Alexander Dibunuh, Mayatnya Dibuang Pinggir Jalan
A
A
A
MANADO - Aksi pembunuhan sadis di Kota Makassar, kembali terjadi. Korbannya kali ini seorang remaja bernama Alexander Marundu (18), warga Kelurahan Winangun I, Lingkungan, Kecamatan Malalayang, Manado.
Pelaku pembunuhan membuang mayatnya di di Perum Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Kota Manado. Pembuangan mayat korban pembunuhan ini, kontan menggegerkan warga sekitar.
CF alias Cika (12), saksi mata yang kebetulan melintas di TKP mengatakan, kejadian pembunuhan itu berlangsung Minggu 22 Maret 2015, sekitar pukul 23.15 WITA.
"Saat itu saya singgah kencing di pinggir jalan. Dari kejahuan saya lihat ada dua sepeda motor berhenti. Tak berselang lama, salah satu dari motor itu melaju kencang, tapi motor satunya tidak bergerak lagi," jelas saksi Cika, Senin (23/3/2015).
Motor yang melaju kencang tersebut, adalah Honda Revo. "Nomor polisinya (nopol) saya tidak tahu. Tapi yang jelas motor Revo itu dikemudikan oleh seorang lelaki memakai masker, serta membonceng dua orang. Laki-laki paling belakang dan perempuan duduk di tengah," terangnya.
Karena penasaran, saksi mendekati motor yang berhenti itu. Namun sebelum sampai, tak sedikit pengendara dan warga sudah berkerumun. Korban yang sudah tak berdaya dan bersimbah darah itu pun dilarikan ke RS Bhayangkara. Namun, nyawanya sudah tak terselamatkan.
Demi kepentingan penyelidikan, korban yang mengenakan baju putih dan celana jeans hijau dibawa ke RSUP Prof Dr RD Kandou Malalayang, untuk dilakukan autopsi.
Di RS Malalayang, mayat korban dimasukkan ke ruang jenazah dan terlihat sejumlah luka tikaman di beberapa bagian tubuhnya. Di antaranya ada tikaman di ulu hati, dada kiri, leher, pundak, dan pelipis.
Kapolresta Manado Kombes Pol Sunarto yang dikonfirmasi mengatakan, polisi masih belum mengetahui motif dari pembunuhan itu. "Kami belum mengetahui motif, maupun pelaku pembunuhan yang terjadi di Perum Gubernur itu," kata Sunarto.
Meski demikian, pihaknya telah turun ke lapangan untuk menggali informasi dan mencari para pelaku. "Hasilnya lihat setelah anggota kami melakukan penyelidikan," pungkas Sunarto.
Pelaku pembunuhan membuang mayatnya di di Perum Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Kota Manado. Pembuangan mayat korban pembunuhan ini, kontan menggegerkan warga sekitar.
CF alias Cika (12), saksi mata yang kebetulan melintas di TKP mengatakan, kejadian pembunuhan itu berlangsung Minggu 22 Maret 2015, sekitar pukul 23.15 WITA.
"Saat itu saya singgah kencing di pinggir jalan. Dari kejahuan saya lihat ada dua sepeda motor berhenti. Tak berselang lama, salah satu dari motor itu melaju kencang, tapi motor satunya tidak bergerak lagi," jelas saksi Cika, Senin (23/3/2015).
Motor yang melaju kencang tersebut, adalah Honda Revo. "Nomor polisinya (nopol) saya tidak tahu. Tapi yang jelas motor Revo itu dikemudikan oleh seorang lelaki memakai masker, serta membonceng dua orang. Laki-laki paling belakang dan perempuan duduk di tengah," terangnya.
Karena penasaran, saksi mendekati motor yang berhenti itu. Namun sebelum sampai, tak sedikit pengendara dan warga sudah berkerumun. Korban yang sudah tak berdaya dan bersimbah darah itu pun dilarikan ke RS Bhayangkara. Namun, nyawanya sudah tak terselamatkan.
Demi kepentingan penyelidikan, korban yang mengenakan baju putih dan celana jeans hijau dibawa ke RSUP Prof Dr RD Kandou Malalayang, untuk dilakukan autopsi.
Di RS Malalayang, mayat korban dimasukkan ke ruang jenazah dan terlihat sejumlah luka tikaman di beberapa bagian tubuhnya. Di antaranya ada tikaman di ulu hati, dada kiri, leher, pundak, dan pelipis.
Kapolresta Manado Kombes Pol Sunarto yang dikonfirmasi mengatakan, polisi masih belum mengetahui motif dari pembunuhan itu. "Kami belum mengetahui motif, maupun pelaku pembunuhan yang terjadi di Perum Gubernur itu," kata Sunarto.
Meski demikian, pihaknya telah turun ke lapangan untuk menggali informasi dan mencari para pelaku. "Hasilnya lihat setelah anggota kami melakukan penyelidikan," pungkas Sunarto.
(san)