Hidup Sehat di Usianya Ke-140 Tahun
A
A
A
KABUPATEN PURWAKARTA - Masih ingat dengan kabar wanita tertua di dunia asal Meksiko, Leandra Beccera Lumbreras, yang merayakan ulah tahunya ke-127 pada 31 Agustus 2014 lalu? Tampaknya klaim wanita paling tua sejagat raya itu masih ada yang menyainginya. di Indonesia, tepatnya di Kabupaten Purwakarta ada wanita yang usianya sudah 140 tahun.
Mak Anami warga Kampung Bungursarang, RT08/04, Desa Cisarua, Kecamatan Tegalwaru, Purwakarta ini sudah berusia 140 tahun atau lahir pada tahun 1875. Sayangnya, nenek yang sering disebut Mak Inu ini tidak memiliki akta kelahiran atau alat bukti resmi mengenai usianya. Namun melihat cerita dan keterangan anak-anaknya serta pengakuan dari penduduk sekitar tampaknya bisa diakui jika umur wanita ini sudah mencapai 140 tahun pada 2015 ini.
Mak Inu sudah melihat banyak hal dalam hidupnya. Termasuk menyaksikan bagaimana dua orang anaknya dari suaminya yang pertama meninggal lebih dulu darinya. Begitu juga tiga dari tujuh anak-anaknya yang sudah meninggal dari suaminya yang kedua. Anak Mak Inu yang saat ini masih hidup adalah Mak Ara. Dia adalah anak ke empat dari suaminya yang kedua, Umin. Usia Mak Ara saat ini menginjak 70 tahun.
Menurut Mak Ara, kakak pertamanya yang meninggal lebih dulu jika dihitung usainya hampir 100 tahun. Selisih ke tujuh anak Mak Inu ke anak berikutnya dari suami keduanya itu tidak lebih dari lima tahun, termasuk Mak Ara yang lahir pada 12 Agustus 1945.
“Itungan kuring (Emak Ara) mah indung teh jigana lewih 140 tahun. Da, lanceuk kahiji emak, tinu sabapak umurna 100 tahun lamun diitung. Sedengkeun Indung Emak (Mak Inu) kawainna dua kali boga budak dua tinu tihela. Umur ibu yang 140 th ieu bisa dibuktikeun dina katurunan. Da anakna dinu salaki nu tihela baroga budak usiana ge ges karolot.
Bahkan tos maraot. (Hitungan saya, ibu umurnya sudah lebih 140 tahun. Sebab, kakak saya yang pertama dari satu ayah umurnya lebih dari 100 tahun. Sedangkan ibu saya kawin dua kali dan punya anak dua dari suaminya yang pertama. Umur ibu 140 tahun bisa dibuktikan dengan mengecek seluruh keturunannya. Apalagi anak ibu saya dari suami yang pertama sudah tua dan banyak yang meninggal),”tutur Mak Ara saat ditemui di rumahnya, kemarin.
Menurut Mak Ara, meski usia ibunya sudah mencapai ratusan tahun, kondisinya masih cukup prima. Bahkan dia bisa menjahit dan menenun. Saat ini profesi Mak Inu sediri sering dimintai tolong untuk mengurut atau juga diminta mengobati orang sakit. “Ya, ibu saya punya keahliat itu, dan orang ngasih ala kadarnya saja. Ya lumayan buat tambahan makan ibu,”ujar Mak Ira dengan logat sundanya yang khas.
Bukan hanya tetap masih bisa menjahit dan mengobati orang sakit, pada usia tuanya, Mak Inu juga memiliki gigi yang baik. Dia juga tidak menderita diabetes atau tekanan darah tinggi seperti manusia berusia lanjut padamumunya. Bahkan Mak Inu juga tidak menderita kepikunan meskipun sudah sedikit kurang mendengar. Sementara itu, dihubungi terpisah Dadan PJS Desa Cisarua, mengakui, umur Mak Inu lebih dari 100 tahun.
Namun pihaknya tidak memiliki catatan khusus di desanya terkait umur salah satu wanita usia lanjut tersebut. Bahkan yang tercatat di desanya Mak Inu berusia 75 tahun. Usia yang tercatat itu dakui dia memang bukan data asli usia Mak Inu sebenarnya. “Ya, gimana lagi gak ada akte lahirnya dan juga data asli. Jadi kami buat muda aja. Sebab Mak Inu baru beberatahun terakhir punya KTP (Kartu Tanda Penduduk), itu pun setelah ada program e-KTP,” tandas Dadan.
