Mulyoto Gelar Aksi Diam di Nol Kilometer
A
A
A
SOLO - Wafatnya mantan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew turut menyita perhatian masyarakat Solo.
Bahkan, beberapa di antaranya menggelar aksi simpatik sebagai bentuk rasa belasungkawa atas meninggalnya pendiri negara tetangga tersebut. Seperti yang dilakukan Mulyoto dengan melakukan aksi diam dan berdiri Kilometer Nol Kota Solo. Saat menggelar aksi, Mulyoto tidak lupa membawa foto Lee Kuan Yew, yang pada masa pemerintahannya dikenal bertangan besi.
Foto berukuran jumbo tersebut bertuliskan rest in peacerest in peace di bagian atas. Saat melakukan aksi, Mulyoto tidak menghiraukan arus lalu lintas yang cukup ramai. Termasuk puluhan warga yang berkerumun untuk melihat dari dekat aksi simpatik yang ia lakukan tersebut.
Dengan santai, Mulyoto diam berjam-jam sambil menggenggam foto Lee Kuan Yew. Kepada KORAN SINDO , pria yang sehari-hari bekerja sebagai relawan itu mengaku sengaja melakukan aksi tersebut. Hal itu dilakukan sebagai bagian dari rasa berkabung dirinya dan warga Kota Solo pada umumnya.
Apalagi pemimpin tersebut juga dikenal sebagai sosok baik dan kerap membantu Indonesia pada masa pemerintahan presiden Soeharto. “Ini bagian dari ungkapan belasungkawa saya terhadap salah satu pemimpin negara yang hebat tersebut,” ucapnya setelah melakukan aksi.
Selain melakukan aksi diam, Mulyoto juga memanjatkan doa agar Lee Kuan Yew mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah. Selain itu, dia berharap jasa-jasa almarhum untuk Singapura dan serta masyarakat dunia selama masih hidup akan terus dikenang dan tidak mudah dilupakan oleh masyarakat.
“Semoga jasanya terus bermanfaat untuk kepentingan dunia dan semoga dosa-dosanya diampuni oleh Allah SWT,” ucap Mulyoto.
Arief setiadi
Bahkan, beberapa di antaranya menggelar aksi simpatik sebagai bentuk rasa belasungkawa atas meninggalnya pendiri negara tetangga tersebut. Seperti yang dilakukan Mulyoto dengan melakukan aksi diam dan berdiri Kilometer Nol Kota Solo. Saat menggelar aksi, Mulyoto tidak lupa membawa foto Lee Kuan Yew, yang pada masa pemerintahannya dikenal bertangan besi.
Foto berukuran jumbo tersebut bertuliskan rest in peacerest in peace di bagian atas. Saat melakukan aksi, Mulyoto tidak menghiraukan arus lalu lintas yang cukup ramai. Termasuk puluhan warga yang berkerumun untuk melihat dari dekat aksi simpatik yang ia lakukan tersebut.
Dengan santai, Mulyoto diam berjam-jam sambil menggenggam foto Lee Kuan Yew. Kepada KORAN SINDO , pria yang sehari-hari bekerja sebagai relawan itu mengaku sengaja melakukan aksi tersebut. Hal itu dilakukan sebagai bagian dari rasa berkabung dirinya dan warga Kota Solo pada umumnya.
Apalagi pemimpin tersebut juga dikenal sebagai sosok baik dan kerap membantu Indonesia pada masa pemerintahan presiden Soeharto. “Ini bagian dari ungkapan belasungkawa saya terhadap salah satu pemimpin negara yang hebat tersebut,” ucapnya setelah melakukan aksi.
Selain melakukan aksi diam, Mulyoto juga memanjatkan doa agar Lee Kuan Yew mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah. Selain itu, dia berharap jasa-jasa almarhum untuk Singapura dan serta masyarakat dunia selama masih hidup akan terus dikenang dan tidak mudah dilupakan oleh masyarakat.
“Semoga jasanya terus bermanfaat untuk kepentingan dunia dan semoga dosa-dosanya diampuni oleh Allah SWT,” ucap Mulyoto.
Arief setiadi
(ftr)