Sedan Seruduk Bus, Ayah-Anak Tewas
A
A
A
SEMARANG - Tragis. Kecelakaan maut kembali terjadi di jalur tengkorak Jalan Perintis Kemerdekaan, Banyumanik, Kota Semarang, kemarin. Sedan Toyota Corolla AD 7004 LG yang dinaiki empat orang menabrak bemper belakang bus Ramayana AA 1677 AB.
Kerasnya benturan mengakibatkan seorang ayah dan anak perempuannya tewas seketika. Sementara dua anak lainnya yang masih balita mengalami lukaluka. Korban tewas, yakni Roes Rahto, 64, warga Manyar II RT 04/RW 01, Giritirto, Wonogiri dan Russana Elfiatun, 40, warga Perumahan Griya Cipta Laras C2/10, RT 3/RW 9, Wonogiri. Sementara Surya, 3 mengalami luka beratdankondisinya kritis.
Sementara dan Fista, 5, hanya mengalami luka ringan. Keduanya dirawat diRSUPdrKariadi Semarang. Berdasarkan penuturan Marsono, sopir ambulans yang membawa ke empat korban ke rumah sakit, Roes merupakan ayah dari Russana. Sedangkan Surya dan Fista merupakan anak dari Russana.
“Mereka semua dari Wonogiri mau ke Semarang. Saya sempat bicara sama Fista. Katanya mau ke tempat omnya yang berdinas sebagai tentara di Kota Semarang. Tetapi dia tidak tahu alamatnya di mana,” ungkapnya. Kecelakaan terjadi sekitar pukul 13.20 WIB. Awalnya, mobil sedan Corolla tersebut dikendarai Roes Rahto melaju dari arah Ungaran menuju Kota Semarang.
Sedan yang mereka naiki persis berada di belakang bus Ramayana yang dikemudikan Mulyanto, warga Magelang. Sedan dan bus melaju searah dari selatan ke utara. Sampai di lokasi kejadian, tepatnya depan PT Fomaco, bus tiba-tiba berhenti untuk menaikkan penumpang. Ternyata, sedan Toyota Corolla yang melaju dengan kecepatan tinggi itu tidak bisa berhenti meskipun telah berusaha direm.
Sedan langsung menghantam bagian belakang bus. Tak berhenti sampai di situ, ternyata bus masih hendak berjalan. Sehingga mobil dengan kondisi ringsek dan masih menempel di kolong belakang bus terseret beberapa meter sebelum akhirnya benar-benar berhenti. “Mobilnya yang nabrak dari belakang. Tadi busnya menaikkan penumpang,” kata saksi Dedi Wijaya, 31, seorang pengamen yang berada tak jauh dari lokasi.
Akibat kerasnya benturan, mobil ringsek dan terjepit. Hal ini menyebabkan penumpang mobil ikut terjepit bodi mobil yang ringsek. Dua korban tewas di lokasi kejadian. Dedi mengaku sempat takut mengetahui kondisi korban. “Masih terjepit, darahnya banyak. Ada dua anak-anak yang masih bergerak. Akhirnya saya keluarkan dulu. Warga lain juga membantu,” paparnya.
Saksi lainnya, Eko, 55, pengendara sepeda motor yang melintas di lokasi, menceritakan bahwa sesaat sebelum kejadian, mobil Corolla melaju cukup kencang. “Mobil awalnya kencang, terus pelan. Tiba-tiba kencang lagi sebelum nabrak bus. Saya naik motor di belakangnya. Saat itu kondisi cukup sepi,” ungkap Eko.
Insiden itu membuat kemacetan cukup panjang. Warga termasuk pengendara yang kebetulan melintas nekat menghentikan kendaraannya dan menonton insiden itu. Sekitar satu jam kemudian, mobil akhirnya bisa dievakuasi dengan mobil derek. Jenazah dan dua korban luka terlebih dulu dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit.
Petugas Unit Kecelakaan lalu lintas Satuan Lalu Lintas Polrestabes Semarang dan petugas Polsek Banyumanik sibuk mengatur arus lalu lintas dan mengamankan lokasi. “Saya minta surat-suratnya bus. Selanjutnya bus diarahkan masuk terminal. Sekarang sudah ditangani Polrestabes. Dari TKP, saya lihat bekas pengereman,” ungkap Kapolsek Banyumanik Kompol Kristanto.
