Hujan Lagi, Baliho Roboh Lagi
A
A
A
PALEMBANG - Baliho di Palembang kembali roboh. Tepat 28 Maret 2014, baliho berukuran besar roboh menimpa kendaraan di Jalan R Sukamto. Kemarin, 17 Maret 2015, Baliho di Jalan Kol H Barlian KM 5 tumbang.
Beruntung baliho milik Koperasi Mitra Saudara di Bandung yang disewa Bank Saudara Palembang tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Namun, kemacetan panjang mengular hingga 4 kilometer di kedua jalur. Kuat dugaan baliho tersebut tak kuat menahan beban di saat terjadi hujan deras yang disertai angin kencang, kemarin.
Dengan hujan diprediksi masih akan terjadi, warga Palembang sebaiknya berhati-hati, jika melintasi kawasan terdapat baliho atau media promosi lainnya. Pemkot Palembang melalui dinas terkait didesak selektif dan terus mengawasi pemasangan baliho. Menurut Pengamat Perkotaan dari Universitas Sriwijaya Prof Robyanto, Pemkot Palembang harus lebih memerhatikan pendirian baliho. Seperti, dengan mengukur konstruksi bangunan sebelum mengeluarkan izin pemasangan.
“Ini yang kesekian kalinya roboh. Artinya, kekuatan rekonstruksi bangunannya belum terlalu kuat,” kata dia. Dijelaskannya, pemasangan baliho biasa dilakukan saat cuaca cerah sehingga tidak teruji ketahanan saat hujan dan angin. “Kedepan baliho berukuran besar itu, harus diuji ketahanannya,” ujarnya. Selain itu, harus pula memerhatikan ketahanan besi yang mungkin korosi akibat cuaca. “Nah, yang paling penting itu pemeriksaan baliho-baliho di sepanjang jalan di Palembang Dinas terkait segera membenahinya, jika ditemukan baliho yang kondisinya mulai membahayakan (jika tak ingin terjadi lagi dan menimbulkan korban),” tegas dia.
Sementara itu, menurut informasi yang dihimpun KORAN SINDO PALEMBANG, baliho di KM 5 tersebut roboh diterjang angin dan nyaris menimpa tiga kendaraan yang melintas di Jalan Kol H Barlian KM 5, tepat di depan Bank BRI, sekitar pukul 15.00 WIB, kemarin. Sejumlah pengen dara yang menyaksikan menuturkan, baliho tersebut nyaris menimpa dua pengendara sepeda motor dan satu mobil pikap. Beruntung, pengendara kedua sepeda motor berhasil menghindar dengan menambah kecepatan, dan mobil mengerem mendadak.
“Saya melihat baliho tersebut mulai berayun-ayun seperti mau roboh pada saat angin kencang dan hujan. Roboh hampir menimpa dua sepeda motor Honda Scopy dan Yamaha. Nah, mobil di belakangnya berhenti mendadak,” ujar Ujo, 35, warga Sukarame KM 9, yang berjualan sate didekat tempat kejadian. Baliho berukuran 10x4 meter tersebut langsung menutup sebagian jalan sehingga kemacetanpun terjadi hingga 4 kilometer. Beruntung, sesaat setelah kejadian, dua personel Satlantas Palembang yang pulang dari dinas melintas berusaha mengatur lalu lintas.
“Saya kebetulan lewat, karena ini keadaannya darurat jalan tertutup, kita upayakan singkirkan reklame besar ini. Untung ada truk DKK Palembang lewat, kita minta bantuan,” ujarnya. Kepala Cabang Bank Saudara Palembang Indriati Lukitasari yang ditemui di lokasi kejadian mengatakan, dirinya selaku perwakilan dari pihak Koperasi Mitra Saudara yang berada di Bandung, datang langsung guna bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
Pihaknya langsung menurunkan eksavator yang disewa guna mengevakuasi reklame yang disewa pihaknya tersebut. “Kita bertanggung jawab atas kejadian ini. Reklame tersebut kita sewa dari Koperasi Mitra Saudara di Bandung. Pihak koperasi mungkin besok (hari ini) akan datang,” ungkapnya. Sementara itu, Wakasatlantas Polresta Palembang AKP Irwan menegaskan, pihaknya akan melakukan penyelidikan guna mencari penyebab pasti robohnya baliho tersebut.
“Korban jiwa tidak ada. Kita akan cek dan selidiki penyebab kejadian ini. Sekarang kita juga dibantu Dinas Tata Kota dan pihak Bank Saudara untuk mengevakuasi papan reklame itu, yang bertanggung jawab dari pihak Koperasi Mitra Saudara,” sebutnya.
