Peralatan Canggih dan Mampu Evakuasi Banyak Korban

Sabtu, 21 Maret 2015 - 10:05 WIB
Peralatan Canggih dan...
Peralatan Canggih dan Mampu Evakuasi Banyak Korban
A A A
Badan SAR Kota Semarang mendapat bantuan kapal KN Sadewa untuk memperkuat peralatan pencarian dan pertolongan, khususnya di kawasan perairan Jawa Tengah.

Peluncuran kapal yang dilaksanakan di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, kemarin dilakukan Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya Soelistyo. Kapal SAR tersebut memiliki sejumlah kelebihan, antara lain peralatan yang cukup canggih, kemampuan evakuasi korban yang cukup besar, dan perawatan sementara medis.

Menurut Soelistyo, kapal baru tersebut merupakan satu dari lima kapal penolong yang akan dimiliki Basarnas.“Satu kapal kami tempatkan di Semarang,” katanya. Dia menilai kecelakaan di sekitar perairan Jawa Tengah relatif tinggi. Kecelakaan dengan frekuensi cukup tinggi terjadi terhadap para nelayan tradisional, selain angkutan penumpang. “Kecelakaan yang terjadi ini lebih disebabkan oleh kelalaian, seperti spesifikasi kapal yang tidak sesuai dalam menghadapi cuaca buruk, kelebihan muatan,” katanya.

Dalam pelaksanaan pencarian dan pertolongan, lanjut dia, Basarnas tidak bisa bekerja sendiri. Dia menegaskan perlu sinerga antarpotensi yang ada, seperti TNI, kepolisian, dan para relawan. Soelistyo menegaskan, Basarnas ke depan akan dibawanya menjadi organisasi yang ramping. “Semi ideal. Saya sudah hitung-hitung, perlu orangnya (anggota) sekitar 5.700 sekian orang rescuer.

Saya sempat ngobrolsama Wakapolri, saya tidak mau bikin organisasi yang gemuk seperti punya Polri,” katanya. Saat ini, kata dia, rescueryang dimiliki Basarnas ada 3.044 personel. Artinya masih ada kekurangan hampir 2.700 personel. Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sri Puryono menilai secara umum bertambahnya sarana dan prasarana SAR akan membuat kepercayaan dunia internasional meningkat.

Kepala Basarnas Kantor SAR Semarang, Agus Haryono mengatakan proses SAR di laut memang diperlukan alat yang memadai, tidak hanya kesiapsiagaan personel. “Tentunya terima kasih kepada Kepala Basarnas yang melimpahkan kapal ini kepada kami,” kata Agus. Kapten KN SAR Sadewa 231, Adil Triyanto mengatakan dari tiga kapal yang sudah ada di Kantor SAR Semarang, KN Sadewa ini terbilang paling canggih.

“Ada alat namanya AIS. Itu memungkinkan mengetahui keberadaan kapal lain dari jangkauan sekitar 12 mil. Termasuk data-data semuanya, hingga bendera (negara) asalnya. Ini tentu kapal-kapal yang juga terkoneksi AIS,” katanya. Alat canggih lainnya yakni ECDIS. Kapal ini juga dilengkapi dengan sonar bawah. Artinya, bisa mendeteksi benda apa saja yang ada di bawah air.

Hal ini tentu sangat berguna saat operasi SAR. Kapal buatan PT Multi Prima Batam ini mempunyai panjang 40 m, lebar 7,8m dan tinggi 3,5m. Kecepatan maksimalnya hingga 30 knot. Dengan bahan yang kuat, kapal ini masih mampu beroperasi meskipun tinggi gelombang mencapai 3 meter. “Basarnas Semarang sebelumnya punya 3 kapal.

Namanya sea rider. Di Semarang 1, Cilacap 1 dan Jepara 1. Kapal ini adalah speed boat, cepat. Kecepatannya bisa sampai 60 knot. Ini lebih ke respons time. Nah, kalau yang Sadewa ini yang paling canggih. Peralatannya lengkap,” tandas Adil.

Tabur Bunga

Pada bagian lain, Soelistyo menyebut operasi SAR para korban jatuhnya pesawat Air- Asia QZ8501 secara resmi sudah dihentikan. Saat pengumuman penghentian, juga didampingi keluarga para korban. “Itu sudah ditambah (operasi SAR) 7 hari. Ada 2 hari cuaca buruk, kami ganti di hari lain.

Total 106 yang ketemu, 56 hilang. Termasuk kemarin, yang ketemu 3 kerangka. Nanti diserahkan ke ahlinya, tes DNA untuk identifikasi,” kata Soelistyo. Menurut dia, Basarnas berencana mengajak keluarga korban pesawat AirAsia QZ 8501 tabur bunga di lokasi jatuhnya pesawat nahas itu. “Sebagai ucapan terima kasih kepada keluarga korban, saya akan bawa tabur bunga ke lokasi,” katanya.

Menurut dia, tabur bunga akan dilaksanakan pada Minggu (22/3). Para keluarga korban akan dibawa dengan menggunakan pesawat ke Pangkalan Bun yang selanjutnya menggunakan kapal ke titik jatuh di sekitar Perairan Selat Karimata.

Ant/Eka Setiawan
Semarang
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9072 seconds (0.1#10.140)