Penjualan TV LED Tetap Tumbuh
A
A
A
SEMARANG - Peminat televisi LED masih cukup tinggi di tengah kurang bergairahnya penjualan elektronik di awal 2015 ini, akibat dampak dari melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar.
“Pasar elektronik sejak Januari sampai Februari bisa dibilang kurang bergairah, tapi untuk televisi LED peminatnya ma sih cukup tinggi meski tidak setinggi awal 2014 lalu,” kata Oktovita Operasional Store Manager Electronic Solution Java Mall di sela-sela Gathering Customer bersama Kredit Plus, di Java Mall, Sabtu (21/3) malam. Vita mengaku, Penjualan LED masih cukup menggembirakan dengan mendominasi penjualan hingga 40% dari total penjualan, yang kemudian disusul oleh kulkas dan mesin cuci.
“LED paling diminati yang ukuran 32 inci. Kalau untuk di sini (Electronic Solution Java Mall) per hari bisa 5-10,” katanya. Disinggung terkait dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar, Vita mengaku sangat berdampak terhadap penjualan elektronik. Menurut Dia daya beli masyarakat mengalami penurunan yang cukup signifikan.
“Kalau untuk harga sudah naik sejak awal Januari, dan sejak rupiah terus melemah justru belum ada kenaikan. Tapi kemungkinan akan tetap ada kenaikan jika memang kondisinya masih terus seperti ini,” katanya. Diakuinya meski kondisi pa - sar elektronik saat ini masih cukup lesu dan persaingan pasar yang semakin ketat, Electronic Solution tetap mematok target tinggi. Setiap bulan diharapkan bisa mengalami pertumbuhan antara 5-8%.
Target, bulan kemarin 5-8%. Branch Manager Kredit Plus Semarang Djamino Widi Sulistija mengaku, saat ini tren pembelian elektronik dilakukan melalui kredit. Hal ini dikarenakan kondisi ekonomi yang kurang baik di masyarakat.
“Perkembang an bagus, trennya terus mengalami peningkatan. Kalau kami lihat Semarang secara nasional, memberikan kontribusi yang cukup besar,” ujarnya. Dia mengaku, pertumbuhan pembiayaan kredit elektronik setiap tahun mengalami kenaikan antara 20-30%.
“Dalam kon disi stabil, kami bisa mendapatkan 1.000 nasabah baru setiap bulan. Bahkan di saatsaat tertentu bisa lebih. Untuk saat ini, nasabah kami sekitar 30.000,” tandasnya.
Andik sismanto
“Pasar elektronik sejak Januari sampai Februari bisa dibilang kurang bergairah, tapi untuk televisi LED peminatnya ma sih cukup tinggi meski tidak setinggi awal 2014 lalu,” kata Oktovita Operasional Store Manager Electronic Solution Java Mall di sela-sela Gathering Customer bersama Kredit Plus, di Java Mall, Sabtu (21/3) malam. Vita mengaku, Penjualan LED masih cukup menggembirakan dengan mendominasi penjualan hingga 40% dari total penjualan, yang kemudian disusul oleh kulkas dan mesin cuci.
“LED paling diminati yang ukuran 32 inci. Kalau untuk di sini (Electronic Solution Java Mall) per hari bisa 5-10,” katanya. Disinggung terkait dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar, Vita mengaku sangat berdampak terhadap penjualan elektronik. Menurut Dia daya beli masyarakat mengalami penurunan yang cukup signifikan.
“Kalau untuk harga sudah naik sejak awal Januari, dan sejak rupiah terus melemah justru belum ada kenaikan. Tapi kemungkinan akan tetap ada kenaikan jika memang kondisinya masih terus seperti ini,” katanya. Diakuinya meski kondisi pa - sar elektronik saat ini masih cukup lesu dan persaingan pasar yang semakin ketat, Electronic Solution tetap mematok target tinggi. Setiap bulan diharapkan bisa mengalami pertumbuhan antara 5-8%.
Target, bulan kemarin 5-8%. Branch Manager Kredit Plus Semarang Djamino Widi Sulistija mengaku, saat ini tren pembelian elektronik dilakukan melalui kredit. Hal ini dikarenakan kondisi ekonomi yang kurang baik di masyarakat.
“Perkembang an bagus, trennya terus mengalami peningkatan. Kalau kami lihat Semarang secara nasional, memberikan kontribusi yang cukup besar,” ujarnya. Dia mengaku, pertumbuhan pembiayaan kredit elektronik setiap tahun mengalami kenaikan antara 20-30%.
“Dalam kon disi stabil, kami bisa mendapatkan 1.000 nasabah baru setiap bulan. Bahkan di saatsaat tertentu bisa lebih. Untuk saat ini, nasabah kami sekitar 30.000,” tandasnya.
Andik sismanto
(ars)