Eka setiawan
Kerasnya benturan mengakibatkan seorang ayah dan anak perempuannya tewas seketika. Sementara dua anak lainnya yang masih balita mengalami lukaluka. Korban tewas, yakni Roes Rahto, 64, warga Manyar II RT 04/RW 01, Giritirto, Wonogiri dan Russana Elfiatun, 40, warga Perumahan Griya Cipta Laras C2/10, RT 3/RW 9, Wonogiri. Sementara Surya, 3 mengalami luka beratdankondisinya kritis.
Sementara dan Fista, 5, hanya mengalami luka ringan. Keduanya dirawat diRSUPdrKariadi Semarang. Berdasarkan penuturan Marsono, sopir ambulans yang membawa ke empat korban ke rumah sakit, Roes merupakan ayah dari Russana. Sedangkan Surya dan Fista merupakan anak dari Russana.
“Mereka semua dari Wonogiri mau ke Semarang. Saya sempat bicara sama Fista. Katanya mau ke tempat omnya yang berdinas sebagai tentara di Kota Semarang. Tetapi dia tidak tahu alamatnya di mana,” ungkapnya. Kecelakaan terjadi sekitar pukul 13.20 WIB. Awalnya, mobil sedan Corolla tersebut dikendarai Roes Rahto melaju dari arah Ungaran menuju Kota Semarang.
Sedan yang mereka naiki persis berada di belakang bus Ramayana yang dikemudikan Mulyanto, warga Magelang. Sedan dan bus melaju searah dari selatan ke utara. Sampai di lokasi kejadian, tepatnya depan PT Fomaco, bus tiba-tiba berhenti untuk menaikkan penumpang. Ternyata, sedan Toyota Corolla yang melaju dengan kecepatan tinggi itu tidak bisa berhenti meskipun telah berusaha direm.
Sedan langsung menghantam bagian belakang bus. Tak berhenti sampai di situ, ternyata bus masih hendak berjalan. Sehingga mobil dengan kondisi ringsek dan masih menempel di kolong belakang bus terseret beberapa meter sebelum akhirnya benar-benar berhenti. “Mobilnya yang nabrak dari belakang. Tadi busnya menaikkan penumpang,” kata saksi Dedi Wijaya, 31, seorang pengamen yang berada tak jauh dari lokasi.
Akibat kerasnya benturan, mobil ringsek dan terjepit. Hal ini menyebabkan penumpang mobil ikut terjepit bodi mobil yang ringsek. Dua korban tewas di lokasi kejadian. Dedi mengaku sempat takut mengetahui kondisi korban. “Masih terjepit, darahnya banyak. Ada dua anak-anak yang masih bergerak. Akhirnya saya keluarkan dulu. Warga lain juga membantu,” paparnya.
Saksi lainnya, Eko, 55, pengendara sepeda motor yang melintas di lokasi, menceritakan bahwa sesaat sebelum kejadian, mobil Corolla melaju cukup kencang. “Mobil awalnya kencang, terus pelan. Tiba-tiba kencang lagi sebelum nabrak bus. Saya naik motor di belakangnya. Saat itu kondisi cukup sepi,” ungkap Eko.
Insiden itu membuat kemacetan cukup panjang. Warga termasuk pengendara yang kebetulan melintas nekat menghentikan kendaraannya dan menonton insiden itu. Sekitar satu jam kemudian, mobil akhirnya bisa dievakuasi dengan mobil derek. Jenazah dan dua korban luka terlebih dulu dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit.
Petugas Unit Kecelakaan lalu lintas Satuan Lalu Lintas Polrestabes Semarang dan petugas Polsek Banyumanik sibuk mengatur arus lalu lintas dan mengamankan lokasi. “Saya minta surat-suratnya bus. Selanjutnya bus diarahkan masuk terminal. Sekarang sudah ditangani Polrestabes. Dari TKP, saya lihat bekas pengereman,” ungkap Kapolsek Banyumanik Kompol Kristanto.
Eka setiawan
(bbg)