Bubun kurniadi
Beruntung baliho milik Koperasi Mitra Saudara di Bandung yang disewa Bank Saudara Palembang tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Namun, kemacetan panjang mengular hingga 4 kilometer di kedua jalur. Kuat dugaan baliho tersebut tak kuat menahan beban di saat terjadi hujan deras yang disertai angin kencang, kemarin.
Dengan hujan diprediksi masih akan terjadi, warga Palembang sebaiknya berhati-hati, jika melintasi kawasan terdapat baliho atau media promosi lainnya. Pemkot Palembang melalui dinas terkait didesak selektif dan terus mengawasi pemasangan baliho. Menurut Pengamat Perkotaan dari Universitas Sriwijaya Prof Robyanto, Pemkot Palembang harus lebih memerhatikan pendirian baliho. Seperti, dengan mengukur konstruksi bangunan sebelum mengeluarkan izin pemasangan.
“Ini yang kesekian kalinya roboh. Artinya, kekuatan rekonstruksi bangunannya belum terlalu kuat,” kata dia. Dijelaskannya, pemasangan baliho biasa dilakukan saat cuaca cerah sehingga tidak teruji ketahanan saat hujan dan angin. “Kedepan baliho berukuran besar itu, harus diuji ketahanannya,” ujarnya. Selain itu, harus pula memerhatikan ketahanan besi yang mungkin korosi akibat cuaca. “Nah, yang paling penting itu pemeriksaan baliho-baliho di sepanjang jalan di Palembang Dinas terkait segera membenahinya, jika ditemukan baliho yang kondisinya mulai membahayakan (jika tak ingin terjadi lagi dan menimbulkan korban),” tegas dia.
Sementara itu, menurut informasi yang dihimpun KORAN SINDO PALEMBANG, baliho di KM 5 tersebut roboh diterjang angin dan nyaris menimpa tiga kendaraan yang melintas di Jalan Kol H Barlian KM 5, tepat di depan Bank BRI, sekitar pukul 15.00 WIB, kemarin. Sejumlah pengen dara yang menyaksikan menuturkan, baliho tersebut nyaris menimpa dua pengendara sepeda motor dan satu mobil pikap. Beruntung, pengendara kedua sepeda motor berhasil menghindar dengan menambah kecepatan, dan mobil mengerem mendadak.
“Saya melihat baliho tersebut mulai berayun-ayun seperti mau roboh pada saat angin kencang dan hujan. Roboh hampir menimpa dua sepeda motor Honda Scopy dan Yamaha. Nah, mobil di belakangnya berhenti mendadak,” ujar Ujo, 35, warga Sukarame KM 9, yang berjualan sate didekat tempat kejadian. Baliho berukuran 10x4 meter tersebut langsung menutup sebagian jalan sehingga kemacetanpun terjadi hingga 4 kilometer. Beruntung, sesaat setelah kejadian, dua personel Satlantas Palembang yang pulang dari dinas melintas berusaha mengatur lalu lintas.
“Saya kebetulan lewat, karena ini keadaannya darurat jalan tertutup, kita upayakan singkirkan reklame besar ini. Untung ada truk DKK Palembang lewat, kita minta bantuan,” ujarnya. Kepala Cabang Bank Saudara Palembang Indriati Lukitasari yang ditemui di lokasi kejadian mengatakan, dirinya selaku perwakilan dari pihak Koperasi Mitra Saudara yang berada di Bandung, datang langsung guna bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
Pihaknya langsung menurunkan eksavator yang disewa guna mengevakuasi reklame yang disewa pihaknya tersebut. “Kita bertanggung jawab atas kejadian ini. Reklame tersebut kita sewa dari Koperasi Mitra Saudara di Bandung. Pihak koperasi mungkin besok (hari ini) akan datang,” ungkapnya. Sementara itu, Wakasatlantas Polresta Palembang AKP Irwan menegaskan, pihaknya akan melakukan penyelidikan guna mencari penyebab pasti robohnya baliho tersebut.
“Korban jiwa tidak ada. Kita akan cek dan selidiki penyebab kejadian ini. Sekarang kita juga dibantu Dinas Tata Kota dan pihak Bank Saudara untuk mengevakuasi papan reklame itu, yang bertanggung jawab dari pihak Koperasi Mitra Saudara,” sebutnya.
Bubun kurniadi
(bhr)