Didin Jalaludin
Mak Anami warga Kampung Bungursarang, RT08/04, Desa Cisarua, Kecamatan Tegalwaru, Purwakarta ini sudah berusia 140 tahun atau lahir pada tahun 1875. Sayangnya, nenek yang sering disebut Mak Inu ini tidak memiliki akta kelahiran atau alat bukti resmi mengenai usianya. Namun melihat cerita dan keterangan anak-anaknya serta pengakuan dari penduduk sekitar tampaknya bisa diakui jika umur wanita ini sudah mencapai 140 tahun pada 2015 ini.
Mak Inu sudah melihat banyak hal dalam hidupnya. Termasuk menyaksikan bagaimana dua orang anaknya dari suaminya yang pertama meninggal lebih dulu darinya. Begitu juga tiga dari tujuh anak-anaknya yang sudah meninggal dari suaminya yang kedua. Anak Mak Inu yang saat ini masih hidup adalah Mak Ara. Dia adalah anak ke empat dari suaminya yang kedua, Umin. Usia Mak Ara saat ini menginjak 70 tahun.
Menurut Mak Ara, kakak pertamanya yang meninggal lebih dulu jika dihitung usainya hampir 100 tahun. Selisih ke tujuh anak Mak Inu ke anak berikutnya dari suami keduanya itu tidak lebih dari lima tahun, termasuk Mak Ara yang lahir pada 12 Agustus 1945.
“Itungan kuring (Emak Ara) mah indung teh jigana lewih 140 tahun. Da, lanceuk kahiji emak, tinu sabapak umurna 100 tahun lamun diitung. Sedengkeun Indung Emak (Mak Inu) kawainna dua kali boga budak dua tinu tihela. Umur ibu yang 140 th ieu bisa dibuktikeun dina katurunan. Da anakna dinu salaki nu tihela baroga budak usiana ge ges karolot.
Bahkan tos maraot. (Hitungan saya, ibu umurnya sudah lebih 140 tahun. Sebab, kakak saya yang pertama dari satu ayah umurnya lebih dari 100 tahun. Sedangkan ibu saya kawin dua kali dan punya anak dua dari suaminya yang pertama. Umur ibu 140 tahun bisa dibuktikan dengan mengecek seluruh keturunannya. Apalagi anak ibu saya dari suami yang pertama sudah tua dan banyak yang meninggal),”tutur Mak Ara saat ditemui di rumahnya, kemarin.
Menurut Mak Ara, meski usia ibunya sudah mencapai ratusan tahun, kondisinya masih cukup prima. Bahkan dia bisa menjahit dan menenun. Saat ini profesi Mak Inu sediri sering dimintai tolong untuk mengurut atau juga diminta mengobati orang sakit. “Ya, ibu saya punya keahliat itu, dan orang ngasih ala kadarnya saja. Ya lumayan buat tambahan makan ibu,”ujar Mak Ira dengan logat sundanya yang khas.
Bukan hanya tetap masih bisa menjahit dan mengobati orang sakit, pada usia tuanya, Mak Inu juga memiliki gigi yang baik. Dia juga tidak menderita diabetes atau tekanan darah tinggi seperti manusia berusia lanjut padamumunya. Bahkan Mak Inu juga tidak menderita kepikunan meskipun sudah sedikit kurang mendengar. Sementara itu, dihubungi terpisah Dadan PJS Desa Cisarua, mengakui, umur Mak Inu lebih dari 100 tahun.
Namun pihaknya tidak memiliki catatan khusus di desanya terkait umur salah satu wanita usia lanjut tersebut. Bahkan yang tercatat di desanya Mak Inu berusia 75 tahun. Usia yang tercatat itu dakui dia memang bukan data asli usia Mak Inu sebenarnya. “Ya, gimana lagi gak ada akte lahirnya dan juga data asli. Jadi kami buat muda aja. Sebab Mak Inu baru beberatahun terakhir punya KTP (Kartu Tanda Penduduk), itu pun setelah ada program e-KTP,” tandas Dadan.
Didin Jalaludin
(bhr)