Pemasok AMDK Tak Terima Dilaporkan

Rabu, 25 Maret 2015 - 11:22 WIB
Pemasok AMDK Tak Terima...
Pemasok AMDK Tak Terima Dilaporkan
A A A
PURWAKARTA - Pemasok air minum dalam kemasan (AMDK) tidak terima atas pelaporan Pemkab Purwakarta ke polisi. Mereka tidak merasa mencuri mata air di wilayah Purwakarta seperti yang dituduhkan pemerintah.

“Kami hanya memanfaatkan sumber daya alam di daerah kami. Kami tidak merasa mencuri air. Apalagi selama ini tidak ada warga yang dirugikan, karena mereka tetap menikmati air bersih dari pegunungan,”kata Yayan Ruslan pemilik CV Sinarjaya Ekpedisi, salah satu pengusaha air minum di Desa Salam, Kecamatan Pondoksalam, Kabupaten Purwakarta kepada KORAN SINDO kemarin.

Alasan lain yang membuat para pengusaha air minum pemasok AMDK ini, karena PDAM juga mengambil air dari mata air pegunungan di wilayah dataran tinggi bagian timur Purwakarta tersebut. Air bersih itu kemudian dijual ke masyarakat. “Apa bedanya dengan kami. Kami hanya masyarakat kecil yang memanfaatkan sumber daya alam di tempat tinggal kami,”ujar dia. Sebab, lanjut Yayan, persediaan air bersih dari pegunungan di daerahnya memang cukup melimpah.

Dirinya juga yakin aktivitas pengusaha air minum pemasok AMDK tidak akan mengurangi persediaan air untuk masyarakat, baik yang dikonsumsi maupun untuk pertanian. “Jika di Kecamatan Sukatani dan Plered ada kekayaan alam pasir dan batu andesit, maka kekayaan alam di Kecamatan Pondoksalam dan Wanayasa adalah air bersih pegunungan. Untuk itu kami manfaatkan,”tambah Yayan.

Ditanya berapa jumlah pengusaha air minum yang memanfaatkan air pegunungan di Kecamatan Pondoksalam dan Wanayasa, Yayan menyebut cukup banyak. Pemiliknya didominasi warga setempat. “Yang saya tahu jumlahnya ini tidak kurang dari 10 perusahaan air minum. Air pegunungan ini dikirim ke beberapa depot air ke Karawang dan Subang, bahkan ke depot-depot di Purwakarta juga,”ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Pemkab Purwakarta melaporkan ke polisi sejumlah pemasok air bersih. Langkah tegas ini terpaksa dilakukan karena aksi pencurian air pegunungan dinilai sudah tidak bisa ditoleransi. Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengatakan, berbagai upaya sudah dilakukan agar aktivitas pengambilan air bersih oleh perusahaan pemasok AMDK dihentikan.

Teguran, baik secara tertulis maupun penindakan langsung sudah berulang kali dilakukan. Namun para pengusaha air tetap membandel, aktivitas air bersih terus berlanjut hingga sekarang. “Aktivitas mereka ini merupakan pencurian air. Untuk itu kami mengambil langkah tegas dengan melaporkan mereka ke polisi,”ujar Dedi.

Didin jalaludin
(bhr)
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0935 seconds (0.1#10.24)