Soenda Ngahiji Tribute to The Beatles Sukses Digelar

Rabu, 18 Maret 2015 - 10:54 WIB
Soenda Ngahiji Tribute to The Beatles Sukses Digelar
Soenda Ngahiji Tribute to The Beatles Sukses Digelar
A A A
BANDUNG - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dis budpar) Kota Bandung menggelar acara puncak kesenian Sunda dengan tema Soenda Nga hiji “Tribute to The Beatles” di Cafe Dash jalan Cihampelas Nomor 127-129 Kota Bandung, Sabtu (14/3) lalu.

Acara yang dimulai pukul 19.00 WIB hingga 23.00 WIB ini dimeriahkan oleh para seniman asal Kota Bandung di antaranya Mat Beatles Band, Karinding Kasada, Stand Up Comedy Anyun, Kabayan Jago Sulap (Jeyhan), Calung Ragas Modern, Angklung SMAN 16 Bandung dan Ajay Angklung Toel.

Dalam acara tersebut, turut hadir para inohong Sunda dan para penggiat Sunda diantaranya Kepala Bidang Kebudayaan dan Pariwisata Bandung Herlan J Sumardji, Ketua Umum Sunda wani, Wakil Ketua Yayasan Pangeran Sumedang, Pengawas Yayasan Timbanganten Bandung Raden Ayu Garlita Martanegara, Wakil Ketua Nonoman Karaton Sumedang Larang Alvin Wirakusumah Adinata, dan para Inohong lainnya.

Acara semakin meriah saat Kang Ubed Copet, salah satu pemeran dalam sinetron Preman Pensiun didaulat untuk joged di depan pentas diiringi musik karinding dan celempung yang cukup memancing gelak tawa pengunjung pada malam itu. “Acara ieu keren (acara ini keren) karena mengangkat kesenian Sunda di tengah kota dan di tempat cafe begini kan jarang,” ujarnya.

Acara semakin bertambah meriah dengan penampilan sulap yang cukup memukau dari Jeyhan yang memainkan trik-trik sulap beraliran Fakir. Abah asal Sada, salah satu musisi dari grup Karinding Kasada yang tampil pada acara tersebut mengungkapkan, dirinya sangat mengapresiasi acara ini. Pada penampilannya malam itu, mereka menampilkan beberapa musik tradisi yang diawali dengan pembukaan, rajah, penampilan karinding dan penampilan tarawangsa.

Selain itu, grup musik tradisinya ini memainkan salah satu tembang milik The Beatles berjudul And I Love Her. “Bagus untuk so sialisasi pengenalan, khususnya seni Sunda yang jarang disaksikan para kaula muda,” katanya. Sementara itu, Kasie Kesenian Disbudpar Kota Bandung Lendra Karyawan mengatakan, acara ini merupakan bentuk pengembangan kesenian tradisonal Sunda di Kota Bandung melalui kolaborasi antara musik tradisonal dengan musik modern.

Pemilihan tempat di sebuah cafe dan di tengah pusat keramaian Kota Bandung ini, kata dia, sengaja dilakukan sebagai strategi untuk mengubah paradigma bahwa tempat-tempat seperti cafe, hotel, dan destinasi wisata lainnya di Kota Bandung bukan hanya menyuguhkan musik-musik modern. “Jadi Cafe tidak dibatasi hanya musik modern tapi di cafe juga semakin menjamur musik-musik yang mengangkat tradisi seni Sunda,” ungkapnya.

Nur azis
(bhr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6368 seconds (0.1#10.140)