Gordang Sembilan SIBAJA Meriahkan Pembukaan PRSU
A
A
A
SEI RAMPAH - Atraksi tabuh perkusi Gordang Sembilan yang dimainkan tim Kesenian Si Batak Jawa (SIBAJA) asal Sergai memeriahkan pembukaan Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) ke -44, di Open Stage Tapian Daya, Medan, kemarin.
Selain Gordang Sembilan, Pemkab Serdangbedagai(Sergai) selaku tuan rumah pembukaan PRSU juga menampilkan Ocha, sang juara pertama lomba pencarian bakat menyanyi Mama Mia yang ditayangkan televisi swasta nasional, Indosiar. Ocha adalah warga Kecamatan Silinda, Sergai.
“Kami sangat bangga bisa terpilih sebagai tuan rumah dalam pembukaan PRSU ke- 44 kali ini. Ajang ini jelas berarti sangat penting. Ini merupakan sarana bagi Kabupaten Tanah Bertuan Negeri Beradat ini untuk mempromosikan serta memperkenalkan potensi daerah. Kami memiliki pertanian, perindustrian, pariwisata, perikanan, perkebunan, seni dan budaya yang maju,” kata Bupati Soekirman diwakili Sekdakab Haris Fadillah, kemarin.
Dia optimistis ajang tahunan ini dapat memberikan dampak positif meningkatkan minat investasi serta menumbuhkan peluang usaha ke Sergai. Jika itu terwujud, pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dan mempercepat mensejahterakan masyarakat.
Sementara itu Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Gatot Pujo Nugroho dalam sambutannya yang diwakili Wakil Gubsu T Erry Nuradi mengapresiasi tampilan pembukaan PRSU yang disuguhkan Pemkab Sergai. Kreasi yang disumbangkan itu,kata dia, diyakini dapat menambah nuansa dan kesemarakkan PRSU.
“Tampilan atraktif tim kesenian Sergai memperkuat keyakinan kita, bahwa penyelenggaraannya akan semakin meningkat kualitas, tampilan dan kesemarakannya,” beber T Erry Nuradi.
Erry berharap lewat event tahunan yang juga dilaksanakan dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Provinsi Sumatera Utara ke-67 bertema “Sumatera Utara Bangkit” ini menjadi media untuk mempromosikan potensi-potensi andalan daerah. Potensi andalan daerah begitu banyak.
Misalnya saja sumber daya alam, produk ekonomi kreatif, hingga keanekaragaman budayanya. “PRSU tahun ini adalah upaya untuk membangkitkan tekad, semangat, kekuatan dan pemikiran untuk mewujudkan kemajuan Sumatera Utara yang tidak saja lebih baik, tetapi juga lebih berdaya saing dan lebih sejahtera,” ujarnya.
Erry juga menyinggung penyelenggaraan PRSU kali ini sangat penting jika dikaitkan dengan semakin dekatnya penerapan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akhir tahun ini. Sementara Ketua Yayasan PRSU Taufik M Lubis memaparkan, PRSU kali ini diikuti 31 kabupaten/kota se- Sumut.
Dua kabupaten yakni Nias Selatan dan Nias Barat tidak ikut serta. Sementara dua peserta dari luar Sumut yakni Provinsi Sumatera Barat dan Pemerintah Kota Batam. “Sementara kepesertaan BUMN ada tujuh peserta, lembaga pendidikan dua peserta dan dari luar negeri ada satu peserta yaitu Perdasama Malaysia.
Sementara itu, paviliun Kabupaten Deliserdang dipadati pengunjung yang menghadiri PRSU. Sejak dibuka acara ini, antusias warga sudah terlihat. Paling diminati pengunjung adalah tampilan produksi Dekranasda binaan Yunita Ashari Tambunan berupa tenunan sutra, semi sutra.
