Warga Perjuangan Curhat ke Eldin
A
A
A
MEDAN - Warga Medan Perjuangan terdiri dari tokoh masyarakat, tokoh pemuda, sejumlah pimpinan organisasi kepemudaan, dan kaum ibu curhat kepada Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin, di rumah dinas wali kota, Jalan Sudirman, Medan, kemarin.
Kedatangan masyarakat Medan Perjuangan ini dipimpin Camat Medan Perjuangan, Dedi Djaminsyah Putra Harahap. Dalam pertemuan itu, mereka mengadukan maraknya peredaran narkoba di Jalan Masjid Taufik, Kelurahan Sitirejo, Kecamatan Medan Perjuangan. Praktik haram itu sudah berlangsung lama dan sampai kini tidak juga ditindak dan diberantas.
Peredaran narkoba tersebut dinilai cukup parah karena banyak warga yang menjadi gila. Camat Medan Perjuangan, Dedi Djaminsyah Putra Harahap, mengatakan, peredaran narkoba di wilayah Jalan Masjid Taufik ini dinilai sangat parah dan banyak warga menjadi korban. Selain itu, masyarakat pesimistis terhadap tindakan aparat penegak hukum karena dinilai setengah hati memberantasnya.
Warga berharap Pemko Medan bisa menjaga dan mengawasinya, dan ini diperlukan dukungan dari wali kota Medan. “Untuk meredam peredaran narkoba ini harus ada kebersamaan masyarakat yang terdiri dari unsur pemuda dan OKP untuk membuat pos pengawasan. Ini perlu dukungan dari Pak Wali,” kata Dedi.
Sementara tokoh Pemuda Medan Perjuangan, Bahri Siregar, mengatakan, pemuda dan OKP setempat siap mendukung gagasan dari camat Medan Perjuangan dan masyarakat. Dia menilai, peredaran narkoba ini sudah meresahkan. Diperkirakan sebanyak 3kg sabu beredar setiap hari di kawasan tersebut.
Ironisnya aparat tidak mampu memberantas ini. “Kami unsur pemuda Medan Perjuangan siap memberantasnya. Kalau kami bertindak sebentar saja bisa selesai,” ungkap Bahri Siregar. Sementara Wali Kota Medan, DzulmiEldin, mengatakan, peredaran narkoba di Kota Medan memang sudah cukup parah.
Setiap gang di lingkungan ada peredaran narkoba. Pemerintah sendiri sudah menyatakan perang terhadap narkoba karena narkoba dianggap musuh. Untuk itulah perlu kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. “Pemuda dan masyarakat diminta menjadi informan dan terus mengawasi dan melaporkan kepada aparat. Apabila tidak ada tindakan dari aparat, saya akan membentuk tim dan akan kerja sama dengan POM,” pungkas Eldin.
Lia anggia nasution
Kedatangan masyarakat Medan Perjuangan ini dipimpin Camat Medan Perjuangan, Dedi Djaminsyah Putra Harahap. Dalam pertemuan itu, mereka mengadukan maraknya peredaran narkoba di Jalan Masjid Taufik, Kelurahan Sitirejo, Kecamatan Medan Perjuangan. Praktik haram itu sudah berlangsung lama dan sampai kini tidak juga ditindak dan diberantas.
Peredaran narkoba tersebut dinilai cukup parah karena banyak warga yang menjadi gila. Camat Medan Perjuangan, Dedi Djaminsyah Putra Harahap, mengatakan, peredaran narkoba di wilayah Jalan Masjid Taufik ini dinilai sangat parah dan banyak warga menjadi korban. Selain itu, masyarakat pesimistis terhadap tindakan aparat penegak hukum karena dinilai setengah hati memberantasnya.
Warga berharap Pemko Medan bisa menjaga dan mengawasinya, dan ini diperlukan dukungan dari wali kota Medan. “Untuk meredam peredaran narkoba ini harus ada kebersamaan masyarakat yang terdiri dari unsur pemuda dan OKP untuk membuat pos pengawasan. Ini perlu dukungan dari Pak Wali,” kata Dedi.
Sementara tokoh Pemuda Medan Perjuangan, Bahri Siregar, mengatakan, pemuda dan OKP setempat siap mendukung gagasan dari camat Medan Perjuangan dan masyarakat. Dia menilai, peredaran narkoba ini sudah meresahkan. Diperkirakan sebanyak 3kg sabu beredar setiap hari di kawasan tersebut.
Ironisnya aparat tidak mampu memberantas ini. “Kami unsur pemuda Medan Perjuangan siap memberantasnya. Kalau kami bertindak sebentar saja bisa selesai,” ungkap Bahri Siregar. Sementara Wali Kota Medan, DzulmiEldin, mengatakan, peredaran narkoba di Kota Medan memang sudah cukup parah.
Setiap gang di lingkungan ada peredaran narkoba. Pemerintah sendiri sudah menyatakan perang terhadap narkoba karena narkoba dianggap musuh. Untuk itulah perlu kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. “Pemuda dan masyarakat diminta menjadi informan dan terus mengawasi dan melaporkan kepada aparat. Apabila tidak ada tindakan dari aparat, saya akan membentuk tim dan akan kerja sama dengan POM,” pungkas Eldin.
Lia anggia nasution
(bhr)