Korban Badai di TTU Berharap Bantuan Pemerintah
A
A
A
KEFAMENANU - Korban badai di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT) berharap uluran tangan pemerintah. Sebab, bukan hanya rumah yang rusak, puluhan hektare tanaman jagung dan padi pun rata dengan tanah.
Sekretaris Desa Pantae, Kecamatan Biboki Selatan, TTU, NTT, Fransiskus Kolne menguraikan, dari 238 kepala keluarga yang ada di desa itu, sebanyak 96 KK terkena dampak badai yang terjadi Senin (23/3/2015). Rinciannya, tanaman jagung milik 78 KK rusak. Selain itu, tanaman padi milik 18 KK ikut rusak.
"Tentunya tahun ini kami panen juga tapi hanya setengah dari hasil saja sebab kita lihat bersama kondisinya saat ini begini parah," keluh Fransiskus Kolne, Rabu (25/3/2015).
Dia berharap ada uluran tangan dari pemerintah daerah agar bisa meringankan beban yang mereka alami akibat bencana itu. "Kalau bisa pemerintah kasih kami bantuan makanan tambahan," harap Kolne.
Diberitakan sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi NTT mencatat, akibat badai yang menerpa wilayah TTU, NTT, sebanyak 17 unit rumah dan satu rumah ibadah umat Katolik rusak. Ke-17 rumah penduduk itu berada di Kecamatan Insana. (Baca: Badai di Timor Tengah Utara, Belasan Rumah Rusak).
Sekretaris Desa Pantae, Kecamatan Biboki Selatan, TTU, NTT, Fransiskus Kolne menguraikan, dari 238 kepala keluarga yang ada di desa itu, sebanyak 96 KK terkena dampak badai yang terjadi Senin (23/3/2015). Rinciannya, tanaman jagung milik 78 KK rusak. Selain itu, tanaman padi milik 18 KK ikut rusak.
"Tentunya tahun ini kami panen juga tapi hanya setengah dari hasil saja sebab kita lihat bersama kondisinya saat ini begini parah," keluh Fransiskus Kolne, Rabu (25/3/2015).
Dia berharap ada uluran tangan dari pemerintah daerah agar bisa meringankan beban yang mereka alami akibat bencana itu. "Kalau bisa pemerintah kasih kami bantuan makanan tambahan," harap Kolne.
Diberitakan sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi NTT mencatat, akibat badai yang menerpa wilayah TTU, NTT, sebanyak 17 unit rumah dan satu rumah ibadah umat Katolik rusak. Ke-17 rumah penduduk itu berada di Kecamatan Insana. (Baca: Badai di Timor Tengah Utara, Belasan Rumah Rusak).
(zik)