Orang Gila Datangan Kembali Menjamur

Kamis, 19 Maret 2015 - 11:16 WIB
Orang Gila Datangan...
Orang Gila Datangan Kembali Menjamur
A A A
LUBUKLINGGAU - Dinas Sosial (Dinsos) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Kota Lubuklinggau kembali merazia orang gila (Orgil), gelandangan dan pengemis (Gepeng) dan anak jalanan (Anjal) dari sejumlah tempat, kemarin.

Razia anjal dilakukan, kemarin sekitar pukul 11.00 WIB. Sebanyak delapan orang digaruk. Dua orang gila (orgil), empat orang gelandangan, termasuk dua orang anak jalanan (anjal). “Yang stres kita hubungi keluarga mereka. Sebab, mereka yang digaruk masih ada keluarganya. Kalau tidak ada tanggapan, kita bawa ke Palembang, ke rumah sakit jiwa,” kata Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos Lubuklinggau, Zunaidi didampingi Kasi Rehabilitasi Anak, Ujang Nangcik.

Untuk anjal dan gepeng, kata Zunaidi, yang bertempat tinggal di Lubuklinggau dipulangkan ke rumah mereka masing-masing. Sedangkan untuk dua lagi yakni gepeng yang diketahui asal Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Kabupaten Rejang Lebong dan Provinsi Bengkulu diantarkan ke tempat tinggal mereka di masing-masing wilayah.

“Dua pendatang baru dari Medan dan Rejang Lebong. Tapi kalau yang lain pemain lama, sudah sering dirazia. Apalagi dengan seorang gepeng bernama Danu sering kena razia. Yang bersangkutan bicara ngacau dan nyerocos karena kebanyakan menggunakan lem aibon,” ujarnya. Sementara, lanjut Zunaidi, salah satu Orgil ketika didata petugas mengaku bernama Nabisa terus ngacau juga berbicara. Nenek usia lanjut itu mengaku kika dirinya merupakan orang kaya dan ingin pulang ke rumah.

"Aku sudah ditunggu mandor. Aku nak balek, nak ngepel di rumah,"kata Nabisa saat diperiksa petugas. Sedangkan, Nabisa, ketika ditanya lagi petugas terus ngoceh tidak karuan. "Aku di rumah makan ayam potong. Rumah aku bagus, kalau disini jelek, kalau di rumah makan ayam. Lemak nian, sambil ngepel," ujarnya. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lubuklinggau, M Yusri Daud mengatakan, dewan mengharapkan petugas Sat Pol PP tegas jika tidak ingin ada anjal, pengemis, Orgil dan anak yang menggunakan lem aibon.

Jika mereka terlihat melakukan aktivitas langsung diamankan dan dibawa ke Dinsos. Sehingga, mereka jera dan takut jika berkeliaran khususnya di jalan ataupun persimpangan jalan. "Nah kami harap tegas jika terlihat ditemukan langsung diamankan. Bawa dan data panggil keluarganya lalu diberikan peringatan jika masih mengulangi maka dikirim ke RS Kejiwaan," pungkasnya.

Hengky chandra agoes
(bhr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6118 seconds (0.1#10.140)