14,5 Hektare Lahan Pertanian Mangkrak Selama 4 Tahun

Selasa, 17 Maret 2015 - 13:51 WIB
14,5 Hektare Lahan Pertanian...
14,5 Hektare Lahan Pertanian Mangkrak Selama 4 Tahun
A A A
BANTUL - Lahan pertanian seluas 14,5 hektare di Dusun Jurug, Desa Argosari, Kecamatan Sedayu mangkrak. Sudah empat tahun lebih para petani didusun itu enggan menanami lahannya karena selalu saja gagal panen.

Pasalnya, setiap kali menanami lahan tersebut, tanaman habis dimakan tikus. Camat Sedayu, Priya Atmaja mengatakan, selain di Dusun Jurug, hama tikus menjadi kendala utama pengembangan pertanian di Kecamatan Sedayu. Masalah tikus masih menjadi persoalan luar biasa yang tidak pernah terselesaikan.

Puluhan hektare lahan pertanian di Kecamatan ini sering mengalami gagal panen akibat serangan tikus yang selalu saja terjadi sepanjang waktu. “Kecamatan Sedayu ini ada di perbatasan. Dilalui oleh rel kereta api. Biasanya tikus itu bersembunyi di rel itu,” tuturnya. Priya mengatakan, serangan tikus hampir merata di semua desa di Sedayu.

Empat desa masing-masing Argomulyo, Argosari, Argodadi, dan Argorejo semuanya mendapat serangan tikus meskipun skalanya tidak sama. Hanya saja, biasanya tikusti kus tersebut masuk melalui Desa Argorejo dan Argodadi yang ada rel keretanya. Upaya mendatangkan burung hantu sebagai binatang yang memakan tikus tersebut tak membuahkan hasil.

Pergerakan tikus memang cukup gesit. Keberadaan mereka di bawah rel kereta api, di semak-semak tak terurus hingga saluran irigasi yang tidak pernah dibersihkan menjadi kesulitan tersendiri bagi masyarakat membasminya. Apalagi, lokasi Kecamatan Sedayu berbatasan langsung dengan kecamatan di Kabupaten lain yang juga memiliki masalah yang sama.

Akibatnya, setiap langkah pembasmian tikus harus berkoordinasi dengan kecamatan tersebut agar dilakukan secara serentak. “Jika tidak serentak percuma, kami membasmi tetapi ternyata kecamatan sebelah tidak ada tindakan. Tikus-tikus di sana tentu akan lari lagi ke Sedayu,” katanya.

Ketua Komisi B DPR Bantul Widodo mengatakan, berdasarkan penuturan warga dikawasan tersebut, warga masih trauma terhadap serangan hama tikus yang selalu menyerang tanaman mereka. Berbagai upaya untuk memberantas hama tikus tidak pernah mampu me ngu rangi serangan hama pengerat tersebut ke tanaman mereka. “Akhirnya, sudah empat ta hun lebih tidak ditanami lagi,” ujarnya. Dia meminta kepada Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertahut) Kabupaten Bantul untuk segera mengambil tindakan.

Erfanto linangkung
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0761 seconds (0.1#10.140)