Selain itu, kain katun serta batik Gorga khas Deliserdang perpaduan etnis Melayu dan Batak serta Gerabah yang unik dan anyaman dari berbagai tumbuhan alam daerah Deli-serdang.
Erdian wirajaya/ m andi yusri
Selain Gordang Sembilan, Pemkab Serdangbedagai(Sergai) selaku tuan rumah pembukaan PRSU juga menampilkan Ocha, sang juara pertama lomba pencarian bakat menyanyi Mama Mia yang ditayangkan televisi swasta nasional, Indosiar. Ocha adalah warga Kecamatan Silinda, Sergai.
“Kami sangat bangga bisa terpilih sebagai tuan rumah dalam pembukaan PRSU ke- 44 kali ini. Ajang ini jelas berarti sangat penting. Ini merupakan sarana bagi Kabupaten Tanah Bertuan Negeri Beradat ini untuk mempromosikan serta memperkenalkan potensi daerah. Kami memiliki pertanian, perindustrian, pariwisata, perikanan, perkebunan, seni dan budaya yang maju,” kata Bupati Soekirman diwakili Sekdakab Haris Fadillah, kemarin.
Dia optimistis ajang tahunan ini dapat memberikan dampak positif meningkatkan minat investasi serta menumbuhkan peluang usaha ke Sergai. Jika itu terwujud, pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dan mempercepat mensejahterakan masyarakat.
Sementara itu Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Gatot Pujo Nugroho dalam sambutannya yang diwakili Wakil Gubsu T Erry Nuradi mengapresiasi tampilan pembukaan PRSU yang disuguhkan Pemkab Sergai. Kreasi yang disumbangkan itu,kata dia, diyakini dapat menambah nuansa dan kesemarakkan PRSU.
“Tampilan atraktif tim kesenian Sergai memperkuat keyakinan kita, bahwa penyelenggaraannya akan semakin meningkat kualitas, tampilan dan kesemarakannya,” beber T Erry Nuradi.
Erry berharap lewat event tahunan yang juga dilaksanakan dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Provinsi Sumatera Utara ke-67 bertema “Sumatera Utara Bangkit” ini menjadi media untuk mempromosikan potensi-potensi andalan daerah. Potensi andalan daerah begitu banyak.
Misalnya saja sumber daya alam, produk ekonomi kreatif, hingga keanekaragaman budayanya. “PRSU tahun ini adalah upaya untuk membangkitkan tekad, semangat, kekuatan dan pemikiran untuk mewujudkan kemajuan Sumatera Utara yang tidak saja lebih baik, tetapi juga lebih berdaya saing dan lebih sejahtera,” ujarnya.
Erry juga menyinggung penyelenggaraan PRSU kali ini sangat penting jika dikaitkan dengan semakin dekatnya penerapan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akhir tahun ini. Sementara Ketua Yayasan PRSU Taufik M Lubis memaparkan, PRSU kali ini diikuti 31 kabupaten/kota se- Sumut.
Dua kabupaten yakni Nias Selatan dan Nias Barat tidak ikut serta. Sementara dua peserta dari luar Sumut yakni Provinsi Sumatera Barat dan Pemerintah Kota Batam. “Sementara kepesertaan BUMN ada tujuh peserta, lembaga pendidikan dua peserta dan dari luar negeri ada satu peserta yaitu Perdasama Malaysia.
Sementara itu, paviliun Kabupaten Deliserdang dipadati pengunjung yang menghadiri PRSU. Sejak dibuka acara ini, antusias warga sudah terlihat. Paling diminati pengunjung adalah tampilan produksi Dekranasda binaan Yunita Ashari Tambunan berupa tenunan sutra, semi sutra.
Selain itu, kain katun serta batik Gorga khas Deliserdang perpaduan etnis Melayu dan Batak serta Gerabah yang unik dan anyaman dari berbagai tumbuhan alam daerah Deli-serdang.
Erdian wirajaya/ m andi yusri
(ftr)