 5 meter dari aspal. Selain pembersihan drainase, Camat Medan Petisah, Rahmat Harahap beserta aparat kecamatan, kelurahan dan kepala lingkungan membongkar bangunan kios yang didirikan di atas permukaan parit.
Pembongkaran ini dilakukan karena kehadiran kios-kios yang terbuat dari papan itu menutup permukaan parit sehingga menghalangi air masuk dalam parit. Seluruh material kayu bekas kios langsung diangkut menggunakan truk dan becak sampah bermotor.
Warga Diminta Jaga Kebersihan
Tak lama berselang air parit yang semula tergenang dan tak mengalir kini mengalir deras menuju drainase yang baru dikeruk. Melihat itu warga pun sangat senang, mereka optimistis jika hujan deras turun tidak akan menyebabkan banjir lagi.
“Terima kasih, Pak Wali. Semoga dengan pengorekan yang dilakukan ini, tempat tinggal kami tidak digenangi air lagi. Kami semua sudah bosan, sebab setiap rumah masuk air, kami pun harus mengurasnya,” kata Suryani, 52.
Wali Kota tak lupa berpesan setelah dilakukan pengerukan, seluruh warga diminta menjaga kebersihan parit maupun drainase dengan tidak membuang sampah sembarangan. Pasalnya, tumpukan sampah yang menyumbat drainase menyebabkan air tidak dapat mengalir.
“Jika drainase ini tidak tersumbat, insya Allah banjir tidak akan terjadi lagi. Untuk itu saya minta kepada seluruh warga untuk rutin membersihkan parit, minimal yang ada di depan rumahnya masing-masing. Apapun yang kita lakukan jika dilaksanakan dengan bersamasama tentu hasilnya lebih baik lagi,” jelas Wali Kota.
Selain parit dan drainase, Eldin meminta Kadis Perhubungan menertibkan showroom mobil yang memajang mobil di atas badan jalan. Kehadiran mobil itu menyebabkan ruas jalan berkurang sehingga dapat mengganggu kelancaran arus lalu lintas.
Karena itu mobil yang dipajang di atas badan jalan agar dipindahkan di halaman showroom. Permintaan Wali Kota itu langsung diamini Kadis Perhubungan. “Selesai peninjauan ini, kita langsung tertibkan,” kata Kadishub.
Lia anggia nasution
(ftr)