Siswi SMP 3 Manado Dianiaya Hingga Nyaris Buta

Siswi SMP 3 Manado Dianiaya Hingga Nyaris Buta
A
A
A
MANADO - Seorang siswi Kelas III SMP 3 Manado Feren (14), memergoki rekannya yang bernama Angel, siswi Kelas I SMA 3 Manado, karena mencuri telepon genggam temannya Tasya. Bukannya malu, Angel malah membenturkan wajah Feren ke tembok.
Akibat kejadian tersebut, mata kiri Feren nyaris mengalami cacat seumur hidup (buta). Saat dibenturkan, gadis berkulit sawo matang itu menutup mata, dan mengalami luka goresan yang cukup lebar pada bawah mata kiri dan alis kirinya.
"Tasya teman kelas saya itu kehilangan handphone sejak dua bulan lalu. Karena kami menaruh curiga pelakunya adalah Angel, kami pun menemui Angel, dan ternyata betul, handphone milik Tasya dipakai Angel," ujar Feren, Kamis (19/3/2015).
Pelaku yang merasa malu di hadapan teman-temannya itu, lalu menarik rambut korban dan membenturkannya ke tembok. "Usai membenturkan saya ke tembok, dia menendang kemaluan saya lalu mendorong saya turun ke lantai," terang korban.
Melihat rekannya dijambak pelaku, Tasya berteriak minta tolong. Para pelajar SMP 3 dan SMA 3 yang satu lokasi sekolah itu akhirnya datang berkerumun melerai keduanya.
"Kejadiannya di luar kelas, sekitar pukul 11.30 WITA. Tidak ada guru, karena kami ujian dan mereka (guru) sudah banyak yang pulang semua," sambung Tasya, teman korban.
Yeni Kalaserang (43), orangtua korban, warga Kelurahan Singkil I, Lingkungan VII, Kecamatan Singkil, itu kemudian membawa anaknya melapor ke Polresta Manado.
"Saya sebagai orang tua meminta pihak berwajib menangkap pelaku yang memukul anak saya secepatnya. Kasihan, dia lagi ujian dan matanya hampir cacat. Kejadian siang tadi itu membuat anak saya itu trauma ke sekolah," harap ibu korban.
Sementara itu, Kapolresta Manado Kombes Pol Sunarto mengatakan, pihaknya akan segera menangkap pelaku dan memprosesnya sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. "Pelaku akan segera dibekuk," pungkas Sunarto.
Akibat kejadian tersebut, mata kiri Feren nyaris mengalami cacat seumur hidup (buta). Saat dibenturkan, gadis berkulit sawo matang itu menutup mata, dan mengalami luka goresan yang cukup lebar pada bawah mata kiri dan alis kirinya.
"Tasya teman kelas saya itu kehilangan handphone sejak dua bulan lalu. Karena kami menaruh curiga pelakunya adalah Angel, kami pun menemui Angel, dan ternyata betul, handphone milik Tasya dipakai Angel," ujar Feren, Kamis (19/3/2015).
Pelaku yang merasa malu di hadapan teman-temannya itu, lalu menarik rambut korban dan membenturkannya ke tembok. "Usai membenturkan saya ke tembok, dia menendang kemaluan saya lalu mendorong saya turun ke lantai," terang korban.
Melihat rekannya dijambak pelaku, Tasya berteriak minta tolong. Para pelajar SMP 3 dan SMA 3 yang satu lokasi sekolah itu akhirnya datang berkerumun melerai keduanya.
"Kejadiannya di luar kelas, sekitar pukul 11.30 WITA. Tidak ada guru, karena kami ujian dan mereka (guru) sudah banyak yang pulang semua," sambung Tasya, teman korban.
Yeni Kalaserang (43), orangtua korban, warga Kelurahan Singkil I, Lingkungan VII, Kecamatan Singkil, itu kemudian membawa anaknya melapor ke Polresta Manado.
"Saya sebagai orang tua meminta pihak berwajib menangkap pelaku yang memukul anak saya secepatnya. Kasihan, dia lagi ujian dan matanya hampir cacat. Kejadian siang tadi itu membuat anak saya itu trauma ke sekolah," harap ibu korban.
Sementara itu, Kapolresta Manado Kombes Pol Sunarto mengatakan, pihaknya akan segera menangkap pelaku dan memprosesnya sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. "Pelaku akan segera dibekuk," pungkas Sunarto.
(san)